Arhea Morana, nama yang sangat bagus itu berarti pemimpin kematian. Karena kehadirannya dianggap sebagai kematian bagi dunia dan membuat dunia terasa sangat menakutkan untuk ditinggalin.
"Apa kau sudah menemukan apa yang kuminta, Cian?" Tanya Arhea yang memasang wajah tegas.
"Y-yang Mu-mulia. B-belum." Jawab pria gagap itu.
Arhea menarik nafas panjang dan menatap kearah Cian, pria gagap itu lansung paham akan tatapannya.
"Aku menganggapmu sebagai orang kepercayaanku dan kau seolah menggangapku bagaikan orang bodoh yang menunggu akan jantung kristal merah itu." Amarah Arhea terlihat jelas di wajahnya, ia mengambil salah satu tengkorak hiasan yang berada di tahtanya dan melemparkannya tepat kearah Cian.
"Ya-ya-ng mu-mu-lia. A-a-ku sa-sa-lah," jawab Cian dengan penuh ketakutan dan menambah kegagapannya.
Arhea yang mendengar suara pria gagao itu membuay amarahnya semakin naik. "Cari jantung kristal merah itu dengan cepat dan jangan sampai ada yang mengetahuinya. Jika kau membuat rencanaku berantakan, aku akan membakar dan memakan dagingmu."
"Am-ampun, ya-yang mu-mulia." Cian tau apa yang iblis itu katakan pasti akan di lakukannya.
"Pergilah dari hadapanku sekarang, aku muak melihatmu yang tidak pernah berhasil dengan semua tugasku." Usir Arhea yang tidak memiliki pilihan lain. Walaupun ia gagap dan sangat bodoh tapi kesetiaannya tidak perlu di ragukan lagi. Ia juga termasuk mainan yang sangat seru untuk dikerjai.
Kelebihan dari jantung Kristal Merahadalah dapat mengabulkan satu keinginan bahkan keinginan yang sangat sulit sekalipun. Keinginannya hanya satu, memusnahkan dunia bersama dengannya.
Untuk mendapatkan jantung kristal merah. Pria itu harus mencintainya sepenuh hati dan rela memberikan jantung itu untuknya.
Semua makhluk berebut untuk mendapatkan jantung kristal merah itu, jadi ia harus menjadi satu-satunya orang yang mendapatkannya untuk mendapatkan keinginannya.
****
Hari demi hari berganti, begitu pula dengan tahun yang juga ikut berganti.
"Ya-yang mu-mulia," Cian berlari dengan cepat kearah Arhea yang berada di singgasananya.
"Apa? Jika kau mengatakan hal yang tidak penting maka aku akan membunuhmu." Balas Arhea.
"A-aku m-menemukan jan--"
Arhea lansung menatap kearahnya sambil tersenyum jahat. "Dimana jantung kristal merah itu berada?" Tanyanya yang memotong ucapan Cian.
"S-seorang r-raja,"
"Raja mana Cian?!" Tanya Arhea yang sudah hampir kehilangan kesabarannya.
"M-manusia, t-tapi ia t-tidak a-akan m-menyukai y-yang m-mulia." Jawab pria gagap itu sesuai kenyataannya.
Pemimpin para iblis itu lansung melotot kearahnya, "Tidak mungkin, aku adalah seorang pemimpin yang memiliki kekuatan, keberhasilan dan kecantikan yang begitu di dambakan oleh semua orang. Tidak mungkin ada yang tidak menyukainya."
"A-aku t-telah m-mengintainya s-selama s-seminggu. I-ia m-menyukai s-seorang g-gadis d-desa y-yang b-begitu l-lemah l-lembut."
"Seminggu? Dan kau baru mengatakannya padaku? Sepertinya aku sudah lama sekali tidak memberi hukuman padamu." Arhea berjalan kearah Cian dengan langkah besar.
"A-anda h-harus m-menjadi o-orang y-yang l-l-le-lemah."
Kata terakhir yang terucap di mulut Cian membuat Arhea di kelilingi oleh asap hitam dan penuh dengan amarah. "Aku telah menunjukan kekuatanku di seluruh dunia dan kau ingin aku menjadi manusia yang lemah? Itu mustahil."
"T-tapi i-itu c-cara t-terakhir." Balas Cian dengan penuh ketakutan.
"Lemah? Aku? TIDAK MAUUUUUUU..." Teriaknya dengan penuh frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
V I C I O U S
FantasyArhea Morana, wanita iblis yang berhasil menaklukan dunia dengan kegilaan, kepintaran dan kekejamannya. Ia terkenal sebagai iblis terbringas dan tersadis yang berhasil membuat semua pria ketakutan dan bertekuk lutur di hadapannya. "Jentikan jariku...