1.

38 9 0
                                    

Arsen Lamian Vernanty, lelaki muda yang terkenal karna kehebatan cara bertarung serta ketampanan nya. Lelaki itu memiliki banyak penggemar, serta masih lajang.

"Duke Vernanty, mau kah anda berdansa dengan putri saya?"Tanya seorang lelaki tua kepada anak muda di depannya. Anak muda itu hanya menatap sesaat lalu pergi meninggalkan area pesta.

"Hei Arsen! bukankah kau tidak sopan kepada Count Albert?"Tanya seorang lelaki kepada lelaki di depannya.

".." Lagi-lagi lelaki dengan rambut hitam itu tidak menjawab. Bisu kah? Tentu tidak, lelaki bersurai hitam itu hanya males menjawab.

"Arsen, kau ini sudah dewasa, bukankah sudah seharusnya kau mencari pendamping mu?"Tanya lelaki itu lagi.

"Aku.. punya"Jawab lelaki bersurai hitam itu yang membuat temannya bengong.

"Serius?"Tanya nya sekali lagi. Arsen pun mengiyakan, lalu segera pergi dengan keret kudanya.

Meninggalkan temannya yang masih bengong sendiri an. Di dalam kereta kuda, Arsen tersenyum.

Kereta kuda itu melaju dengan cepat, dan tak terasa lelaki bernama Arsen itu sampai di mansion nya.

"Selamat datang kembali, tuan!"Ucap para pelayan yang berjejer rapih. Terlihat hampir semua pelayan yang menyambut nya adalah pelayan lelaki.

Arsen berjalan menuju ke dalam rumah, pandangan megah terlihat setelah memasuki pintu. Dengan langkah kakinya yang cepat, Arsen berjalan menuju ke kamar.

Tok Tok Tok

"Apakah aku boleh masuk?"Tanya Arsen entah kepada siapa. Beberapa detik kemudian terdengar suara dari dalam kamar.

"Masuk saja, kak!"Ucap suara itu dari dalam. Arsen pun membuka pintu, ketika pintu terbuka, terlihat seorang gadis cantik tengah duduk di depan jendela.

"Ashana, kau akan sakit"Ujar Arsen sambil menutup pintu. Mendengar penuturan Arsen, gadis itu tertawa.

"Pfft- haha, tidak mungkin itu akan terjadi kak, aneh saja kau ini"Balas gadis dengan wajah yang cantik itu.

Arsen pun memberikan selimut ke tubuh kecil milik gadis bernama Ashana itu. "Tubuhmu lemah, kau mudah sakit"Ucap Arsen dengan tatapan khawatir.

"Aduh kak, bicaramu selalu saja kaku dan langsung ke titik, bagaimana kau mencari istri nanti?"Tanya Ashana khawatir. Ucapan Ashana membuat wajah Arsen membeku, tatapan nya langsung berubah tajam.

"Ashana, apa maksud mu?"Tanya balik Arsen dengan wajah yang nampak kesal. Ashana tersenyum, lalu menepuk bahu Arsen.

"Istri kak, tentang pernikahan mu-" Sebelum Ashana menyelesaikan ucapannya, mulut miliknya di bungkam oleh jari Arsen.

"Istriku hanya kau Shana, kau adalah Duchess Vernanty, aku tidak pernah mempermasalahkan tentang panggilan kakak darimu, tapi jika kau tetap seperti ini, maka aku akan sangat marah, Shana"Ujar Arsen dengan tekanan di setiap kalimat nya.

Pandangan Ashana berubah, tatapan sendu dan kasihan muncul di mata biru laut miliknya. Tangan kecil nya memegang tangan Arsen.

"Kak, kau pasti lelah bukan? istirahat lah di kamarmu dahulu, besok kita berbicara lagi ditaman, oke?"Tanya Ashana yang di setujui Arsen.

Arsen sendiri tau, Ashana.. gadis itu sama sekali tidak pernah menganggap dirinya sebagai seorang pria. Arsen sangat kesal dengan hal itu, Arsen selalu saja di anggap anak kecil, walau Ashana memanggil nya dengan sebutan kakak.

The tyrannical duke's secretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang