~Perlu diketahui sebelumnya bahwa aku masih amatir dalam penulisan omegaverse. Hanya pernah baca 1 manhwa omegaverse selebihnya googling tentang abo dan pernah nulis 1 cerita abo yaitu his omega - yeonkai ver. Jadi harap maklum jika ada beberapa poin yang melenceng dari ketentuan penulisan omegaverse.
Saat itu sedang dipertengahan musim gugur ketika keduanya pertama kali bertemu. Yeonjun seringkali merasa malu setiap Ia mengingat tentang pertemuan pertama mereka yang membuat Yeonjun tidak ingin bertemu dengan Kai lagi.
Yeonjun yang saat itu telah berumur 19 tahun namun belum juga mendapatkan heat pertamanya padahal Ia sudah mencapai usia dewasa. Kedua orang tuanya pun melakukan beberapa tes lagi pada Yeonjun untuk mengetahui bahwa apakah Ia benar adalah seorang omega ataukah tes yang pertama kali Ia lakukan adalah salah. Dokter memberitahukan hasil pemeriksaan Yeonjun pada Yeonjun dan keluarganya bahwa Ia adalah seorang resesif omega, dokter itu mengatakan bahwa heat Yeonjun mengalami keterlambatan karena Ia adalah omega resesif.
Yeonjun pernah menghadiri beberapa kencan buta dengan beberapa alpha yang diadakan oleh keluarganya untuk memicu heat Yeonjun namun kencan - kencan yang Ia hadiri tidak ada yang berhasil.
Hingga suatu hari Ia menghadiri sebuah acara ulang tahun dari anak rekan bisnis ayahnya. Yeonjun menyukai berpesta, tapi saat itu Ia sedang tidak mood untuk datang, ayahnya yang memiliki hubungan baik dengan rekan bisnisnya itu memaksa Yeonjun untuk menghadiri pesta itu. Terlebih lagi akan banyak para alpha yang seumuran dengannya yang akan datang ke acara itu yang mungkin saja dapat memicu heat Yeonjun. Ayahnya memesan setelan jas terbaik untuk Yeonjun pakai ke acara itu.
Melalui kaca jendela mobil, kedua mata Yeonjun menatap pada sebuah mansion megah dengan permainan labirin yang menghiasi taman belakang dari mansion itu, mansion itu berkali - kali lipat lebih besar dari mansion yang ditempati oleh keluarganya.
Yeonjun memasuki sebuah ruang aula yang berada dekat taman belakang yang sudah terdapat cukup banyak tamu undangan yang datang. Ia pun duduk pada salah satu kursi yang ada di ruang yang sudah dihias semewah mungkin itu. Kedua matanya menatap random pada beberapa orang yang ada di acara itu, Ia berharap malam itu Ia akan menemukan seorang alpha yang menarik minatnya.
Deru nafasnya terasa tercekat kala mencium scent alpha yang memiliki wangi peppermint tercampur dengan wangi kekayuan yang tercium maskulin. Kedua matanya menangkap sosok seorang anak lelaki yang menuruni tangga, Ia adalah anak yang berulang tahun hari itu.
Ayah dari anak itu memberikan sambutan juga beberapa pengumuman yang memberitahukan bahwa anaknya telah diketahui sebagai seorang alpha 2 minggu yang lalu.
Yeonjun menatap pada alpha muda itu, Ia bertubuh cukup tinggi untuk seukuran anak lelaki yang berumur 2 tahun lebih muda darinya itu, terlihat bahwa beberapa tahun kemudian Ia akan memiliki tubuh yang lebih tinggi lagi. Kulitnya berwarna putih bersih, dengan rambut berwarna pirang yang sangat cocok untuknya. Meskipun hari itu adalah hari ulang tahunnya, alpha muda itu sama sekali tidak menunjukkan tanda kegembiraan atau ketertarikkan, Ia hanya berdiri di samping ayahnya tanpa emosi apapun di wajah dan juga kedua matanya.
Dan scent itu mernyergap Yeonjun lagi, memerangkapnya hingga membuat kegelisahan pun muncul dalam benaknya. Yeonjun berjalan keluar dari ruangan itu, Ia merasa membutuhkan udara segar karena dadanya terasa sesak, jantungnya berdebar kencang, tubuhnya pun gelisah. Yeonjun duduk pada salah satu bangku dengan hiasan ukiran yang ada di taman itu. Ia pun melonggarkan dasi yang Ia pakai agar dirinya dapat lebih leluasa untuk bernafas. Namun kegelisahannya kian memburuk saat Yeonjun mengingat scent itu lagi.
"Ngh.." Yeonjun meremas kedua pahanya mencoba untuk mengembalikan kesadarannya, Ia kini sudah bernafas dengan tersengal.
"Hei, apakah Kau baik - baik saja?" Yeonjun yang terkejut sontak melihat pada sumber suara. Tidak jauh dari tempat Ia duduk telah berdiri seorang alpha yang terlihat seumuran dengannya.
"A-aku..." Ucap Yeonjun terbata.
Alpha itu berjalan mendekatinya.
"Kau sedang heat." Ucap alpha itu, Ia pun mulai terpengaruh dengan scent omega Yeonjun yang sedang heat. Alpha itu mencengkram lengan Yeonjun membuatnya merintih.
"Lepaskan aku!" Ucap Yeonjun yang mulai takut dengan sikap agresif dari alpha itu.
Yeonjun belum bisa melepaskan cengkraman alpha itu di lengannya, alpha itu menarik tubuh Yeonjun dalam pelukannya. Yeonjun meronta mencoba terlepas dari pelukan alpha itu. Scent dan feromon dari alpha itu mempengaruhi Yeonjun yang tengah heat membuatnya tidak bisa bergerak. Ia berteriak meminta tolong karena merasa takut, namun suara musik klasik yang mengalun cukup kencang dari dalam ruangan pesta itu membuat teriakkan Yeonjun tidak terdengar.
Yeonjun merasa ingin menangis kala Ia merasakan lidah basah alpha itu menjilat ceruk lehernya hendak memberikan marking pada Yeonjun. Yeonjun terus meronta dan berteriak mencoba terlepas dari kukungan alpha yang memerangkapnya. Yeonjun telah menunggu heat pertamanya datang namun entah mengapa sentuhan dari alpha itu justru membuatnya tidak nyaman.
Beban berat yang berada diatas tubuhnya tiba - tiba saja hilang.
"Bukankah sudah jelas Ia tidak ingin melakukan mating denganmu?" Ucap seorang alpha lain dengan suara yang terdengar datar. Ia menarik tubuh alpha yang berada diatas Yeonjun dan melempar tubuh alpha itu hingga tubuhnya membentur tanah.
Yeonjun menatap alpha yang menolongnya itu, nafasnya semakin memburu. Ia bisa mencium dengan jelas scent peppermint dan kekayuan yang memicu heatnya.
Alpha yang mengukung Yeonjun tadi bangkit berdiri dan hendak memberikan serangan balasan. Namun Ia mengurungkan apa yang Ia lakukan saat melihat alpha yang berdiri di depannya itu. Alpha itu pun membungkuk hormat dan berjalan menjauhinya.
Tubuh Yeonjun bergerak dengan sendirinya, Ia menabrakan tubuhnya sendiri dengan alpha yang berdiri membelakanginya itu. Pemikiran warasnya menolak bahwa alpha yang berulang tahun hari itu dan memiliki umur yang lebih muda darinya telah membangkitkan heat pertamanya.
Namun Ia menemukan dirinya sudah bergerak dengan gelisah, menggesekkan tubuhnya dengan tubuh alpha itu, Ia ingin alpha itu menyentuhnya.
"Please..A-alpha...please." Ucap Yeonjun. Ia memegangi kain jas yang menutupi dada alpha itu, untuk dapat membantunya berdiri dengan tegak.
"Kau sedang heat, mengapa berkeliaran tanpa meminum suppresantmu? Kau adalah omega yang ceroboh." Ucapnya.
Suara serta hembusan nafas dari alpha itu yang mengenai lehernya membuat Yeonjun semakin bergerak dengan gelisah, Ia semakin menempelkan tubuhnya dengan alpha itu seolah ingin kulit mereka benar - benar bersentuhan.
"A-alpha.. please.. help..me." Ucap Yeonjun, Ia berusaha mencuri ciuman bibir alpha itu. Alpha itu memegangi kedua atas lengan Yeonjun.
"Siapa namamu? Aku akan mengantarmu pada keluargamu."
Yeonjun merasa sangat putus asa, Ia ingin menghilangkan kegelisahan yang menjalari seluruh tubuhnya. Ia tau bahwa alpha itu dapat menghilangkan kegelisahannya. Yeonjun ingin alpha itu menyetubuhinya.
"C-choi Ye-onjun. A-alpha please f-f*ck me." Ucap Yeonjun putus asa.
"Maaf, Aku tidak bisa membantumu." Ucap alpha itu.
"Aku akan mengantarkanmu pada keluargamu." Ucapnya lagi.
Keesokan harinya Yeonjun terbangun di atas tempat tidur yang ada di kamarnya. Ia merasa sedikit lebih baik setelah meminum suppresantnya. Yeonjun merasa malu dengan mengingat tentang apa yang Ia lakukan semalam, memohon pada alpha muda yang baru berusia 17 tahun itu untuk menyetubuhinya.
Ia sama sekali tidak menyangka akan bertemu dengan alpha itu lagi, kali ini disituasi yang berbeda. Setelah pertemuan pertama beberapa tahun yang lalu, mereka dipertemukan kembali di malam pertunangan yang direncanakan oleh kedua orang tua mereka.
Vote dari para pembaca memberikan aku semangat untuk lanjut dalam penulisan cerita. Jika kalian tertarik dengan cerita ini, tolong kasih bintang ya readers 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers Of Despair ~ Kaijun~ Omegaverse
Romance~Omega Yeonjun ~ Alpha Hueningkai ~18+