Langit Semarang benar-benar tidak mendukung hari ini. Berangkat kepanasan, pulang keadaan hujan deras dan bergemuruh. Aku mutusin buat nunggu di perpus sampai hujan reda. Aku baca buku, ngerjain revisi, rebahan, beli cemilan, sampe bosen sendiri. Hujan awet banget karena jam 4 sore baru reda.
Aku turun dari lantai dua perpus dan menuju masjid untuk sholat dulu sebelum balik kos. Aku lihat dari kejauhan ada cowok yang di kantin tadi, aku berlari buat nyamperin dia.
"Heii"
"Ada apa?"
Aku merenung karena dia menjawab dengan keadaan ketus lalu tersadar
"Ini punya kamu ngga?, tadi terjatuh di kantin." Jawabku sambal menyerahkan kartu tadi.
"Oke, makasih."
Dia menjawab dengan langsung pergi, dia seperti tidak peduli pada orang lain. Aku merasa tidak dihargai Ketika berhadapan dengannya. Benar-benar orang yang aneh
......
Stelah solat aku memutuskan langsung pulang dan kebetulan ada anak kecil sendirian. Aku hampiri karena dia terlihat kebingungan, sepertinya ia mencari ibunya. Dia terlihat ingin menangis dan takut Ketika aku memegang kedua lengannya.
"Adek, kamu tadi sama siapa?" tanyaku kepadanya. Tapi ia masih belum merespon
"kakak bukan orang jahat, kamu nyari mamah kamu? Yuk kakak bantuin."
"Aku nyari kakak."
"Kakak kamu namanya siapa?"
"Kak Enu."
"Duh, dimana nyari orang yang Namanya enu di kampus. Mana aku gatau enu cowok atau cewek lagi." Batinku
"Nama kamu siapa dek?"
"Seli kakak."
"Yaudah yuk ikut kakak nyari kakak kamu."
Aku langsung membawa Seli ke pusat informasi masjid untuk membuat pengumuman.
Pusat informasi lalu mengumumkan seli. Aku menunggu sampai ada yang menjemput seli di pusat informasi karena aku merasa kasihan kalau harus ku tinggal
15 menit berlalu orang yang kartunya ku temukan datang dan menghampiri seli. Ia terlihat sangat khawatir, gusar, dan sedikit berlari, sangat berbeda jauh waktu aku bertemu sebelumnya.
Aku hanya mengamati interaksi keduanya yang nampak akur. Si kakak yang terlihat sangat kawatir dengan adiknya, dan adik yang sangat terlihat lega bertemu lagi dengan kakaknya.
Aku menunggu sekitar 5 menit memerhatikannya berinteraksi dengan pusat informasi sambal menggendong adiknya.
Karena tidak ada tanda-tanda dia akan mengajakku biacara aku mutusin buat pergi dari tempat itu karena emang sudah sore.
Aku duduk di halte memainkan ponsel sambil menunggu bus. 10 menit berlalu bus dating dengan keadaan penuh. Karena sudah sore bus sedikit rame dan berdesak-desak pastinya.
......
Enu Pov
Aku akhirnya pulang setelah berhasil menemukan Seli. Aku sedikit merasa ngga enak sama wanita yang menemukan Seli tadi. Mengucapkan terimakasih memang hal mudah, tapi buat aku sangatlah susah.
Aku segera pulang karena bunda pasti sangat khawatir. Dari dalam mobil aku melihat Wanita yang menemukan Seli. Dia berdesak-desakan memasuki bus. Ingin aku menawarkan tumpangan sebagai rasa terimakasihku. Namun niat tersebut segera aku urungkan dan aku melaju dengan kecepatan lumayan tinggi.
......
Terimakasih sudah membaca ceritaku
Jangan lupa follow instagramku areumda22
Sending love buat kalian
22/03/22
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Level
RomanceAku yang melawan takdir dan aku pula yang terpapar tabir. . . Lengkungan senyum mu seperti menjadi dinding kokohnya garis lurus ini . Percayalah, takdir tuhan akan seperti apa nantinya