Percayakah kalian rasa pada rasa suka disaat pertama kalinya melihat seseorang. Ya, kini benar benar aku rasakan hal itu, namun rasa suka itu hanya sekedar mengagumi, bukan berarti ingin segera memiliki.
Berada disebuah percakapan dua orang yang baru saja berkenalan, membuat ku memikir lebih keras untuk mencari topik atau sesegera mengalihkan pembicaraan dan segera keluar dari situasi tersebut.
"oiya Elsa, kebetulan kita satu kelas, gimana kalau kita cari sama-sama kelas kita"tanyaku dengan maksud memecah situasi yang sudah mulai tak kondusif, ya memang kebetulan juga kita sekelas, jadinya satu-satunya yang terbesit di fikiranku pada saat ini adalah itu.
"iyaa, boleh itu, ayok" jawabnya dengan yakin.
Berjalan perlahan dengan menyusuri lorong kelas lantai satu, mengelilingi sekolah juga memperhatikan papan nama kelas yang bertuliskan IPS 3. Iya, aku mengambil jurusan IPS karena kakakku sewaktu SMA dulu juga mengambil jurusan ini, sebetulnya jika ada kelas Bahasa, aku akan memilihnya, sayangnya disekolah tempatku berada saat ini sudah tidak lagi membuka kelas Bahasa.
Tuntas aku dan Elsa menelusuri lantai satu, saatnya mencari di lantai dua.
"Sa, mungkin kelas kita ada dilantai dua sebelah barat?" tanyaku padanya yang sedari tadi hanya diam, selama misi pencarian kelas kami.
Berjalanlah kita, sambil aku memperhatikan orang-orang disekitarku yang nantinya akan menjadi teman sehari-hariku memulai kehidupan sekolahku di sini nantinya.
Benar ternyata, kelas yang Aku dan Elsa cari berada di lantai dua.
Berjalan perlahan aku mendekati pintu yang sudah terbuka, terdengan sedikit bising perbincangan teman-teman baru yang sudah duluan memulai percakapan mereka.
Seketika sebagian besar pandangan teralihkan kepadaku dan juga Elsa yang baru saja memasuki kelas, karena kami beerdua adalah murid terakhir yang terpaksa terlambat masuk karena hukuman tadi.
"ehm, haloo..IPS 3 ya?" tanyaku pada seorang laki-laki yang berbadan sedikit besar yang berada disebelah pintu dalam kelas.
"iya, bener IPS 3. Baru masuk ya?" tanya dia kepadaku
"Iya, tadi ada sedikit masalah di depan" jawabku yang teralihkan dengan seorang cewek yang memanggil Elsa dengan nada sedikit tinggi.
"Elsaaa..kamu juga di kelas ini ya, wah bisa satu kelas lagi kita, sa" sapa seorang cewek dengan rambut agak keriting, memanggil Elsa.
Perhatianku cukup lama yang akhirnya aku tahu, bahwa dia adalah Sintya, teman Elsa dari SMP dulu.
"oh iya mas, Aku Alfan. Kalau belum dapat tempat duduk bisa dibelakangku, kebetulan kursi itu kosong" saut cowok yang ku sebut tadi kepadaku, sambil menunjuk sebuah kursi yang berada di baris ke dua dari belakang,dan sebelahan dengan jendela.
"makasih, aku Dias, panggil Dias aja, gaenak ada mas nya" jawabku yang lalu aku berjalan menuju bangku yang ditunjukkan tadi. Sembari berjalan aku mulai memperhatikan wajah teman-temanku yang nantinya akan menemani perjalanan SMA ku selama aku berseragam SMA Pelita.
Aku duduk sembari merapikan bawaanku dan mengambil HP, dan teringat bahwa tadi pagi motorku kena tilang.
"ahhhrg, sial lahhh" kesal aku, menggerutu sambil menggaruk rambut. Dan saat aku menoleh ke kiri, ternyata ada yang melihat tingkahku tadi, yang itu tidak lain adalah Elsa.
Dia mendapatkan tempat duduk di sebelah kiri ku pas.
Sedikit malu aku sebenarnya ngomel sendiri.
YOU ARE READING
Mentari Baru
Romancekisah ini bercerita tentang seseorang yang terjebak pada pusaran perasaan suka dan cinta. Yang pada akhirnya mengakibatkan konflik perasaan yang terus membayangi, namun seberat apapun perasaan itu, yang pasti harus tetap melangkah meskipun itu perla...