Aku selalu menangis, Adam. Aku lelah.
Pikiran-perkataan yang dimenangkanoleh keras kepalaku membuat rasa bersalah tumbuh lebatnya. Aku yang engganmengalah karena sedari kecil begitu, memberontak, aku tak mau lagi menjadi"lemah". Dimakan ego, aku menyakitimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Bintang Tengah Malam Hingga Embun Dingin Dini Hari
RomanceHujan Bintang Tengah Malam Hingga Embun Dingin Dini Hari adalah karya yang apa adanya karena tulisan ini aku sulam untuk ulang tahun kekasihku, Adam. Juga, begitu istimewanya tulisan ini, aku menulisnya sebagai Tita Fidyana Qisti (kekasihnya Adam).