Haii gess
Typo bertebaran⚠️
Happy reading
_________________________________________Setelah dari makam bundanya kini Ara sudah berada di apartemennya.
Kini Ara sudah berada di atas kasurnya namun niat awalnya untuk tidur ia urungkan niatnya itu Ara pergi berjalan ke arah meja belajar yang ada di kamarnya itu lalu mengambil sebuah buku mungil yg di covernya tertulis 'MY DIARY(ASYA)' buku yang berisi banyak rahasia tentang Ara di dalamnnya
Setelah melihat buku tersebut Ara langsung membuka beberapa halaman dan tangan Ara berhenti di sebuah halaman yang bertuliskan dengan tinta merah. Ara yang membaca tulisan tersebut terdiam selama beberapa menit lalu tiba tiba
"I HATE MY SELF" Teriak Arasya sambil mengacak acak rambutnya
"Gue gak tau ini semua bakalan kayak gini arghhhh" Ucap Ara sembari menjambak rambutnya dan menangis
"Kalo gue tau end nya bakalan kayak gini gue juga gak mau pergi dari rumah waktu itu anjing" Ucap Ara sembari melempar barang apapun yang ada di dekatnya
Drtt...Drtt...Drtt...
Tiba tiba Lily menelfon Ara. Ara yang sedang emosi pun tidak ingin siapapun mengganggunya maka ia melampar hpnya ke lantaiLily pov
"Si Ara kok gak angkat telfon gue sih" Tanya Lily pada dirinya sendiri
"Ehh iya tadi kan dia bilang sama gue mau ke makam bunda apa jangan jangan" Ucap Lily sambil menebak
"Gue harus cepet cepet ke apartnya Ara" Ucap lily dengan raut wajah yang khawatir sembari berjalan ke arah garasi untuk pergi ke apartemen Ara
Skipp
Kini Lily sudah berada di depan apartemen Ara. "Semoga itu cuman feeling gue Ra" Ucap Lily sembari memasuki apartemen Ara (btw Lily punya akses buat keluar masuk di apartemennya Ara)
"Araa" Teriak Lily
"Ra lo di mana" teriaknya lagi
"Kayaknya feeling gue bener Ra" Ucapnya sembri berjalan ke arah kamar Ara
"Ara buka pintunya" Ucap lily dengan nada halus
"Ara dengerin gue buka pintunya" ucapnya lagi namun dengan nada yang sedikit meninggi
"Kalo lo gak mau bukain pintu buat gue gue dobrak nih pintu" Ucapnya lagi dengan nada yang tinggin namun tidak ada balasan apapun dari Ara dan dengan terpaksa Lily mendobrak pintu tersebut
Brakkk
Suara dobrakan pintu menggema di ruangan itu. Lily yang melihat Ara sudah tergeletak di lantai dengan kondisi yang bisa di bilang tidak baik baik saja itu pun langsung berlari ke arahnya"Heii are you okay" Tanya Lily dengan nada yang lembut
"Ly gu-gue yang u-udah bikin bunda meninggal Ly" Ucap Ara sesegukan
"Engga Ra udah berapa kali sih gue bilang sama lo itu takdir gak ada sangkut pautnya sama lo" Ucap Lily menenangkan Ara
"Takdir yah" Tanya Ara dan di beri anggukan oleh Lily"Iya takdir tapi takdir itu yang udah bikin gue benci sama diri gue sendiri" Lanjutnya
"Lo gaboleh benci sama diri lo sendiri Ra" Ucap Lily
"Gue benci sama diri gue sendiri" Ucap Ara sembari teriak "Coba aja waktu itu gue gak sok sok-an ngambek dan pergi dari rumah pasti bunda gak bakalan nyari gue dan dan pasti bunda masih ada di sini di samping gue Ly" Ucap Ara Lirih
Lily yang melihat Ara semakin tersulut emosi dan rasa sedih itu pun pergi ke nakas yang ada di sebelah tempat tidur Ara dan mengambil sebuah obat dan air yang ada di nakas tersebut
"Ra mending lo tenangin diri lo dulu yah" Ucap Lily sembari membawa Ara untuk duduk di tepi kasur
"Nih minum dulu obat lu terus lu istirahat biar gue yang obatin luka lo" Ucap Lily sembari memberi obat dan air yang di pegangnya
Lily yang melihat Ara sudah tenangpun pergi mengambil kotak P3K untuk mengobati luka yang ada dk tubuh Ara
Flashback
"Asya capee ayah" Ucap Ara dengan nada yang tinggi
(Jadi ges di sini Ara di panggil Asya)
"Asya di mana sopan santun kamu hah orang yang sedang kamu ajak bicara ini orang tua kamu" Ucap Angkasa dengan nada yang tegas
"Sudah mas jangan marahin Asya terus kasihan dia" Ucap Azura (bunda Ara)
"Ayah kenapa sih harus marahin Asya terus Asya cape di marahin ayah" Ucap Ara lirih
"Asya cape yah cape banget tiap hari harus ikut les ini lah les itu lah" Ucap Ara "Asya juga pengen bebas" Ucap Ara
Plakk
Suara tamparan menggema di ruangan tersebut dan orang yang di tampar adalah Arasya dan yang menamparnya adalah Angakasa ayahnya sendiri."Kalau kamu ingin bebas silahkan angkat kaki dari rumah ini" Ucap Angkasa
"Yaudah kalo itu mau ayah Asya lakuin yah sekarang juga Asya keluar dari rumah ini" Ucap Arasya swmbari berjalan ke luar mansion
"Asya jangan tinggalin bunda sayang" Teriak Azura sembari menahan tangan Ara
"Maaf bun Asya harus pergi bunda jaga diri baik baik yah di sini maaf asya udah nge repotin bunda" Ucap Ara lalu pergi dari mansion tersebut
"Asyaa" Teriak bundanya berlari mengikuti Ara namun Ara sudah tidak ada di mansion tersebut
Azura dengan cepat mengambil kunci mobilnya dan mengikuti Ara dari belakang
Motor Ara semakin melaju dan azura pun ikut melaju namun tiba tiba
Brakkkk
mobil yang di kendarai azura tiba tiba bertabrakan dengan mobil lainArasya yang mendengar suara tabrakan itu pun menghadap ke belakang
"Bundaaaa" Teriak Ara lalu berlari ke arah Azura
"Bunda hiks maafin Ara hiks maafin Ara" Teriak Ara
"Tolong cepat panggil ambulance" Teriak Ara lagi
"Asya u-udah nak bu-bunda udah g-gak ku-kuat lagi ka-kamu ja-jaga diri ka-kamu ba-ik ba-ik yah bu-bunda sa-sayang ba-nget sama As-ya" Ucap Azura. Setelah mengatakan hal itu Azura pun menghembuskan nafas terakhirnya
Flashback off
Makasih udah mau baca
Jangan lupa votee^_^
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Stories
Teen FictionCerita tentang kisah hidup seorang Arasya Azura Putri. Gadis cantik dan imut yang membutnya di sukai oleh banyak orang. Pencinta warna biru dan es cream Gadis cantik yang hidupnya dipenuhi dengan banyak rintangan. Penasaran bagaimana ceritanya Kuy m...