Hari liburan sekolah, di akhir pekan banyak sekali anak-anak di luar sana bergembira, bisa menikmati hari libur yang begitu berwarna. Yakni, berbeda dengan yang di rasakan oleh Kaifur saat liburan, di akhir pekan seperti ini, dirinya melakukan aktifitas yang biasa dia lakukan, hanya di dalam rumah. Menyibukan diri dengan permainan serta menonton tayangan dalam sebuah gadged yang di milikinya. Bagi Kaifur, liburan akhir pekan adalah hari di mana dirinya harus mencari kesibukan di atas ranjang, melakukan pola makan teratur bersama Ibunya di dapur, dan di akhiri kembali di atas ranjang untuk merehatkan tubuh.
Aktifitas yang tidak pernah berubah mewarnai kelabu hari libur di akhir pekan, membuat Kaifur kali ini benar-benar merasa sangat jenuh, tersadar bahwa dirinya tak sanggup lagi di dalam rumah ini. Bangkit dari ranjang- nya, Kaifur pergi menemui sang Ibu yang berada persis di samping kamar-nya. Namun Callista yang tidak sedang berada di dalam kamarnya, membuat Kaifur tak menyerah untuk mencari- nya tempat dia biasa saat pagi hari seperti ini, instingnya untuk pergi ke halaman dapur. Tepat di ruang dapur, terbeber senyum pipi milik Kaifur melebar, melihat punggung Callista, berada di tempat.
"Ibu ...." Tangan Kaifur menggoyangkan daster ungu yang di kenakan oleh Callista saat ini, mencoba untuk mendapati perhatian dari- nya.
Melepas pisau yang di pakai untuk mengiris bawang putih, di atas telenan. Dengan wajah tenang, Callista mulai menoleh ke arah anak-nya yang telah mengganggu rutinitasnya ingin memasak. "Yah, ada apa, Nak?" sahut Callista, bertanya pada Kaifur yang terlihat ingin di perhatikan. Kemudian kembali Callista, mulai mengiris setengah bagia bawang putih yang belum diirisnya secara merata.
"Aku bosan, hari minggu selalu di rumah, melakukan hal-hal yang seperti itu-itu, saja. Main hp, ps, nonton yutube, makan, lalu tidur." Keluh Kaifur dengan wajah melas, membayangkan kehidupan-nya sehari-hari, di akhir pekan.
"Maksud kamu?" mencuat kedua alis Callista, sejenak menoleh ke ara lawan bicaranya.
"Maksud- ku, aku ingin sekali rasanya, sekali-kali pergi keluar, di hari ini untuk menambah referensi sekalian refreshing ... pokoknya hari ini aku benar-benar ingin menikmati hari libur, tanpa harus seharian berada di rumah bersama Ibu, seperti teman-temanku bercerita saat di sekolah, mereka setiap hari minggu pasti jalan keluar bersama keluarganya."
"Kasihan anak Ibu tercinta, baiklah, jika kamu berbicara seperti itu, Ibu akan mengabulkan- nya." Henti Callista untuk melakukan rutinitasnya di dapur, lebih berfokus pada anak- nya yang lebih penting. "Jadi apa kamu telah punya rencana, kita akan pergi kemana?"
Awalnya senang, Kaifur mendengar tanggapan Callista yag begitu terdengar mengerti yang di inginkannya. Akan tetapi, saat Callista mengeluarkan kalimat bertanya pada- nya, membuat Kaifur menekuk wajah sembari menggelengkan kepalanya.
"Baik, jika seperti itu, Ibu yang akan menentukan kita akan kemana. Sekarang pergi bersiap-siap, ganti seragam kamu, kita akan pergi jalan keluar rumah." Lanjut Callista, tidak ingin melihat wajah kecewa dari sang anak.
Dengan hati, senang gembira, sesegera mungkin Kaifur pergi ke kamarnya untuk mengganti kostum yang di kenakannya. Di depan cermin, tersenyum dengan sendirinya, Kaifur, membayangkan hal hari liburan pertama kali di kota Jakarta seperti ini, di luar rumah, akan terjadi setelah ini.
~~~~
Setelah Nazhar memberi sebuah informasi baik bagi Nicholas dengan Nadhan, bahwa karya mereka yang kini begitu laris di pasaran lokal, sehingga sala satu orang pembaca memiliki status besar dalam departemen dunia per filman, sangat tertarik dengan sala satu buku yang di terbitkan oleh Nazhar, dan langsung saja, ketika menghabiskan bab cerita novel tersebut, orang itu langsung menghubungi Nazhar saat esok harinya. Berencana untuk mengadakan pertemuan langsung untuk diskusi tentang karya tulis milik Nicholas, akan di tayangkan dalam layar lebar di seluruh Nusantara dalam genre romansa yang memiliki banyak makna terkandung di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporary hot love
RomanceSaat selesai bertugas, Kaemon mengajak istrinya tercinta-Callista, serta anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar - Khaifur. Sesampainya di kampung halaman, Nadir yang dulunya akrab sekali dengan keluarga Kaidyn, menyambut ramah kedatangan k...