Masih di cerita masa lalu ya....
Suatu hari saat pulang sekolah, di gerbang sekolah, ada seorang pria berjas hitam menghampiri, ning ning.
" Hai, nama mu ning ning?."
Ucap pria itu." Iya aku ning ning.."
Jawabnya." Kamu mau ketemu mommy jennie mu?."
Tanya pria itu ramah.Ning ning sangat senang, lalu mengangguk, namun dari jauh, ada seorang anak laki laki, yang memperhatikan adiknya sedang berbicara dengan pria asing, ia pun berlari secepat kilat, mendekati adiknya, lalu menarik tangan adiknya menjauh dari pria itu.
" Kau siapa hah!."
Bentak ryujin." Abang?."
Kaget ning ning, saat tiba tiba saudara kembar nya ada di sebelah nya." Aku sopir nona jennie."
Ucapnya membungkuk ke Ryujin." Siapa jennie?."
Tanya ryujin menjebak pria itu." Mommy mu.."
Ucap nya." Buktikan, suruh dia kemari.."
Ucap ryujin dengan nada tegas.Pria itu menunduk lagi, lalu berjalan ke arah mobil, dan seperti sedang berbicara dengan orang di dalam itu.
Tak lama kemudian, seorang wanita turun dari mobil dengan mengenakan kaca mata hitam, topi, dan masker hitam bahkan bajunya serba hitam.
Kini wanita itu berdiri di hadapan Ryujin, yang mana tinggi wanita itu pas di teling Ryujin.
" Kau sudah tumbuh tinggi ya sayang.."
Ucapnya lembut.Dan suara itu, suara yang ia rindukan selama ini, namun kebencian nya lebih besar dari pada rasa rindunya pada wanita di hadapan nya ini.
" Kenapa mommy ke sini?."
Tanya Ryujin datar." Mommy menjemput kalian.."
Jawabnya dengan lembut." Tak perlu menjemput kami, nanti bunda rose akan kesini.."
Ucap Ryujin dengan datar." Rose?, Sahabat ayah mu itu?."
Tanya jennie." Ya, dia bunda kami.."
Ucap Ryujin." Hmmm, tapi mommy ingin kamu pulang sama mommy, gimana dong?."
Ucap jennie yang masih tetap ingin membawa Ryujin dan ning ning." Aku tak akan pulang sekarang, aku harus latihan basket.."
Tolak Ryujin, dan kali ini raut wajahnya sudah kesal." Mommy akan menunggu mu.."
Ucapnya." Tak perlu, ayo ning.."
Ucap Ryujin menarik tangan ning ning pergi dari mommynya itu." Abang aku mau dekat mommy.."
Ucapnya dengan nada ingin menangis." Kau gila?, Bagaimana mungkin kau masih mau bersamanya, sedangkan dia mengacuhkan dirimu saat itu, dan kau mengatakan bahwa ia menatap mu dengan tatapan marah, dan kau masih mau dekat dengannya?."
Tanya Ryujin kesal." Tapi aku rindu mommy.."
Ucapnya dengan mata yang sudah berkaca kaca." Tidak hari ini!."
Tegas Ryujin.Ryujin pun mengikuti pelajaran tambahan yaitu basket, ning ning pergi ke ruang Nyanyi..
Namun kini giliran minju yang sedang berdiri di pagar sekolah, karena menunggu adik adiknya, selesai latihan, ia pun memilih duduk di tanah dan mengeluarkan buku gambar yang cukup besar dan pensil.
Dan jennie mendekat ke arah minju, karena ia memang belum meninggalkan lingkungan sekolah itu.
" Hai!."
Sapanya.