Seorang perempuan melangkahkan kakinya mendekati tepi jurang yang langsung disambut oleh debaran ombak.
Pagi itu, saat semesta masih diselimuti oleh sunyi, sang perempuan dengan kaus putih tipis seperti sudah siap untuk menjemput sakratul mautnya.
Wajahnya yang sembab sehabis menumpahkan air mata selama lebih dari seminggu -tanpa henti- dan tatapannya yang menatap semesta dengan hampa, ia sudah tidak kuat.
Tidak ada lagi alasannya untuk bertahan hidup. Tidak ada lagi alasannya untuk menetap di semesta yang selalu kejam kepadanya. Tidak ada lagi alasannya untuk mempertahankan nyawa.
Perempuan itu sudah sampai di tepi jurang. Kedua matanya melirik sekilas ke arah bawah yang dimana langsung disambut oleh laut dengan air yang menabrakan diri ke dinding jurang.
"Should I do this?" gumam perempuan itu. Nafasnya tersengal, seakan tidak ingin pergi tapi ia harus melakukannya.
Semakin lama ia disini, semakin lama juga ia merasakan siksa. Secara fisik dan psikis.
Sang perempuan menutup kedua alat melihatnya, sudah bersiap untuk turun dan mengakhiri hidupnya, tetapi tangan kanannya ditahan oleh seseorang. Membuat perempuan itu membuka kedua matanya lalu menoleh.
"Mau ngapain?" tanya laki-laki yang menahan tangannya tadi. Keduanya bersitatap cukup lama sebelum sang perempuan memutusnya.
Ia melepas genggaman si lelaki lalu mengusap sudut matanya dengan kasar.
"Bukan urusan kamu."
Tidak ada balasan atau sahutan dari laki-laki itu, suara angin dan ombak laut saling bertubrukan. Hingga lelaki tersebut mengulurkan tangannya di hadapan perempuan.
"Namaku Asta."
Sempat ragu untuk membalas, perempuan itu akhirnya mengulurkan tangannya. Keduanya pun berjabat tangan.
"Aku... Arunika."
"Arunika... Artinya perempuan yang selalu bersinar dan indah dipandang."
"Kok kamu tau?"
"Just see your face, I immediately know that you have your own shine."
Arunika mengernyitkan keningnya. "Maksudnya?"
"Maksudku, kamu punya cahaya kamu sendiri. No matter how cruel the world is, you have to stay alive for keep your light."
Asta menyelami kedua mata cokelat hazel Arunika. Ia juga menyadari jika perempuan di hadapannya ini sedang mengalami kesulitan -sampai berani untuk terjun dari jurang-
"There's no reasons for me to stay alive..." ujar Arunika. Perempuan itu berjongkok, menutup wajah cantiknya dengan kedua telapak tangan, lalu menangis. Tangisannya membuat hati Asta berdenyut nyeri, seakan laki-laki itu dapat merasakan kesulitan yang sedang dialami Arunika.
Asta menyamakan posisinya. Ia menunduk sedikit untuk melihat wajah Arunika kemudian mengusap rambut perempuan itu dengan lembut.
"Now, you have. You can make me as the reason for you to stay alive, Arunika."
《》《》《》
tacanuna proudly present
STILL WITH YOU
I'm still here. Still With You.With :
Jaehyuk TREASURE as Hangga ASTA Ardiapto
Sullyoon NMIXX as ARUNIKA Berliane Kalista
Asta & Arunika : Kenapa harus ada jarak diantara kita jika masih tersimpan rasa?
So, next or no?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Still With You | Jaehyuk ft. Sullyoon
FanfictionI'm still here. Still With You. 《》《》《》 Start : 22 Maret 2022 End : 5 April 2022