09

72 12 16
                                    

"Kau kenapa Team?"

"Hah..?? Aku ?.. gak kenapa-kenapa kok"

Max sepertinya curiga karena aku berlarian dari dalam

"Apa yang kau lakukan?"

"Apa?? Gak ada.. aku gak ngelakuin apa-apa"

"Trus kenapa ngos-ngosan gitu kek di kejar hantu"

"Udah ku bilang aku gak papa"

"Jan bohong.. kita kenal bukan sehari ini Team"

Sepertinya aku memang harus bilang pada Max soal ini

"Aku....."

"Jan bilang kamu bikin masalah?"

"Aku gak bermaksud Max"

"Jadi bener?"

"Aku cuma...."

"Team...!"

Phi Leo memanggilku... dia berjalan ke arahku.

"Khap phi"

"Ayo ikut"

"Kemana?"

"Boss memanggilmu"

Aduuuuhhhhh mati akuuuu.... aku harus gimana donkkkkk ini

"Tapi phi..."

"Jangan nambah lagi. Buruan temuin Boss"

"Khap.."

Apa yang bisa ku lakukan.. ini adalah kesalahanku.. maka aku harus bertanggung jawab.

Salahku sendiri kenapa terlalu kepo, bukannya semua orang sudah memperingatkanku untuk tidak peduli apapun yang terjadi di dalam sana.

Gak seharusnya aku kepo dan mendengarkan mereka untuk meletakkan pesanan di mejanya saja. Tidak perlu peduli apapun.

Klo udah begini mo gimana lagi?
Memutar ulang waktu juga sangat tidak mungkin.

Yang bisa ku lakukan hanya pasrah.

Tapi.... klo boleh berharap, aku tidak ingin di pecat dari sini.

"Team..."

"Khap phi..."

"Ayo.."

Aku mengikuti langkah phi Leo yang mengantarku ke ruangan Boss

Kembali duduk di kursi di depan Boss Zee seperti beberapa waktu yang lalu dengan gemetar yang sama, dengan jantung berdegup kencang yang sama tapi beda rasa ketakutannya.

"Team.."

"Khap Boss"

"Apa yang kamu lakukan?"

"Maafkan aku Boss... sungguh aku tidak bermaksud membuatmu dalam masalah"

"Aku memilihmu karena aku tau kau orang yang bisa ku andalkan"

"Aku minta maaf Boss"

"Tapi aku lupa kalo kamu penuh rasa penasaran"

Boss Zee berkata dengan sangat lembut tapi sangat membuatku takut

"Team..."

"Khap"

Kenapa aku jadi ingin menangis.. aku yang menyebabkan semua masalah ini

"Jika kamu jadi aku.. dan kamu harus memilih 1 di antara 2 pilihan, antara melindungimu dengan tetap menyembunyikanmu tapi aku harus rela menutup Bar ini ato membawamu kepadanya untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah kau lakukan tapi aku tidak boleh ikut campur apapun yang akan dia lakukan padamu. Mana yang akan kau pilih?"

Cinta dan TahtaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang