"Aku tidak mau bertemu pacarmu, jadi aku menunggu di kafe seberang sampai dia pulang."
Itulah ucapan Chloe setelah mengantarku di lobi apartemen. Entah apa alasannya Chloe tidak mau ikut denganku saat bertemu Antonio nanti, aku tak perlu ambil pusing. Mungkin inilah yang terbaik untuk menggali informasi lainnya dari sisi Antonio. Aku belum percaya sepenuhnya pada Chloe, bahkan bisa dibilang, aku baru kenal dengannya setelah masuk ke tubuh Deborah.
Sebelum memasuki pintu, aku melihat dua orang berpakaian jas dan celana hitam tengah berdiri tegak bak patung. Tanpa ditanya pun, aku tahu mereka adalah pengawal pria itu. Menjadi seorang multitriliuner, sudah sepantasnya Antonio memiliki beberapa pengawal yang selalu mengikutinya kemanapun dia pergi. Dulu aku juga seperti dia, tetapi pengawalku lebih banyak.
"Mr. Zach telah menunggu Anda," ujar salah satu dari mereka dengan sopan menyambutku.
"Ya, aku tahu."
Menurut penjelajahanku di internet, Antonio Zach ialah sosok pria tampan berkharisma yang memiliki kumis agak tebal dan berjambang. Dia yang memiliki warna mata keemasan itu keturunan Amerika Jerman. Rambutnya berwarna hitam, dan tubuhnya tidak terlalu tinggi, hanya seratus delapan puluh sentimeter.
Jika media menyebutnya sebagai casanova kelas kakap, aku akan percaya seratus persen. Antonio memang memiliki material seperti itu.
Tetapi jujur saja, aku sama sekali tidak merasa berdebar saat ini. Bagiku, Antonio sama saja seperti anak kecil, atau mungkin bayi lucu. Jika ditambah waktu sepuluh tahun setelah aku terbangun, dia pasti seumuran dengan cucu pertamaku.
Yang aku khawatirkan saat ini adalah bagaimana caraku menyikapinya? Aku tidak tahu Deborah memperlakukan Antonio seperti apa.
"Deborah."
Aku mendongak saat nama gadis ini dipanggil. Oh itu yang namanya Antonio. Lebih tampan daripada di foto.
Ya Tuhan, dia masih sangat muda! Kalau aku harus bersikap manja padanya, aku tidak bisa untuk tidak merasa geli.
Oke, sebaiknya aku akan menjadi diriku sendiri. Berakting menjadi orang lain akan membuatku lelah, apalagi sekarang aku sedang mengandung. Demi Deborah, aku harus menjaga janin ini.
"Kau di sini?" basa-basiku. Tidak terdengar aneh kan. Aku berusaha semaksimal mungkin terlihat normal. Antonio yang awalnya duduk di sofa, langsung beranjak saat melihatku. Dia menghampiriku dan menangkup wajahku. Sontak aku agak menghindar, tetapi pria itu lebih mendominasi dariku.
"Kau dari rumah sakit?"
Raut wajah khawatir. Itulah yang kutangkap dari ekspresi Antonio. Tidak dibuat-buat, tulus, dan tepat sasaran.
Aku segera melepaskan tangannya di wajahku, "tahu darimana?"
Antonio berdeham singkat dan kembali berakting seolah kekhawatiran dia tadi hanya ilusi. Hah, berpikir akan terus berhadapan dengan bayi kecil ini sudah membuatku lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi Seorang Nenek Konglomerat [🔞TAMAT]
RomanceMulai menulis cerita ini di tanggal 19 Maret 2022. Langsung aja baca bagian satu. Kalau seru, lanjutin. Kalo gak suka, berarti bukan selera bacamu 💕🤣 salam literasi. Update di kAryakarsa : sitinuratika07 TAMAT TANGGAL 01 AGUSTUS 2023 Di part 30❤️