"Hey, relax. Aku tidak akan melakukan hal yang tidak Kau sukai. Kau tinggal katakan saja bila apa yang Aku lakukan padamu membuatmu tidak nyaman." Ucap Kai pada Yeonjun.
Yeonjun seolah bisa mendengar detak jantungnya yang berdetak kencang itu di telinganya. Terakhir kali tubuh mereka berdua sedekat ini adalah saat Kai menciumnya setelah mereka mengucapkan janji suci. Satu tangan Kai, melingkar di pinggang Yeonjun. Scent alpha Kai membuat kedua kaki Yeonjun terasa lemas, kedua tangannya berpegangan pada kain yang menutupi dada Kai. Tubuh Yeonjun terasa panas berada di dalam tatapan mata Kai.
Di taman belakang mansion itu hanya ada mereka berdua, Kai sudah memerintahkan para pelayan yang menemani Yeonjun tadi untuk meninggalkan mereka berdua.
Yeonjun tersentak kaget saat merasakan bibir Kai menyentuh ceruk lehernya. Refleks, Yeonjun mendorong dada Kai agar tubuh mereka berjauhan. Namun Kai memegangi pinggang Yeonjun erat agar tubuhnya tetap berada dekat dengannya. Hembusan nafas Yeonjun mulai bergerak kasar, pegangannya pada kain yang menutupi dada Kai semakin mengencang. Ia dapat merasakan lidah basah Kai yang terasa hangat itu menyentuh permukaan kulitnya.
"Ugh." Yeonjun mengerang saat Kai menghisap ceruk lehernya. Bobot tubuhnya kini hanya ditopang oleh tangan Kai yang melingkar di pinggangnya.
Yeonjun tidak menyukai efek dari scent alpha Kai yang membuat tubuhnya lemas dan tidak berdaya. Ia merasa lemah dihadapan alpha itu, hisapan pada permukaan kulit lehernya itu terus berpindah. Yeonjun mengigit bibir bawahnya kencang menahan suara - suara yang mungkin akan Ia timbulkan.
Reaksi natural bagi para alpha dan omega itu membuat nafas keduanya semakin memburu, scent omega Yeonjun pun mempengaruhi Kai.
Kai mengangkat wajahnya dari ceruk leher Yeonjun, menyimpan keningnya pada kening Yeonjun. Nafas keduanya berhembus dengan kasar, Kai berusaha menenangkan emosinya saat itu.
Yeonjun menatap bibir itu, bibir yang tidak bisa Ia hilangkan dari dalam kepalanya dan ingin Ia rasakan lagi. Tanpa sadar, bibirnya bergerak mendekati bibir Kai dan kemudian menyentuhnya.
Ketika bibirnya telah menyentuh bibir Kai, Yeonjun bukan menjauhkannya justru ingin merasakan lebih. Bibirnya pun bergerak perlahan melumat bibir Kai, Yeonjun dapat merasakan bibir Kai yang tersenyum miring saat Ia mengulum bibir bawahnya.
Kai membiarkan Yeonjun melumat dan mengulum bibirnya, Ia sama sekali tidak bergerak untuk membalas ciuman Yeonjun dibibirnya.
"Kiss me." Ucap Yeonjun tersengal. Ia ingin Kai membalas ciumannya, kedua tangannya memegangi leher Kai.
"Should I?"
"Please." Ucap Yeonjun dibibir Kai.
"Alpha..please.." Ucap Yeonjun lagi putus asa, Ia tidak bisa menahan perasaan yang bergejolak di dadanya.
Kai tertawa kecil melihat wajah keputusasaan Yeonjun.
"Since you ask for it nicely."
"Mmhh." Yeonjun terkesiap saat Kai menyerang bibirnya, Kai meletakkan satu tangannya pada belakang kepala Yeonjun.
Ciuman Kai dibibir Yeonjun menuntunnya kedalam ciuman yang dalam dan liar, Yeonjun mendesah dan menggumam di dalam ciuman Kai. Lidah keduanya saling menyentuh dan mendorong, gigi - gigi keduanya saling beradu karena dalamnya ciuman yang mereka lakukan.
Kai melepaskan pagutan dibibir mereka meninggalkan Yeonjun yang menginginkan lebih. Bibir Yeonjun bergerak mengejar bibir Kai, Ia masih belum puas merasakan bibir Kai dengan kedua tangannya memegangi wajah Kai.
Kai memegangi lengan atas Yeonjun dan mengakhiri sesi ciuman yang mereka lakukan. Yeonjun menatap mata Kai dengan kedua matanya yang nampak sayu. Sisi omeganya kini menginginkan hal yang hanya lebih dari sekedar ciuman. Birahinya telah tersulut oleh kegiatan yang mereka lakukan serta scent alpha dari Kai yang membangkitkan hal - hal yang selama ini Yeonjun tidak tau bahwa Ia memilikinya.
"Aku hanya akan melakukan scenting padamu, not to breed you. Even though you look very breedable right now." Ucap Kai seolah mengetahui isi didalam kepala Yeonjun.
"Want to feel you, want your knot, alpha." Yeonjun kini terdengar seperti omega yang tengah heat, hawa nafsu itu menguasainya.
"Kita memiliki perjanjian, apakah Kau mengingatnya?" Ucap Kai.
"F*ck it. Just f*ck me."
"No swearing, babe." Ucap Kai, memegangi dagu Yeonjun dengan jari jemarinya kencang.
"Bersiaplah, Ayahku akan segera datang." Ucap Kai.
Dan Kai meninggalkan Yeonjun begitu saja di taman kebun belakang itu sendirian, setelah Ia menggoda Yeonjun dengan feromon alphanya dan membangkitkan sisi omeganya, nafas Yeonjun terasa sesak.
Saat malam hari Ia dan Kai beserta ayahnya menghadiri sebuah pesta yang diadakan oleh kolega keluarga Huening. Sejak sore harinya para pelayan telah sibuk mendandani Yeonjun agar Ia tampil dengan sempurna dan memikat di pesta itu. Dan Yeonjun merasa bahwa Ia bagaikan sebuah perhiasan indah yang melengkapi alphanya di pesta itu yang dapat alpha itu pamerkan pada orang lain. Tangan Kai memegangi erat pinggang kecil Yeonjun, Ia berada di rangkulan alpha itu sepanjang pesta itu berlangsung. Ia memasang senyuman manis diwajahnya saat Ia diperkenalkan di pesta itu, Yeonjun yang terlahir dari keluarga dengan status tinggi telah diajarkan cara berperilaku dengan baik sejak Ia kecil dan pesta seperti malam itu bukanlah pesta pertama yang Ia datangi. Ia dapat memainkan peran sebagai seorang omega elegan dari seorang alpha dengan begitu baik.
"Aku menyukai penampilanmu malam ini." Ucap Kai, menatap Yeonjun dengan kepuasan
Tentu saja Kai menyukainya, Ia sendiri yang telah memilihkan pakaian itu untuk Yeonjun pakai. Kai tidak mengira bahwa pakaian dengan atasan v neck yang rendah dan memamerkan dengan sempurna area leher Yeonjun yang terdapat beberapa mark yang diberikan Kai saat Ia melakukan scenting padanya itu terlihat jauh lebih baik dari yang Ia bayangkan saat Yeonjun telah memakainya. Sudah menjadi sifat natural seorang alpha yang teritorial sehingga Kai merasa puas melihat tanda yang Ia buat pada omeganya itu.
"Para pelayanmu telah bekerja dengan baik, mereka bekerja keras untuk membuatku terlihat menawan sehingga tidak akan membuat tuan muda mereka malu." Ucap Yeonjun kedua matanya menatap Kai.
"Tentu saja. Lagipula itu pun sudah merupakan bagian dari peranmu didalam perjanjian." Ucap Kai.
Yeonjun mengigit bibir bawahnya, ada denyut nyeri yang terasa di dadanya.
"Jangan terlihat terluka, Kau pun memanfaatkanku bukan? Bagaimana pun juga hubungan yang kita jalani saling menguntungkan bagi kita."Ucap Kai lagi.
Jika orang lain yang melihat mereka saat itu akan mengira bahwa mereka tengah berbicara suatu hal yang intim dan terlihat mesra, dari posisi tubuh keduanya yang saling menyentuh dan dekatnya bibir Kai dengan wajah Yeonjun.
Don't asked or demand to update the story, i will update when i want it to.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers Of Despair ~ Kaijun~ Omegaverse
Romance~Omega Yeonjun ~ Alpha Hueningkai ~18+