■■Naruto pov■■
Saat pertama kali aku membuka mataku, saat itu semua yang kulihat hanyalah kekosongan, dan juga kehampaan. Ah, inikah yang namanya kematian? Tak begitu buruk juga, setidaknya itulah yang pertama kupikirku saat itu.
Sampai, suatu ketika aku mulai merasa bosan! Karena tak ada hal yang bisa kulakukan selama dalam bentuk roh, aku hanya melayang-layang didalam Afterlife. Menunggu untuk dilahirkan kembali, dan memulai kehidupan baru dari awal.
Ah, siklus itu seharusnya masih ada bukan? Karena saat ini aku merasa seperti, sedaang berada disuatu tempat yang begitu sempit dan hangat. Ini seperti seakan aku sedang berada didalam rahim seorang wanita.
' Ini benar-benar nyaman! ' pikirku, lalu suara tawa menyebalkan terdengar memenuhi isi kepalaku, Aku berteriak kesal saat para Bijuu mulai menertawakanku!.
' Naru- Cih, memangnya kalian tahu apa tentang rasa bosannya seseorang untuk terus bangkit dari kematian! Untuk bangkit dengan wujud dan fisik yang berbeda, meski pada akhirnya harus menjalani susahnya hidup didunia yang keras! Aku Namikaze Uzumaki Naruto, selamat tinggal atas kesunyiaan yang kudapatkan setelah lama tinggal di Aftrlife, juga selamat untuk segera merasakan kehidupan yang serba sama, kehidupan membosanku. Akan dimulai saat ini juga! '.
■■11 Tahun kemudian■■
Lokasi : Di-sebuah taman bermain di sebuah kota benama Kuoh. Tersapat seorang Anak kecil dengan ketampanan yang melebihi rata-rata. Ia terlihat sedang duduk sendirian, disebuah bangku taman tak jauh dari pohon sakura. Ia memiliki sepasang iris mata semerah darah yang terlihat sangat kontras dengan warna rambutnya, serta sepasang tanda lahir berbentuk Whiskers yang menghiasi
kedua pipinya. Sehingga menambah kesan manis untuknya.Ia menghela nafas lelah ketika dirinya menjadi pusat perhatian. Apa ini patut disyukuri atau tidak? Ia merasa hal itu seperti sudah tidak ada artinya lagi.
Jika diperhatikan lagi, maka akan terlihat. Beberapa Gadis SMA yang mencoba menarik perhatianya namun selalu berakhir gagal, sedangkan lainnya mencoba menarik perhatiannya secara vulgar, namun. Bukannya perhatian yang didapat olehnya, justru tatapan Mata merendahakan yang terlihat dari jelas dari sepasang iris matanya. Seketika itu juga, mental mereka langsung terjatuh, seakan harga diri mereka telah hilang untuk selama-lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The rebirth of the prophetic child
Short StoryJika seorang perjaka mati meninggalkan kekasihnya, itu artinya ia akan memiliki wanita kedua dalam hidupnya, dan jika sang Ibu tak ingin putranya meninggalkan dirinya itu dapat diatasi dengan menjadikan putranya sebagai suaminya! " Apa yang kau pik...