Hueningkai kini berada di toilet. Buru-buru ia memainkan benda pipih yang ada dalam sakunya sejak tadi—mengetikkan nama Beomgyu di daftar kontaknya.
Tuuuut...
Panggilan tersambung, butuh 4 kali nada sambung sebelum kemudian nada itu tergantikan oleh suara berat yang khas dengan nada yang sedikit panik.
"Halo? Kenapa menelepon, Kai? Ada sesuatu?"
Kai tertawa kecil. Sudah pasti Beomgyu kira terjadi sesuatu padanya, karena pesan yang ia katakan selalu "telepon aku ketika ada apa-apa"
"Jangan panik begitu, dong! Adik imut sejagat rayamu ini tidak apa-apa."
"Tunggu. Aku ambil ember, mau muntah."
"HAISH! Kau parah, hyung!"
"Jadi, kenapa kau menelepon?"
"Hyung, kau sedang apa?"
Yang di seberang telepon sempat terdiam sejenak.
"Ada apa ini? Kenapa kau bertanya begitu?"
Sekarang, giliran Kai yang terdiam. Alasan apa yang harus ia pakai?
"Jawab saja!"
"Aku baru selesai mencuci pakaian dan menyapu. Sekarang sedang bersantai di sofa. Aku ingin menonton Tom and Jerry di televisi tapi sepertinya sudah terlambat dari jam tayangnya."
Hueningkai menghela nafas, antara lega karena dapat dipastikan Beomgyu baik-baik saja, dan juga geram dengan tingkah hyung-nya itu yang seperti anak kecil.
"Astaga, kau ini! Lebih baik kau belajar, sana!"
"T.I.D.A.K.. M. A. U."
"omong-omong, kau sudah meminum obatmu, kan?"Hueningkai langsung tersadar. Ah, benar.. ia harus makan dan meminum obat di jam istirahat ini.
"Sebentar lagi akan aku minum."
"Jangan sampai lupa! Kalau ada apa-apa, telepon aku segera!"
Hueningkai tertawa.
"Iya, Hyung! Tenang saja. Sudah dulu, ya! Bye! Kau harus belajar!"
"Hah? Kau menelepon hanya untuk-"
Tut.
Hueningkai langsung mengusap tombol berwarna merah di layarnya sebelum Beomgyu selesai bicara. Benda pipih itu kemudian ia masukkan ke dalam saku kemeja sekolahnya.
Ia berjalan keluar dari toilet, tapi kemudian tak sengaja bahunya disenggol oleh seseorang yang baru akan masuk ke sana. Seorang lelaki dengan pakaian cokelat dan celana jeans hitam dengan topi hitam yang menghiasi kepalanya.
Bruk.
Walau tidak sampai terjatuh, senggolannya cukup keras hingga menimbulkan bunyi.
"Ah, maaf! Aku tidak sengaja!" ujar Kai sambil membungkukkan badannya berkali-kali.
Orang yang ditabrak juga hanya membungkukkan badannya, kemudian melanjutkan langkahnya menuju salah satu bilik toilet.
Kai sempat tertegun sejenak di tempat sambil memandangi bilik toilet yang orang itu masuki, sampai akhirnya ia mengangkat kaki untuk beranjak pergi dari sana.
"Jadi... dia benar-benar adik kesayangan Beomgyu, ya? Aku jadi tidak sabar untuk menghancurkan kalian." Gumam laki-laki itu ketika ia keluar dari bilik toilet.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You? What's the Problem? (TxT Fanfiction)
FanficBerawal dari terror melalui pesan yang diterima oleh Hueningkai, terror tersebut lambat laun menjadi sebuah eksekusi nyata. Cobaan apalagi ini yang menimpanya? Bahkan hidupnya saja sudah terlalu berat sebelum terror ini ia terima. Namun, tentu saj...