kehidupan perkulihan tak seperti saat SMA, sangat jauh berbeda. Terutama pada semester 4, banyak sekali kegiatan yang harus di selesaikan. saat ini gadis itu sedang merasakan badai perkuliahan yang sangat dasyat, tidak lain dan tidak bukan Carina Alba Izumi yang akrab dipanggil Caca. Sejak semester awal ia sudah mulai mengikuti berbagai macam kegiatan yang ada perkuliahan, mulai lomba, penelitian, dan bahkan ia juga aktif di organisasi yang ada di Universitas. Jadi tidak heran banyak sekali yang mengenalnya dari berbagai fakultas. Pada awal semester hampir satu angkatan menganggapnya anak yang sangat ambisius dan egois karena pada awal perkuliahan ia sangat tertutup dan lebih sering menyendiri, sampai pada akhirnya seorang gadis bernama Rania mulai mengajaknya berteman. Seiring waktu berjalan Caca mulai berbaur dengan semua teman kelasnya, penilaian awal tentang Caca perlahan berubah, ia tidak seperti yang mereka bayangkan.
"Ran, gue lagi butuh anggota buat lomba nih lo maukan jadi partner gue? " tawar Carina, ia selalu mengutamakan orang terdekatnya dalam hal-hal yang dapat menguntungkan kehidupan perkuliahan mereka.
"sorry banget nih Ca, bukannya gue gamau.. cuman karyawan di otak gue lagi pada cuti" jawab Rania dengan wajah cengar-cengirnya.
"hm.. menurut lo siapa ya yang bisa diajak, gue lagi butuh banget nih mana waktu-nya mepet banget" ujar Carina.
"coba deh ajak Bryan, lo kan dari dulu selalu couple tuh ama dia. kemana-mana selalu bersama, gue curiga lo ada rasa ama Bryan" ujar Rania sambil memasang mimik wajah menyelidik. Carina pun membalas ucapan Rania dengan pelototan mata indahnya yang bewarna biru.
Bryan merupakan mahasiswa dengan segudang prestasi dan tentu saja ia menjadi idola dari semua mahasiswa yang ada dikelas. Banyak sekali mahasiswa yang mengajak-nya mengikuti beragam lomba dan kompetisi, namun baru Carina lah satu-satunya mahasiswa yang ia iyakan untuk terlibat bersama. Apa alasan Bryan langsung mengiyakan ajakan Carina tanpa pertimbangan? tentu saja tidak ada yang tau, bahkan Carina pun juga tidak mengetahuinya. lalu apakah Bryang mengetahuinya? setiap ditanya ia hanya menjawab "karena sudah takdir" dengan wajah tanpa bebannya. Banyak yang mengira mereka cinlok karena sering terlibat bersama, tapi sebenarnya tidak. Jika Bryan ditanya apakah memiliki perasaan pada Carina, ia selalu menjawab "itu karangan yang tidak akan terjadi"
sementara, bagaimana dengan Carina? apakah ia menyimpan rasa karena sering bersama Bryan? jawabannya tidak, karena Carina sangat mempercayai bahwa laki-laki dan perempuan bisa berteman tanpa melibatkan perasaan dan itulah yang sedang terjadi pada mereka sampai saat ini.
Carina berjalan menyusuri lorong ruang kelas, menuju halaman ujung dari lorong ruang kelas yang biasa digunakan para lelaki untuk beristirahat. ia berjalan lurus dengan tatapan fokus pada layar ponselnya, pasalnya ia menelpon Bryan dan mencari sedang dimanakah lelaki itu. sampai akhirnya sampai juga ditempat tujuan, dan benar saja orang yang ia cari sedang tertidur dengan pulas.
"Bryan, gue punya penawaran. Bagian lo 40% gue 50%, gimana deal? ok deal" ujar Carina tanpa membangunkan lawan bicaranya. Bryan yang sudah hapal siapa orang yang selalu mengganggu jam istirahatnya perlahan membuka mata.
"gue belum sepakat ama lo" jawab Bryan dengan suara lelahnya.
"jangan bilang lo habis begadang lagi, ck kebiasaan. gue gamau ya entar malam lo pc minta salinan tugas" ujar Carina dengan wajah kesalnya.
"hehe udah hapal rupanya, gue habis main semalem Ca.. maklum ada panggilan dadakan"
"jadi penawaran apa yang lo maksud? cepet mumpung gue udah sadar" sambung Bryan sambil memposisikan tubuhnya untuk duduk.
"ada kompetisi, tapi cuman tingkat Nasional sih. setiap regu maksimal 5 anggota termasuk ketua. lo mau ga partner ama gue?" jelas Carina.
"deal, lo udah dapet anggota siapa aja emang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin - Aku Yang Terjebak
Любовные романыBerawal dari circle pertemanan yang berbeda lalu terlibat dalam suatu kegiatan bersama. Carina yang ceria dan yang tidak pernah bimbang akan suatu hal, tiba-tiba berubah menjadi orang yang penuh pertimbangan. namun hal itu membuat orang di sekitarny...