02. tak seperti rencana

16 5 13
                                    

Happy Reading

Menurut pemberitahuan ketua kelas, hari ini guru fisika tak datang yang membuat semua siswa siswi bersorak kesenangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menurut pemberitahuan ketua kelas, hari ini guru fisika tak datang yang membuat semua siswa siswi bersorak kesenangan. Beberapa dari mereka segera memencar. Ada yang mengumpul di belakang serta ada juga yang duduk melingkar sambil membicarakan sesuatu. Dan ada juga yang berlarian kesana kemari yang membuat suasana kelas menjadi rusuh.

"Woy, jangan lari-lari lah." Seru xenator yang merupakan ketua kelas 12 Ipa 2.

Xenator yang melihat Doni dan Johan semakin brutal pun menjadi kesal. Apalagi saat mereka berdua malah saling berantam. Dengan di penuhi rasa jengkel, ia mengoyakkan selembar kertas dari buku nya. Lalu mencatat nama mereka berdua di selembar kertas itu.

"Mampus, lo berdua" desis nya. Kedua mata nya yang sipit semakin sipit saat menatap sinis ke arah kedua perusuh itu.

Sementara di barisan paling belakang, berkumpul empat orang sahabat. Yaitu Tina, Arum, dan Nuri yang sedang menatap bingung ke arah sahabat mereka, Hana yang sedang terdiam dengan raut wajah yang sedih.

Arum yang sudah sangat muak dengan keterdiaman di antara mereka hanya karena satu orang, segera membuka suara nya. "Lo kenapa? Kalau ada masalah bilang. Jangan buat kita-kita jadi mikir keras karena lo." Ujar Arum to the point.

Nampak Hana menghela nafas nya. Tangan nya ia ulurkan ke bawah meja tempat laci berada. Meraba-raba ke sekitar laci yang kotor, sampai akhir nya ia dapat menyentuh handphone nya dan mengambil nya. Hana mengotak-atik Handphone nya sebentar, setelah itu mengarahkan layar handphone nya ke arah tiga sahabat nya.

"Nih liat." Ucap Hana dengan terselip nada kesal.

Tina, Arum dan Nuri mencoba mencerna apa yang sahabat mereka tunjukkan. "Ok, itu chat lo sama pacar lo. Jadi masalah nya di mana?" Tanya Tina yang tak mengerti. Yang di susul anggukkan Arum dan Nuri.

"Goblok ya lo pada." Maki Hana yang geram dengan kelemotan dan kebodohan sahabat nya.

"Lo lihat pukul berapa dia balas."

Mereka bertiga membentuk bibir "o" lalu kembali melihat ke arah layar handphone. Setelah itu mereka mengangguk dan mengalihkan tatapan mereka ke Hana.

"Jadi karena itu lo murung." Ucap Tina yang di angguki oleh Hana.

Nuri, salah satu dari sahabat Hana, membuang muka nya ke samping. Dalam hati nya, ia mendumel tak jelas. Lebay banget sih, gue yang di balas cuma karena gabut aja gak se-galau itu. Cih.

"Oy, Nur. Lo denger gak sih?" Tanya Hana.

Nuri dengan malas menatap ke arah Hana. "Apa?" Tanya nya.

"Gini, menurut lo apa gue putusin aja si Gentala." Kata Hana.

Nuri benar-benar tak habis pikir dengan pikiran Hana. Hanya karena masalah sepele, perempuan itu ingin mengambil keputusan yang tak masuk akal. Bisa tidak, sahabat nya itu berpikir positif. Bukan nya dia sendiri yang bilang bahwa Gentala sudah kerja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not Her (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang