Episode 2

123 11 3
                                    

Judul: Antara Fiksi dan Realitas

.

.

"Um, aku menyukaimu. Apakah kamu ingin mencoba berkencan denganku? Aku bisa menjadi yang teratas atau--" – Tanjiro

"AHHHH! SEMUA ARAH MATA ANGIN DILARANG!" – Zenitsu

*Flinch
*Peek

"...kotoran!" – Zenitsu

*****

"Koin itu menunjukkan kepala. Hari ini adalah timeline sebenarnya... Jadi apakah ini berarti Tanjiro akan mengaku padaku hari ini...?" – Zenitsu

*Swallow

"Tanjiro... mengaku...?" – Zenitsu

"Aku suka--" – Tanjiro

"Whelp—apakah ini kalimat “Kupikir kamu adalah temanku tapi kamu hanya ingin…” " – Zenitsu

"Darling~"

"A-aku tidak menganggapmu seperti itu! Jangan salah paham--" – Zenitsu

*Slap!

"Oh itu kamu." – Zenitsu

*...

"Hei, jika kamu tidak menyukaiku tidak apa-apa, tapi kamu tidak perlu melampiaskannya padaku... Kamu pikir aku ini siapa?" – Inosuke

*Whoosh

Zenitsu membawa Inosuke pergi dengan mencengkram kerah belakangnya dan menariknya.

"Tidak ada waktu untuk menjelaskan, naiklah ke atas bersamaku--" – Zenitsu

*****

"Nyata?! Seseorang menyatakan cinta padamu di saat seperti ini?" – Inosuke

"Ya, seperti itu... Gadis ini, yah, dia bukan tipeku." – Zenitsu

*Guilty

"Daripada masalah tipe, ini lebih ke masalah gender, oke?! Menurutmu apa yang harus aku lakukan?" – Zenitsu

"Berikan." – Inosuke

"Apa?" – Zenitsu

"Ck... Nomor gadis itu! Aku akan mengurusnya untukmu!" – Inosuke

"Tunggu, tunggu, tunggu, menurutku aku harus menghormati privasinya….” – Zenitsu

"Yo, jadi kamu memang punya hati nurani... Maka kamu harus menceritakannya langsung padanya." – Inosuke

*Badump

"Jadi... penolakan?" – Zenitsu

*Badump

"Tapi kalau boleh jujur, bisakah kita tetap berteman di masa depan...?" – Zenitsu

"Hei nak, kamu tidak kehilangan teman, kan? Jangan buang waktu satu sama lain. Belnya akan segera berbunyi. Ayo pergi dari sini." – Inosuke

"...Inosuke, emm... Jika, aku hanya mengatakan jika, seorang pria mengaku padamu..." – Zenitsu

*Stopped

"Apa yang akan kamu lakukan?" – Zenitsu

"Apa yang perlu ditanyakan? Terserah kamu. Apakah gender itu penting, atau orang yang kau sukai lebih penting? Jangan dipaksakan, tapi jangan lari juga." – Inosuke

"... jangan lari? Ya ampun, itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan." – Zenitsu

*****

*Ring

“Tesnya sudah selesai. Semuanya serahkan suratmu ke depan!"

*****

*Peek

"Dia masih di sini?? Ack... Tanjiro, apa kamu gila? Apa gunanya membuang waktumu untuk pria sepertiku?" – Zenitsu

*Wah

"D-di-dia melihat ke sini-- Saatnya untuk meluncur." – Zenitsu

"Bersembunyi dari seseorang?"

"Ne-Nezuko-chan...?!" -Zenitsu

"Haha, aku sudah ketahuan~ Tadinya aku akan mencoba menakutimu."

[Kelas: 10 | 15 Tahun - Tsuyuri Nezuko]

*Click

"Sial-- Tanjiro akan melihatnya!" – Zenitsu

*Grab
*!!

Zenitsu membawa Nezuko untuk bersembunyi di lorong.

*Slide

"...Siapa?" – Tanjiro

"... ..."

*Click

"Fiuh..." – Zenitsu

"Itu sangat keren! Itu seperti film mafia!" – Nezuko

*Hue hue
*!!

Zenitsu melepaskan genggaman tangannya dari Nezuko.

"M-maaf, a-aku tidak berpikir..." – Zenitsu

"Tidak apa-apa~" – Nezuko

*Peek

"Aku menantikan hasil tesnya~" – Nezuko

"I-ujiannya, a-aku..." – Zenitsu

*Shh

"Ada yang datang, sebaiknya aku pergi." – Nezuko

"Zenitsu?" – Tanjiro

"... ..."

"Kamu masih di sini... bagaimana kamu mengerjakan tesnya?" – Tanjiro

"Tanjiro. Yang paling penting adalah bagaimana perasaanmu, kan...?" – Zenitsu

*Whoosh

"Aku, aku suka Nezuko-chan..." – Zenitsu

.

.

Bersambung...

.

.

T&J
M

enyukai seseorang membutuhkan keberanian! Apakah Anda akan memilih untuk tetap melakukannya?
A. Tentu saja
B. Saya menghargai pendapat orang lain
C. Bukankah lebih baik menjadi lajang?

-I.W.T.H.Y.S.T.Y.L.M-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang