Bagian 1

687 60 0
                                    

"WOY SEONGHWA, BANGUN GAK LO!?"

Satu tamparan keras di mukanya berhasil dilayangkan oleh pacar kecilnya, Hongjoong.

Seonghwa dikagetkan dengan tamparan hebat dari pacarnya itu, terpaksa ia harus membuka kedua matanya.

"Joong? Aduh, maaf ya, pasti kamu udah nunggu lam—"

"Iya lah gilak gue dari tadi bangunin lo, lo nya ga bangun-bangun. Lo lagi mimpi jadi presiden apa begimana dah, nyenyak banget tidur lo gue liat-liat."

Masih dengan mengomel sendiri, Seonghwa hanya memperhatikan Hongjoong yang daritadi memarahinya, lalu ia memeluk Hongjoong yang berada di sisi kasurnya.

"Udah selesai marah-marahnya? Maaf ya, sayang. Aku kemarin begadang ngurusin pekerjaan, setelah kamu telfon aku, bos aku nge-chat, dia minta tolong untuk revisi kerjaan."

Kini raut wajah Hongjoong berubah, menjadi— lebih kesal? Atau bisa dibilang sangat kesal setelah mendengar kata 'bos'.

"KOK BOS LO SE-ENAKNYA SIH NELFON KARYAWANNYA TENGAH MALEM BEGITU, ANEH BANGET BOS LO, SIAPA SIH NAMANYA, GUE SAMPERIN TU OR—"

Terhenti sudah sesi marah-marah Hongjoong, memang cara yang paling ampuh untuk menutup mulut pacarnya itu hanyalah dengan kecupan tipis di bibirnya.

"Udah-udah, aku mau mandi dulu, kamu tunggu di sini ya. Kalau laper, ambil aja jajan yang ada di mini fridge."

Hongjoong masih terdiam, lebih tepatnya tersipu malu setelah dikecup oleh pacarnya. Seperti energinya untuk marah marah sudah terkuras habis hanya dengan satu kecupan tipis di bibir.

Pelakunya hanya tertawa setelah melihat wajah pacarnya yang berubah menjadi merah seperti tomat segar itu.

Joong, Sayang.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang