⚜𝟜⚜

411 55 3
                                    

"𝐘/𝐍, 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐥𝐚𝐮𝐭?"

"𝐇𝐦𝐦, 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚? 𝐒𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐥𝐚𝐮𝐭 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠"

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

-time skip.

Sudah beberapa Minggu Y/N bersekolah. Dan Y/N juga sudah membuat banyak sekali teman. Oh, hubungan Y/N dengan Historia dan yang lainnya juga semakin dekat, termasuk Armin.

Hari ini pun, semuanya berjalan dengan baik. Hingga bel pulang sekolah berbunyi, para siswa sudah mulai berhamburan keluar dari kelas dan Y/N masih mengemasi barang-barangnya.

"Y/N!"

Suara seorang laki-laki yang tidak asing memasuki pendengaran Y/N, dengan segera Y/N menoleh kearah lelaki yang memanggilnya.

"Armin?"

Terlihat Armin berada di depan kelas Y/N, tersenyum senang kemudian melangkah masuk ke dalam kelas Y/N.

"Kenapa, Armin?" tanya Y/N bingung.

"Mau jalan bareng?" tawar Armin.

"

Eh jalan bareng? Kemana?" Y/N bertanya kembali sembari melanjutkan mengemasi barang-barangnya.

"Ada deh, ke suatu tempat" jawab Armin.

"Hmm, boleh sih. Sama siapa aja?"

"Cuma kita berdua"

Reflek, Y/N menghentikan aktivitasnya. Kemudian menoleh ke arah Armin. Armin yang melihat Y/N berhenti tiba-tiba hanya tersenyum tipis.

Rona merah muncul di pipi Y/N, untung saja lampu di kelas sudah dimatikan. Jadi tidak terlalu kelihatan kalau sekarang dia sedang blushing.

"T-tumben banget berdua doang?"

"Gapapa, pengen berdua aja. Kamu gamau berdua aja?" tanya Armin.

"EH, MAU KOK! E-eh.." mampus, Y/N mulai gagap karena deg-deg'an.

Armin tertawa kecil, kemudian mengambil tas Y/N Dan berjalan keluar dari kelas.

"Loh, Armin? Tasku!" teriak Y/N memanggil Armin yang menculik tasnya.

"Biar kubawa, ayo keluar" jawab Armin sedikit berteriak.

Diam-diam, Y/N tersenyum senang. Perasaannya sekarang bercampur aduk. Senang, bingung, gugup, semuanya menjadi satu. Namun Y/N lebih senang, karena ini adalah pertama kalinya dia akan berjalan berdua dengan Armin. Ku ulangi, berdua saja.

Yah, Y/N sekarang mengakuinya. Dia menyukai Armin. Memang awalnya dia hanya terpesona dengan matanya saja, namun setelah menghabiskan waktu bersama Armin, Y/N jadi tau sifatnya dan dia sangat menyukainya. Awalnya Y/N mencoba menepis perasaan itu, namun gagal. Setiap dia bertemu Armin pasti perasaannya tidak karu-karuan.

Y/N segera menutup pintu kelasnya dan mengejar Armin, berjalan bersama kearah tempat parkir.

🌊🌊🌊

"Loh, tumben? Biasanya pake sepeda motor"

Y/N dan Armin sekarang berada di tempat parkiran, Y/N melihat kearah Armin yang mengeluarkan sepedanya dari tempat parkiran. Y/N bingung, biasanya kan Armin pakai sepeda motor? Kenapa hari ini tiba-tiba pakai sepeda biasa?

{✓} 𝐒𝐞𝐚 [𝐀𝐫𝐦𝐢𝐧 𝐀𝐫𝐥𝐞𝐫𝐭] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang