Vol 15 Bab 9: Sculptor Neraka

48 4 0
                                    

Tempat Weed dan Smith tiba setelah melewati gerbang hitam adalah gunung batu hitam legam tanpa satu pohon yang tumbuh.

Itu pasti bukan gunung batu biasa.

Batu itu berwarna hitam legam dengan lubang di mana-mana, dan sungai mengalir melalui daerah itu.

Waaaah.

Selamatkan kami. Selamatkan kami.

Biarkan aku melarikan diri dari rasa sakit ini.

Sungai berteriak. Itu meratap seperti hantu.

'Apakah ini Sungai Ratapan?'

Ada cukup banyak patung di gunung batu.

Seperti antagonis jahat dan pembunuh, mereka adalah patung yang cukup menyeramkan untuk membuat iblis gemetar!

Leher seorang ibu yang memeluk anaknya dipotong. Ibu dan anak perempuannya bukan Manusia, tapi Orc. Para Troll saling menikam dengan tombak. Manusia mengobarkan perang secara massal. Bahkan pemandangan desa yang dijarah dan dibakar diekspresikan melalui patung.

Mengikuti aliran sungai, kelompok patung berbaris, dan berlanjut tanpa henti.

“Ehem.”

Itu sudah cukup untuk membuat orang-orang seperti Weed meringis.

Beberapa patung hanya menggambarkan adegan negatif yang tidak positif sama sekali. Untuk orang normal, itu pada tingkat di mana seseorang tidak bisa menahan perasaan jijik.

Tapi satu-satunya patung yang Weed suka dan bisa pahami adalah menggambarkan seorang budak secara memprovokasi. Patung pria itu mengabaikan anak-anak kurus kering dan menikmati steak sendirian. Anak-anak, yang terlihat seperti budak, paling banyak makan roti jelai.

“Jika kamu tidak punya uang maka kamu akan kelaparan! Mereka harus memperlakukan mereka dengan baik untuk memberi mereka roti jelai…”

Itu adalah patung yang membangkitkan 100% simpati Weed!

Anak-anak itu mungkin dianggap beruntung diperbudak oleh pedagang jahat. Karena jika itu adalah Weed, dia mungkin tidak akan memberi mereka semangkuk bubur!

Prosesi patung berlanjut tanpa henti menyusuri Sungai Ratapan. Sungai membuat suara erangan yang lebih kasar dan serak saat mengalir ke hilir.

Waaaah.

Bunuh aku. Bunuh aku.

Ketika Weed melihat setelah mendekati sungai, dia melihat itu bukan air biasa. Jauh di dalam sungai, hantu dari semua jenis monster dan manusia mengalir deras di sungai. Mereka memiliki ekspresi kesusahan yang sulit untuk dilihat bahkan dalam kengerian yang mengerikan dari sebuah rumah berhantu.

Smith mendekat dan berkata, "Mungkin karena pengaruh patung?"

"Apa?"

“Saya sedang berbicara tentang karya seni. Dasar dari karya seni adalah untuk menggerakkan emosi. Patung-patung ini membuat sungai meratap.”

Legendary Moonlight SculptorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang