Beberapa minggu berlalu Azka yang semakin sibuk dengan pekerjaannya membuat Laura bosan karna ia tidak dibolehkan keluar oleh Azka sebelum pekerjaan yang Azka berikan selesai.
Bagaimana mungkin Laura bisa menyelesaikan pekerjaan yang Azka berikan jika tidak ada yang membantunya.
"Ah,cape banget.hah belum satu rumah yang aku pel udah secape ini,duduk dulu deh"ucap Laura yang baru selesai menyuci seprai,bed cover dan selimut yang sangat tebal yang harus ia cuci dengan tangan sesuai perintah Azka.
"Mbak,udah biar lala aja yang ngepel ya_"
"Jangan,nanti yang ada aku dihukum sama Azka.udah biar aku aja"tolak Laura yang langsung mengambil pel yang ada ditangan lala.
"Tapi mbak udah cape nyuci,nyapu sekarang biar lala_"
"La,udah biar aku aja.kamu kerjain yang lain sana,udah jangan ganggu aku biar aku kerjain semua tugas aku"usir Laura mendorong lala agar pergi meninggalkannya.
"Tapi kalau mbak_"
"Aku gpp la,udah sana Azka bisa liat kita di CCTV"
"Yaudah,kalau mbak butuh bantuan langsung panggil lala ya"
"Iya,udah sana"usir Laura lalu ia melanjutkan mengepel semua ruangan yang ada dirumah Azka tanpa ada yang terlewat satupun.
Setelah selesai mengepel semua ruangan Laura langsung mencari lala ia merasa tubuhnya tidak enak dan ingin dibuatkan teh hangat oleh lala.
"Udah mbak?sini lala bantu taro digudang"ucap lala.
"Huek_"Laura membekap mulutnya ia langsung berlari kekamar mandi membuat lala khawatir dengannya.
"Mbak,mbak gpp?mau lala telfonin mas Azka biar_"
"Gak usah la,aku gpp.huek_"tolak Laura yang masih berada di dalam kamar mandi.
"Lala telfon aja deh,nanti kalau mbak Laura kenapa-napa lala yang disalahin karna nggak ngasih tau mas Azka"gumam lala lalu mengambil handphone disaku bajunya mencari nomor Azka.
Mas azka.
"Hmm,ada apa??"
"Mas,lala mau laporan"
"Apa??"
"Mbak laura mual-mual mas"
"Beri dia obat setelah itu suruh dia istirahat,sudah saya masih ada meeting_"
"Eh,mas bentar lala belum selesai ngomong"
"Apa lagi??"
"Lala fikir mbak Laura hamil deh mas,mending mas Azka pulang sekarang trus bawa mbak Laura kerumah sakit biar diperiksa beneran hamil atau engga"
"Yah,kok dimatiinsih.ah mas Azka gak asik"ucap lala yang menatap layar handphonenya karna Azka memutuskan sambungan telfon secara sepihak.
"Mbak,udah??"
"Emhh_aku boleh minta tolong la??"
"Apa mbak??"
"Buatin aku teh hangat ya"
"Iya-iya mbak,lala buatin sekarang mbak duduk dulu disini.sebentar ya mbak"ucap lala yang langsung bergegas membuatkan teh hangat untuk Laura.
"Mbak gpp?"tanya lala.
"Aku gpp kok"jawab Laura sambil memijat kepalanya yang terasa sangat pusing.
"Beneran mbak? Atau mau lala panggilin dokter pribadinya mas Azka??"
