[MP3]

212 8 0
                                    


"Jangan sekali-kali dengar earphone punya Papa!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan sekali-kali dengar earphone punya Papa!"

Teguran itu selalu terngiang-ngiang dalam telinganya.

Pasalnya ... mama selalu mengingatkan hal tersebut berkali-kali. Seakan-akan itu adalah hal yang sakral dan tak boleh dilanggar.  

Padahal hanya sebatas earphone.

Tetapi mengapa mama tampak seolah-olah menyamakan benda elektronik berwarna putih tersebut dengan pamali.

Gadis itu selalu bertanya-tanya. Meski sampai saat ini dia masih tidak pernah mendapati jawabannya.

Padahal gadis itu merasa yakin. Kalaupun dia melanggar, papanya tak mungkin marah.

Mengingat sifat papa yang begitu lemah lembut. Dibandingkan mama, papa justru lebih sering memanjakan dia.

Di suatu malam.

Gadis itu tengah berusaha tertidur. Melepas lelah sehabis menyelesaikan PR dari sekolah.

Mendegar pintu kamar orang tuanya terbuka, gadis itu membukakan kembali kelopak matanya yang telah terasa berat.

Untuk memenuhi rasa penasaran, dia mengintip dari celah lubang kunci, melihat situasi di dalam kamar orang tuanya. 

Hanya terlihat mama yang sedang terlentang di atas kasur. Tak ada papa.

Gadis itu penasaran.

Apa yang papa lakukan di larut malam seperti ini.

Segera dia menuruni anak tangga.

Menuju lantai pertama. 

Dengan langkah yang hati-hati, gadis itu berusaha mencari papa. Meski dia tahu papa penyayang, tentu bukan hal yang bagus juga apabila seorang gadis kecil ketahuan belum tidur di waktu yang larut malam. Apalagi besok dia harus sekolah.

Gadis itu berjalan dengan mulut yang berkomat-kamit. Berharap dalam setiap langkahnya tidak menimbulkan suara yang berisik, seperti menginjak mainan atau apapun itu.

Ruang tamu dan ruang dapur telah dia kunjungi. Dia sama sekali tak mendapati papa dengan kedua bola mata.

Tetapi dia masih mencari. Berusaha memuaskan rasa penasarannya.

Dan akhirnya, dia mendapati papa tengah berada di luar rumah. Berdiri menatapi langit malam dengan kedua telinga disumbat earphone.

Gadis itu sama sekali tak mengerti ... mengapa papa berprilaku demikian.

Mungkin saja papa ingin menenangkan diri dengan suasana malam?

Berbagai asumsi menumpuk pada pikirannya.

Gadis itu sibuk melamun, ikut memerhatikan suasana langit melalui jendela. Bintang-bintang indah terlihat kerlap-kerlip berirama, turut mengindahkan malam bersama bulan.

Book of DementiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang