The Killer 1

280 25 4
                                    

Warning!
Bahas random, tata bahasanya juga hancur
Latar : Jepang, Tokyo
Bahasa : Indonesia
Pair : NarufemSasu
Rate : T
Genre : fiksi umum, fantasi
Story by : tiggerrrawrr
Don't like don't read

The Killer 1

Naruto belong to Masashi Kishimoto
Happy reading.



Bruk!

Suara sebuah benda yang diletakkan kasar pada permukaan meja terdengar, suara itu mengalihkan perhatian seorang wanita berambut raven yang sedang berkutat dengan pekerjaannya.

"Untukmu" ujar wanita berambut merah pendek bermata hazel pada si wanita raven sembari mendorong buku yang ia bawa kearah temannya.

"Apa itu?" Tanya datar Sasuke, menatap wajah teman satu kantornya dengan mata onyx menyipit.

"Novel?" Akasuna Sasori menjawab tak yakin, kemudian menggelengkan kepalanya dua kali, "Aku menemukannya di gudang saat aku sedang membersihkannya, tidak ada siapapun yang memilikinya jadi aku memilih memberikannya padamu" terangnya kepada Sasuke.

"Dan kenapa harus aku?" Tanya Sasuke dengan alis menukik tajam, Sasori mendengus kasar mendapati tanggapan tak bersahabat si raven. Tangannya meraih lengan porselen Sasuke kemudian ia menyerahkan buku bersampul hitam di tangannya pada tangan Sasuke.

"Aku tau kau suka membaca, dan aku tau kau juga suka cerita bergenre horor bukan? Secara kau itu orangnya juga lumayan horor jadi aku memberikannya saja padamu, itung-itung sebagai hadiah ulang tahunmu lah! Oke, selamat ulang tahun Sasuke!" Wanita berusia 27 tahun itu menepuk pundak berbalut seragam kerja Sasuke dua kali, sebelum sosoknya beranjak pergi menjauh dari bilik kerja si raven.

Sasuke memandang kepergian Sasori dalam diam, ekor matanya melirik novel di tangannya. Memang benar apa yang Sasori katakan, sesuatu yang ia sukai selain ketenangan adalah novel bergenre horor, apalagi jika Sasuke membacanya di tengah malam, sendirian di apartemennya dengan keadaan gelap, barulah Sasuke bisa benar-benar feel dengan cerita yang sedang ia baca.

Tercetak besar sebagai judulnya, The Killer adalah judul yang lumayan ekstrim untuk ukuran novel, tidak ada gambar apapun yang menghiasi cover buku, hanya hitam dan ketikan judul yang berwarna putih. Tidak menarik memang jika kau melihat dari segi sampul, tapi Sasuke bukan tipe wanita yang menilai sesuatu dari sampulnya, dengan senang hati ia akan menjelajahi tiap-tiap kata yang ada di novel ini.

Mencebikkan bibir, Sasuke memilih menyimpan novel tersebut dalam tas kerjanya sebelum dirinya kembali tenggelam dalam pekerjaannya.

Dia adalah wanita berusia 25 tahun yang bekerja menjadi karyawan swasta di suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang perfilman. Hidup sebatang kara di kota Tokyo bukanlah suatu hal yang mudah baginya, tanpa keluarga, tanpa sanak saudara, hanya Sasuke, tanpa nama belakang.

Sering hidup terlunta-lunta di jalanan membuatnya paham betul betapa kerasnya kehidupan yang ia jalani, monoton adalah kesehariannya, bosan dan jemu adalah kehidupannya. Setelah berhasil menata ulang resume nya, wanita itu harus dirundung rasa jengah dengan hidupnya. Di usia matang begini ia bahkan belum memiliki calon pendamping hidupnya, bahkan Sasori temannya tadi akan menikah dengan seorang pria dua Minggu lagi. Sasuke jadi berpikir bahwa seumur hidupnya ia hanya akan sendirian.

Jika dulunya Sasuke sangat pilih pilih jodoh, maka saat ini ia pasrahkan saja urusan siapa yang akan menjadi jodohnya pada diatas sana. Sasuke sadar kalau ia perlu seseorang untuk menemaninya di hari tuanya kelak.

.
.
.

Cklek

Kriet..

"Tadaima"

The KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang