1. Pria Asing Di Kamar Tamu

164 21 3
                                    

Halo Readers, apa kabar kalian hari ini?
Sebutin askot kalian dari mana aja, dong😊

_Selamat membaca dan nikmati jalan ceritanya_
*Semoga suka, ya*
Jangan lupa kasih vote dan komen di setiap paragrafnya ya, makasih🤗

Note : Cerita ini gak aku revisi, jadi maafkan jika ada typo atau pemilihan kata-kata yang kurang sesuai. Karna yang udah revisi itu dalam bentuk Novelnya:)

***


Arunika mulai terlihat di atas horizon sebelah timur cakrawala. Cahaya berwarna jingga pun turut menghiasi langit pagi itu. Tak seperti sang surya yang mulai menampakkan dirinya secara perlahan, seorang perempuan muda terlihat berlari terburu-buru menyusuri jalan setapak di sebuah kompleks perumahan elit di daerah Jakarta Selatan.

Ransel berwarna biru benhur terlihat menari-menari di punggungnya, akibat sang pemilik yang terus mempercepat langkah kaki.

Gadis berambut panjang sepinggang itu berhenti tepat di depan pintu gerbang sebuah rumah mewah tiga lantai bercat putih tulang.

Dia mengatur napas sembari memperhatikan gembok yang melekat di pintu gerbang tersebut. "Masih dikunci," gumamnya.

Atensinya teralih pada pos satpam depan rumah yang terlihat tak berpenghuni.

Gadis berkemeja motif kotak-kotak berwarna biru hitam itu merotasi bola matanya malas sembari menghela napas kasar. Dia mulai berlari mengitari tembok pagar dengan tinggi dua meter, hingga langkahnya terhenti tepat di hadapan sebuah pohon besar yang tumbuh di dekat salah satu sudut tembok.

Dia berjongkok, mengeratkan tali sepatu converse-nya, lalu kembali memandangi pohon tersebut dengan saksama.
Salah satu sudut bibirnya terangkat. Dihelanya napas sejenak dan sedetik kemudian, dia mulai memanjat pohon besar itu dengan lihai. Menyeberangi dahannya hingga menuntunnya ke arah sebuah jendela kaca yang terbuka.

Gadis itu tersenyum puas. "Nice, thank you Dewi Fortuna," ujarnya.

Dia berjalan melewati dahan pohon itu dengan hati-hati. Melebarkan jendela yang berada di lantai dua tersebut dan berhasil masuk dengan pendaratan yang sempurna.

"Good job, Ran,” pujinya kepada diri sendiri.

"Apanya yang good job? Habis dari mana kamu?"

Deg!
Sebuah suara dari arah belakang membuat gadis tersebut bersusah payah menelan salivanya.

Dia berbalik dan mendapati sosok sang ibu yang menatapnya nyalang.

"Eh, Mama ...," ucapnya sembari mengeluarkan cengiran andalan.

Wanita berambut sebahu di hadapannya tersenyum. "Gimana rasanya tinggal seminggu di Korea, Sayang? Seru, ya?" tanya wanita bernama Raya tersebut. Walau sedang tersenyum manis, tetapi nada bicaranya terdengar menyeramkan di telinga.

Gadis bermanik cokelat gelap itu bergidik. Dia tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Emm ... se–seru, kok, Ma," jawabnya.

Namun, sedetik kemudian senyumannya tergantikan dengan sebuah ringisan, karena tangan sang ibu sudah mendarat di sebelah telinganya.

DERANA || Moonbyul x Seo In Guk (END) Sudah Terbit✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang