3| Noona

174 15 0
                                    

__________
___________________

Beberapa saat lalu Ayuri memilih kembali ke kamar miliknya yang ada di asrama untuk berganti pakaian dan akan berangkat duluan ke stasiun, mengerti keinginan Megumi yang masih belum mau bercerita kepada teman-temannya tentang hubungan mereka.

Long distance and backstreet, huh? Not bad.

Ayuri terkekeh pelan karena pemikirannya sendiri.

"Mana berani saya mengeluh, Bunda. Tidak diabaikan saja udah puji tuhan." Ujarnya pada patung Maria yang ada diatas lemari.

Menyaut blazer putih dan tasnya. Mengembuskan napas pelan sebelum membawa tangannya naik ke dahi lalu turun ke perut dan menyilangkannya dari kanan ke kiri di depan dada dan keluar dari kamarnya menuju taxi yang sudah menunggu di luar area sekolah.

Saat sampai di stasiun Ayuri membuka ponselnya memeriksa apakah Megumi mengirim pesan atau semacamnya yang ternyata ... tidak. (个_个)

Jadi ia memilih untuk menunggu sambil membalas beberapa pesan dari Nitta yang mengatakan kalau para petinggi sudah menerima laporannya, tak lama setelah itu dapat terlihat Megumi dengan pakaian kasual tak jauh darinya di seberang kerumunan.

Saat Megumi sudah berdiri disebelahnya Ayuri hanya bisa diam mematung menatap pemandangan dihadapan mereka, walau tentu bukan pertama kalinya melihat hal seperti ini di Jepang tapi sensasi terheran-herannya masih terus sama.

"This is Japanese lunch time rush..." (ಥ_ಥ)

"Megumi," mulainya serius.

"Saya tau saya bukan hamba yang sempurna tapi saya belum siap masuk neraka secepat ini..." katanya dengan nada putus as a Yang dibuat-buat

"Yuri-san, ini jam makan siang jadi harusnya wajar." Balas Megumi santai.

"Yap! no. Kita cari taxi untuk ke Akihabara."

Megumi terperangah. "Bukankah tarifnya akan jauh lebih mahal?"

"Tak apa, saya baru saja dapat bonus dari Gojo-san jadi jangan khawatir. Ayo, setelah makan siang saya butuh mencari beberapa alat terkutuk."

"Huh, untuk apa?," tanya si rambut berantakan bingung pasalnya para Mado tidak pernah diperintahkan untuk berhadapan langsung dengan para makhluk kutukan selain karena kemapuan yang tidak memadai juga karena memang sejak awal itu bukanlah tugas mereka.

"Apa Gojo-sensei memberi mu tugas diluar jam kerja, Yuri-san?" introgasi Megumi pada perempuan yang lebih tua, berusaha untuk tetap terdengar tenang.

Ayuri diam-diam tersenyum jahil lalu meletakan dagunya pada bahu sang Fushiguro termuda. Situasinya mereka berdua sudah berada didalam taxi sekarang jadi tidak masalah.

"Hmm, sekitar 3 minggu lalu Gojo-san meminta saya untuk memastikan dan memberi data terbaru tentang salah satu muridnya yang ada di Afrika,"

'Okkotsu-senpai.'

"Semuanya berjalan dengan normal, tapi sebelum kembali ke Jakarta saya sempat transit di Bangkok sehari dan saat lari malam disana saya tidak sengaja hampir mati karena ada arwah terkutuk yang entah kenapa tiba-tiba berubah menjadi ofensif, beruntung ada pendeta yang datang ... dan, setelahnya saya tidak ingat lagi." cerita Ayuri panjang lebar yang dihadiahi tatapan horor dari Megumi.

Arwah terkutuk? dia tidak main-main dengan 'hampir mati' ya...

"Sampai sini saya rasa kamu sudah paham kenapa,"

"Walau memang menyebalkan karena bertemu yang bentuknya menyerupai manusia." Lanjut Ayuri berceloteh pada dirinya sendiri.

"A—"

Megumi menghela napas berat.

"Bukankah kau bisa lari di pagi hari saja? kau seperti mempertaruhkan keselamatan mu sendiri." Tanya si pemuda bermata sehijau zamrud itu tanpa menyadari perubahan nada bicaranya sendiri yang terdengar dipenuhi kekhawatiran.

"Ya, itu ... kau tau, saya ini sibuk." jawab Ayuri agak ragu.

Sitik-sitik bubuk. Batinnya melanjutkan. (─‿─)

"Pada akhirnya saya— hm?"

Ayuri merasakan jemari panjang melingkar di sela-sela jarinya, menoleh dan mendapati Megumi yang dengan malu-malu menggenggam tangannya sambil menatap keluar jendela.

"Otsukaresamadasu, Nu-noona-san..."

Gumamnya sangat pelan, berusaha melakukan hal yang sama seperti yang Ayuri lalukan saat di asrama tadi dengan mati-matian menahan gengsinya, masih enggan menatap sang lawan bicara, mengindari senyum kelewat senang orang disampingnya.

Gwiyobtta! Kawaii! Gemoyy!

"Tolong berhenti menatapku seperti itu."

"Eh, mana bisa."

"Gummy, kalau manggil 'noona' itu tidak perlu di tambahkan 'san' tau." - Uri

"Tidak tau." - 'Gumi

"Tsun tsun~" - Uri

"Itu tidak benar." - 'Gumi

"Baiklah." - Uri

██████████████████████

TBC
—————
▔□▔)/▔□▔)/▔□▔)/

______________________________Cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________
Cr. Gambar dan Video yang ada dibook ini berasal dari Pinterest, YT dan sebagian lagi dibuat menggunakan Picrew.
   

   

Noona...-san? | Megumi F.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang