I'm Worried About You

482 56 5
                                    

“Ne, aku akan segera ke sana. Terima kasih eomma.”

Soojung baru saja mengakhiri panggilan teleponnya dengan Eomma Sehun.

Saat ini ia sedang berada di perjalanan setelah menghadiri acara bersama teman-temannya untuk merayakan drama yang telah dirilis beberapa hari lalu.

Tadi, ia mendapatkan notifikasi pesan dari kakaknya yang mengatakan bahwa Sehun habis melalukan operasi. Soojung yang khawatir dengan cepat berpamitan kepada temannya untuk pulang. Toh acaranya sudah selesai beberapa saat yang lalu jadi tak masalah jika ia pulang lebih dulu dengan alasan ingin segera istirahat.

Mobil yang ditumpangi Soojung dan manajer eonni sudah tiba disebuah halaman rumah keluarga Oh di kawasan elit daerah Seoul.

“Eonni kau tidak perlu menjemputku. Aku akan pulang besok sebelum jadwal selanjutnya.”

“Baiklah Krystal-ah. Sampaikan salamku untuk Oh Sehun, semoga ia lekas sembuh.”

“Ne eonni, terima kasih. Aku turun dulu.”

Dengan langkah tergesa Soojung masuk ke rumah keluarga Oh setelah pintu utama dibukakan oleh salah satu asisten rumah tangga di sana.

Soojung yang sudah lumayan dekat dengan keluarga Oh segera menuju ke ruang keluarga. Di sana terlihat Appa Oh sedang duduk menonton acara berita di televisi.

“Oh, Soojung-ah kau sudah sampai?”

“Ne appa, bagaimana kabar appa? Bagaimana Sehun? Apakah dia baik-baik saja?”

Pertanyaan beruntun datang dari Soojung, sementara Appa Oh hanya terkekeh.

“Sehun ada di kamarnya, naiklah ke sana. Sepertinya eomma juga ada di sana.”

“Baiklah appa, aku ke atas dulu.”

Soojung sudah akrab dengan orang tua Sehun yang bahkan memanggil mereka dengan sebutan appa dan eomma. Ia juga tidak canggung ketika sudah berada di rumah Sehun.

“Eomma, bagaimana Sehun?” tanya Soojung kepada Eomma Oh yang terlihat menutup pintu kamar Oh Sehun, sepertinya beliau baru saja keluar dari sana.

“Sekarang Sehun baru saja tidur. Ia habis meminum obatnya tadi,” ucap Eomma Oh seraya memberikan pelukan singkat kepada Soojung.

“Aku khawatir sekali, eomma.” Lihatlah, bahkan saat mengatakannya kedua mata Soojung terlihat berkaca-kaca.

Eomma Oh sampai terkekeh sama seperti yang dilakukan Appa Oh tadi.

“Tidak apa-apa Soojung-ah, Sehun hanya melakukan operasi kecil. Setelah istirahat yang cukup eomma yakin ia akan segera sehat kembali,” kini Eomma Oh juga mengelus lembut punggung Soojung dan masih senantiasa memeluknya.

Soojung terlihat mengangguk kecil.

“Masuklah ke kamar. Sebentar lagi jam makan malam, eomma perlu memasak untuk makan malam nanti.”

Soojung menurut dan melepaskan pelukannya. Ia segera menghapus air mata yang hampir jatuh dari sudut matanya sebelum membuka pintu kamar Sehun.

Di dalam kamar ia melihat Sehun yang sedang tertidur lelap di bawah selimut yang membungkus tubuh jangkungnya. Wajah Sehun yang putih terlihat semakin pucat, tanpa ada rona merah alami yang biasanya menghiasi wajah tampannya.

Melihat itu, kekhawatiran Soojung masih belum berkurang. Ia malah jadi ingin menangis sekarang.

°•.2022-03-17.•°

Sudah sekitar tiga puluh menit Soojung duduk menunggui Sehun disebelah ranjangnya. Sekarang dia sudah berbaring di sebelah Sehun sambil menghadap Sehun yang masih terlelap karena efek obat yang tadi dikonsumsinya.

Sesekali ia melihat Sehun yang mengerutkan keningnya dalam tidur, seperti tengah menahan rasa sakit. Melihat itu Soojung segera memberikan usapan lembut di kening Sehun. Berharap apa yang dilakukannya itu dapat mengurangi sedikit rasa sakit yang Sehun rasakan.

Rest well, Sehun-ie.” Gumam Soojung yang kini ikut terlelap dengan satu tangan berada di pipi sang pria.

°•.2022-03-17.•°

Soojung merasa terusik ketika merasakan elusan lembut di wajahnya. Sepertinya ia tertidur di sana kurang lebih dua jam dan kini ia dapat melihat Sehun yang tersenyum lembut ke arahnya.

Soojung mendelik kesal, hampir saja tangannya terayun untuk memukul dada Sehun namun ia urungkan ketika ingat prianya itu sedang sakit. Alhasil Soojung segera bangun dari tidurnya dan mendudukkan diri di sana sambil melipat tangannya di depan dada.

“Ada apa?” dengan wajah bingung Sehun bertanya seolah tidak terjadi apa-apa kepada Soojung. Rupanya Sehun cukup heran dengan kelakuan gadisnya itu.

“Ada apa kau bilang? Seharusnya aku yang bertanya padamu, Oh Sehun. Kenapa kau tidak bilang kalau kau sakit? Kenapa aku malah mendengarnya dari eonni? Tidakkah kau tau aku khawatir setengah mati?!”

Pertanyaan beruntun itu membuat Sehun tersenyum lembut.

“Lihat. Bahkan kau masih tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa. Aku mengkhawatirkanmu, Oh Sehun!”

Sehun menggenggam satu tangan Soojung yang ada di sebelahnya.

“Iya iya aku tahu. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku.” Sehun kembali tersenyum lembut. “Ini hanya operasi kecil Soojung-ie. Aku hanya tidak ingin mengganggumu kalau aku memberitahumu.”

“Bodoh. Tapi kau malah membuatku semakin khawatir, Oh Sehun. Aku takut sekali, kau tau.” Soojung bahkan sudah menunduk menyembunyikan matanya yang terlihat seperti akan menangis.

Melihat itu, Sehun menjadi merasa bersalah.

“Maafkan aku. Lain kali aku akan selalu memberitahumu apapun yang terjadi.”

Membuat Soojung mendongakkan wajahnya kembali. “Berjanjilah padaku, Oh Sehun.”

“Iya, aku janji. Sekarang kemarilah, tidakkah kau ingin memelukku? Aku sangat merindukanmu. Sudah seminggu lebih kita tidak bertemu.”

Soojung berdecak pelan namun juga segera merebahkan dirinya masuk ke pelukan Sehun yang masih berbaring itu dengan hati-hati, seolah takut Sehunnya terluka.

Sedangkan Sehun mengelus rambut gadis yang ada dipelukannya itu dengan lembut. Membiarkan sang gadis memeluk tubuhnya lebih erat sembari menumpahkan rasa rindu keduanya yang masih tertahan. Beberapa minggu ini keduanya memang sangat sibuk dan jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.

Bagi Soojung pelukan Sehun seperti kembali ke rumah. Nyaman dan menenangkan. Ia akan betah berlama-lama memeluk Sehun karna hal itu juga adalah kegiatan favoritnya.

“Kenapa kau ke sini, apa besok tidak punya jadwal?”

“Menurutmu?! Apa aku hanya bisa diam setelah mendengar dari eonni kalau kau habis operasi? Dan ya aku ada jadwal besok sore. Jangan pernah lagi kau membuatku khawatir seperti ini, Oh Sehun. Atau aku akan marah dan benar-benar tidak mau menemuimu.”

Kini Sehun tertawa pelan mendengar ancaman Soojung.

“Baiklah, aku berjanji Nyonya Jung. Aku juga akan membiarkanmu mengurusiku sampai besok sebelum kau pergi. Aku tidak terima penolakan.”

“Ck, dasar bossy sekali.”

Beberapa saat kemudian, keduanya kembali terlelap dengan posisi saling memeluk.

°•.2022-03-17.•°
END

Hai, aku coba buat belajar nulis nih. Semoga gak aneh deh ya ini tulisan😭😭 Aku coba beraniin buat nulis setelah sekian lama cuma jadi reader di sini, hehe
Tiba-tiba dapet ide setelah dapet kabar kalo Sehun habis operasi, huhu
Semoga aa Sehun baik-baik aja ya..
Get well very soon, uri Sehun.

Terimakasih sudah mampir~~
Boleh banget kalau mau vote dan comment, hihi
See u next story

Tertanda,
Han

Idol's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang