Aku berjalan menuju kampus dengan membawa beberapa lembar skripsiku yang belum di acc dosen. Kali ini aku berharap medapatkan sedikit kesalahan atau bahkan sempurna agar bisa lanjut ke bab selanjutnya.
Jalanan kota Semarang di hari senin sangat padat. Aku berangkat pukul 08:00 tapi sudah cukup merasakan teriknya matahari. Banyak kendaraan berlalu lalang dan pejalan kaki yang menuju halte bus. Mereka tampak sangat serius dan buru-buru. Aku berharap hari ini lancar buat semua orang.
Aku berhenti di halte bus bersama orang-orang yang tampak sibuk dengan ponselnya. Tidak lama bus tiba dan tampak penuh, terpaksa aku berdiri. Perjalanan dari halte ke kampus tidak terlalu jauh jadi aku tidak perlu merasa capek dengan lama berdiri.
08:15 aku sampai di depan ruangan dosen pembimbingku. Aku melihat banyak temanku yang akan bimbingan juga. Aku tidak menyapa karena memang kami tidak dekat. Aku fokus ke ponsel sambil menunggu dosen, hingga tiba-tiba ada kakak tingkat yang duduk di sebelahku.
"Areum" Panggilnya
"Ah, iya kak. Lama banget ga ketemu, sekarang sibuk apa?"
"Hahaha, iya terakhir bukber radio ya? Sibuk skripsi sama kaya kamu, kamu sampai bab berapa reum?"
"Lhah sorry kak, kirain udah lulus. Sampai ujung jalan mentok belok kiri, hahaha."
"Woy seriusan weehh."
"Sampai bab 2 kak, ini aja masih revisi banyak banget. Gatau ah mau lulus kapan."
"Santai aja, yang penting ngerjain. Jadi dosen inget kalau kita ada, hahaha. Bye dulu ya, ada kerjaan soalnya. Semangat Areum."
Aku tersenyum sambil menganggung padanya. Secara ga sengaja ketemu kakak tingkat jaman organisasi radio dulu. Aku sedikit nostalgia ketika siaran pagi-pagi sekali ke fakultas lain. Pengalaman itu tentu membuat aku semakin percaya diri.
Tepat pukul 08:45 dosen pembimbing aku datang dan langsung meminta kami untuk masuk ke ruangannya. kebetulan angkatan ku yang mengambil skripsi dengan dosen pembimbing beliau ada 10, jadi kami semua masuk ke ruangan beliau.
....
Aku menuju kantin karena merasa sangat lapar setelah bimbingan. Entah kenapa beradu argumen dengan dosen membuat ku mudah lapar.
Kantin sangat ramai. Banyak yang makan dengan kekasihnya, sahabatnya, grub kelas, bahkan aku melihat beberapa dosen dari fakultas lain. Aku berdiri sambil mencari tempat yang kosong dan tiba-tiba ada yang menabrak ku dari belakang. Aku tidak jatuh karena memang dia seperti berjalan pelan dan ga sengaja nabrak aku. Aku menoleh dan membantunya mengambil barang yang jatuh. Dia pergi dengan mengucapkan terimakasih seperti sedang sangat buru-buru. Ketika akan membalik badan aku menemukan kartu perpustakaan daerah miliknya. Disitu tertera namanya, aku segera menelusuri kantin untuk mencarinya tapi hasilnya nihil. sepertinya ia sudah pergi dari kantin.
Aku memutuskan makan dulu karena sudah sangat lapat dan kebetulan ada tempat kosong. Aku memsan bakso dan gorengan, ingatlah aku sangat lapar. Aku menunggu pesananku dengan memandangi kartu itu, aku kepikiran dia sangat membutuhkannya saat ini. Segera aku masukkan ke dalam tas ku dan mengeluarkan minum yang aku bawa dari kos.
15 menit berlalu pesananku datang dan aku langsung memotretnya. yapss, ini adalah hobiku. Aku merasa seperti ada yang kurang saat aku ga memotret sebelum makan. Bentuk reward dari kerasnya hari ini seperti sudah cukup dengan makan makanan yang enak.
....
Terimakasih sudah membaca ceritaku
Jangan lupa follow instagramku areumda22
Sending love buat kalian
19/03/22
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Level
RomansaAku yang melawan takdir dan aku pula yang terpapar tabir. . . Lengkungan senyum mu seperti menjadi dinding kokohnya garis lurus ini . Percayalah, takdir tuhan akan seperti apa nantinya