alisya menoleh kala suara yang hampir tiap hari ia dengar memanggilnya.
"congratulations, akhirnya lo wisuda juga."
tangan itu terbentang, memberi isyarat agar alisya datang dan memeluknya.
tanpa bisa ditahan, alisya berlari kecil menghampiri cowok itu. meski sering bertatap muka, alisya tetap merindukan sosok yang selalu menemaninya sejak dulu.
alisya segera menghambur ke pelukannya, membuat cowok itu sedikit terdorong ke belakang. untung saja tidak sampai jatuh karena ia dengan sigap menahan badannya.
"gue seneng banget, jake. sumpah."
alisya bingung, ingin menangis karena rindu atau bahagia.
jake terkekeh pelan, "kangen gue, kan lo?"
masih dalam pelukan jake, alisya diam saja. namun perlahan kepalanya mengangguk pelan.
cowok di hadapannya kini telah berubah. rambutnya memanjang, sorot matanya yang dulu jenaka kini tampak sayu, serta suaranya yang kian memberat. jake total berubah menjadi orang lain.
namun tetap, alisya akan tetap mengenali jake meski ia berubah jadi power rangers ataupun ultramen sekalipun, ia akan tetap mengenali jake.
"gue kangen banget, sumpah." ujar alisya
"iya, iya, gue juga kangen sama lo." balas jake.
jake, meski sempat lost contact, pada akhirnya jake menghubungi alisya kembali, dan tentu saja keduanya menghabiskan waktu dengan video call atau sekedar chattingan saja. mengetahui kehidupan sehari-hari saja sudah cukup bagi keduanya.
hari berganti minggu, lalu ke bulan, hingga beberapa tahun kemudian.
jake akhirnya memberanikan diri datang langsung untuk memberikan selamat karena hari ini tepatnya alisya telah wisuda.
"jake?"
kedua insan yang sedang berpelukan itu menoleh, sesosok pria dengan pakaian wisudanya datang menghampiri mereka.
"anjir lo, balik ke indo nggak ada kabar samsek." ujar pria itu.
jake nyengir, "sorry, jay. gue aja dadakan ini datengnya."
jake melepaskan pelukannya dari alisya lalu beralih memeluk sepupu serta calon suami alisya itu.
"long time no see, gimana australia?" tanya jay.
jake mengendikkan bahu, "same as always. nggak ada yang seru di sana."
kemudian keduanya tertawa entah karena apa. emang prik.
"wedding kalian jadinya kapan?" tanya jake dalam konteks nyari penyakit hati.
jay dan alisya saling bertatapan, keduanya tersenyum malu-malu. "dua minggu lagi, lo dateng, kan?" jay merangkul pundak alisya.
sakit nggak jake? wkwkwk
jake mengulum senyum, "congrats buat wedding kalian juga, gue bakal usahain buat dateng."
benar, bila jake berani untuk datang dan menemui alisya, ini salah satu resiko yang akan ia terima. sakit hati sendirian. toh memang sejak awal alisya kan tidak akan pernah memilihnya.
meski memilih untuk damai dengan masa lalunya, jake masih membutuhkan waktu.
ternyata move on lebih sulit dilakukan daripada menyadari bahwa cintanya telah bertepuk sebelah tangan.
tidak semua kisah percintaan seseorang akan selalu berakhir bahagia, bukan?
meski ini adalah akhir yang bahagia bagi alisya, tidak bagi jake.
jake sudah tau pasti kisahnya akan berakhir seperti ini.
jake hanya ingin ini bukanlah akhir dari segalanya, suatu hari nanti ia akan menemukan kebahagiaannya sendiri. pasti.
meski itu bukan dengan alisya.
note: jadi pas alisya sama jake lost contact, selama di Australia jake nyetel lagu ini terus-terusan. soalnya beberapa liriknya ada yang menurut dia ngena banget.
end.
friendzone ft. jake
ahhhhh akhirnya end juga book ini. ini beneran udah end kok guys. terimakasih sudah membaca, vote, dan komen hingga cerita ini berakhir. jiakhhhhh jeki jadi sadboy.
btw kemaren pertama kalinya enha perform ber6 tanpa jake huhuhu CEPET SEMBUH AYANG JAKE :"(
sekali lagi terimakasih buat kalian yang udah baca dan suka sama cerita ini walaupun ceritanya gajelas.
ayo dilirik juga ff saya yang satunya, InsyaAllah ga kalah seru kok
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
oiya kalo berkenan hayu mampir ke sec account saya, kebetulan saya buat iseng-iseng aja siapa tau ada yang minat baca hehehe
