Bagian 2

423 52 2
                                    

"Hongjoong, kenapa gitu cara jala– HEH KOK BISA LUKA KAKINYA!? SINI AKU BERSIHIN LUKANYA, DUDUK DI SANA, AKU AMBILIN P3K SAMA AIR DULU."

"Ga usah, lagian ini cuma luka kecil."

"Luka kecil darimananya, Joong. Sini cuci dulu lukanya, ya."

Yang lebih muda hanya menurut dan masih setia untuk memasang muka malasnya.

"Kalau sakit, bilang ya. Aku pake alchohol soalnya, aku tempelin kapasnya ke lukamu, ya?"

"Ya, ga bakal kesakitan juga gue cuma gegara luka kecil kaya gini."

Tanpa menjawab, Seonghwa dengan telaten membersihkan dan mengobati luka Hongjoong, sesekali ia melihat wajah pacarnya yang sedikit kesakitan itu.

"Katanya ga bakal kesakitan, lagian kenapa bisa luka sih kakinya? Jangan bilang kamu jatuh dari motor?"

Hongjoong hanya terdiam, dirinya masih sedikit kesakitan dan tidak dapat mencerna pertanyaan Seonghwa.

"Ya ampun, gemes banget pacar aku, sakit ya, sayang? Makanya, kalau kendarain motor itu jangan ngebu–"

"Hwa lo diem atau gue tendang?"

Seonghwa yang merinding melihat wajah sinis andalan pacarnya itu pun, seketika mengunci mulutnya.

"Iya-iya maaf, sayang. Ini udah selesai aku obatinnya."

"Makasi hwa, gue mau mandi dulu, kotor baju gue gegara jatuh tadi."

"Mau aku gendong? Atau sekalian mau aku man—"

Hongjoong dengan spontan melempar kemeja kotornya ke arah pacar jailnya itu.

"HWA?!"

Seonghwa yang takut, langsung saja lari dari hadapan Hongjoong, sambil tertawa keras karena sangat lucu melihat wajah marah pacarnya itu.

Joong, Sayang.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang