Part 10

3 2 0
                                    

"Apapun yang telah diusahakan manusia mengenai sebuah perasaan, ingatlah bahwa Allah Maha Pembulak-balik hati manusia"

-Ay-

--

Kehidupan memang akan selalu berjalan, tak peduli seberapa kamu menginginkan waktumu kembali dan terulang. Hal itu tidak akan mungkin terjadi. Sesuatu yang paling disesali dalam hidup seseorang adalah hilangnya waktu. Waktu untuk dihabiskan oleh orang-orang tersayang. Waktu yang tidak bisa diprediksi akan seperti apa dalam 1 detik berikutnya. Waktu untuk tumbuh bersama pun ikut sirna. Bahkan ketika kamu meminta waktumu kembali, yang kamu dapat hanya penyesalan. Bukan hanya waktumu yang hilang, tetapi orang-orang yang kamu tinggalkan dalam waktu itu pun ikut menghilang. Meninggalkanmu dengan penuh kebencian seperti cerminan saat kamu meninggalkan mereka. Bedanya saat itu tidak ada kebencian dalam dirimu. Hanya ada kesedihan dan rasa yang sulit untuk merelakan apa yang kamu tinggalkan.

Kenyataan itu memang pahit. Bahkan ketika kamu datang untuk memperbaiki. Semuanya memang sudah berubah. Begitu pun dengan perubahan orang-orang yang kamu tinggalkan. Mereka semakin memperlihatkan kebencian di mata mereka. Itu sungguh tidak bisa ditutupi. Kamu yang saat ini merasakan kebencian banyak orang, tetaplah berdiri tegak di kakimu. Yakinkan mereka bahwa kamu memiliki alasan untuk pergi saat itu. Percayalah bahwa Allah akan selalu bersama orang-orang yang sabar dan Allah yang Maha Pembulak-balik hati manusia.

Seseorang dengan wajah malas kini tengah berdiam diri di depan mobil milik orang tuanya. Terlihat orang tua dan kakaknya sudah akan memasuki rumah berukuran besar milik seseorang yang ia kenal. Laki-laki itu memutar bola matanya malas. Bukan malas bertemu sang pemilik rumah, namun ia malas bertemu dengan seseorang yang kini tinggal di rumah itu. Bahkan ketika ia berusaha untuk tidak berkontak baik langsung atau tidak, takdir seakan mempertemukannya dengan perempuan itu.

"Kal! Ayo!" Teriak Maura yang mengajak laki-laki itu agar segera masuk berbarengan.

"Iya iya!" Ucap laki-laki itu dengan gerakan malasnya.

Laki-laki yang kini tengah berjalan menghampiri kedua orang tuanya dan kakaknya tidak pernah mengira bahwa ia akan dipertemukan kembali dengan seseorang yang dulu sangat ia nantikan kepulangannya. Tapi ternyata, hal itu tidak terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama. Lamanya waktu kepergian seseorang itu semakin menambah kebencian yang ada di dalam dirinya. Bahkan untuk tersenyum pun sulit ia lakukan.

"Assalamualaikum!" Ucap pria paruh baya yang masih terlihat gagah dengan tubuh tegapnya. Bimo, ayah laki-laki itu dengan senyumnya yang mengembang mencium tangan Kakek Halim yang baru saja membukakan pintu.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Wah kita kedatangan tamu jauh nih" Ucap Kakek Halim. "Bagaimana kabarmu, Bim?" Tanya Kakek Halim sambil berjalan merangkul Bimo menuju ruang keluarga. Mereka segera duduk ketika dipersilahkan oleh Kakek. Tak lupa Nira, Maura, dan laki-laki itu juga mencium tangan Kakek Halim dan menyapa singkat.

"Sangat baik, Pak" Ucap Bimo. "Bapak bagaimana kabarnya?" Tanya Bimo kembali dengan fokusnya pada Kakek Halim.

"Baik sekali. Apalagi sekarang saya ditemani oleh cucu saya" Ucap Kakek Halim dengan senyumnya yang mengembang. Bimo tersenyum mendengarnya. Pria paruh baya itu melirik kesana kesini seperti sedang mencari seseorang.

"Dimana Ayreine, Pak? Kok tidak terlihat?" Tanya Nira. Ibunda dari Maura dan laki-laki itu pun mencari sosok gadis yang sudah lama dirindukan. Maura mengangguk membenarkan pertanyaan dari sang ibunda. Dokter muda itu pun juga sangat merindukan gadis itu. Berbeda dengan laki-laki di sampingnya yang berpura-pura fokus dengan ponselnya. 

"Ada kok. Sebentar tak panggilin" Ucap Kakek Halim. "Ay! Turun dulu sini, kita kedatangan tamu" Lanjut Kakek Halim yang berteriak memanggil cucu satu-satunya itu. Tak lama seorang gadis dengan jilbab coklat susunya terlihat menuruni tangga. Gadis itu terlihat sangat anggun dan cantik. Nira dan Maura langsung bangun dari tempat duduk mereka. Mereka tersenyum menatap gadis yang masih seperti berusaha mengenali mereka. 

PUZZLE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang