[Hai, sudah vote?]
"Wanna go to my home?"
Tatapan kedua insan itu saling bertemu, cukup lama sampai akhirnya Dera memilih memutus kontak mata itu lebih dulu.
"Walaupun gue niat kabur, kaburnya ga ke rumah lo juga kali" Dera menggeleng pelan, agak heran dengan tingkah Malvin untuk ukuran orang yang baru pertama kali bertemu.
"Hahaha, iya ya" Malvin tertawa renyah sambil mengusap canggung tengkuknya. Malvin sedikit merutuki ucapannya barusan, mengajak perempuan ke rumah saat pertama kali bertemu? Siapapun akan mengira Malvin orang yang agresif.
"Wait, what!? Kabur?" Selang beberapa detik, Malvin menyadari satu kata yang terlontar dari Dera.
"Kenapa?"
Malvin menarik pergelangan tangan Dera dengan cepat.
"Lepasin! Apaan sih lo!?"
"Berarti dari tadi gue udah bantu lo kabur, sekarang lo harus pulang, orang tua lo pasti khawatir"
Dera tertawa lantang, sementara Malvin bingung dengan respon Dera yang selalu tak terduga sekaligus membuatnya bertanya-tanya.
"Udah ketawanya?" Tanya Malvin begitu tawa Dera mulai mereda.
"Emang apa sih yang lucu?"
"Hidup gue" Ucap Dera dengan sisa tawa yang masih terdengar.
"Maksud lo?"
"Udah-udah, mending sekarang lo anterin gue ke rumah temen gue"
"Ini kenapa gue tiba-tiba jadi kayak supir pribadi lo?"
"Ya udah sih, gue bisa naik taksi kok" Belum sempat Dera memutar tubuhnya 180 derajat, tangannya kembali dicegat oleh Malvin.
"Ga usah sok-sokan naik taksi, gue yakin sekarang lo ga bawa uang sepeserpun" Malvin menarik Dera menuju parkiran.
///
Aroma Floral kamar bernuansa Coastal ini sangat Dera rindukan. Gadis itu berselonjor santai pada salah satu sofa berwarna biru langit. Sang empu akhirnya datang sambil membawa minuman dingin dan beberapa camilan.
"Kali ini diusir atau kabur?"
"Kabur" Dera menyambar sebuah minuman kaleng dingin dan langsung meneguknya.
"Hmmm, kamar gue udah kek jadi tempat penampungan anak"
"Nes, gue mau nanya"
"Apa?"
"Lo tau Malvin Xavier Atalaric?"
"Tau lah Ra! OMG! CEO muda itu kan!? Ih tumben banget lo update Ra, lo kan nolep, kerjaan lo cuma berkutat sama buku-buku tebel lo itu"
"Nolep-nolep gini, cuma gue yang mau ngasih lo contekan pas ujian"
"Ehehe, lopyu Deraaa" Vanessa membuat bentuk hati berukuran besar dengan kedua tangannya.
"Eh btw, kenapa lo nanya-nanya soal itu?"
"Emang gue ga boleh nanya?"
"Dah lah Ra, susah ngomong sama lo" Vanessa melempar tubuhnya di samping Dera.
"Sebenernya Nes, gue..."
Drrrttt
"Eh bentar Ra, ayang gue nelpon" Vanessa langsung melesat keluar kamar untuk menghampiri Regan sang pujaan hati yang sudah menunggu di depan rumahnya.
///
~Flashback~
"Ada apa ini?" Suara bariton Malvin seketika membuat para karyawan disana bungkam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALVERA | EN- Lee Heeseung
Fanfiction[SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA YEOROBUN ☺️] ga perlu deskripsi, karena cerita ini penuh dengan plot twist (aka dadakan) silahkan menilai sendiri, kalau suka vote and comment yang positif, kalau ga suka jangan ninggalin comment yang nyele...