Tiba-tiba Xiao Zhan menutup berkas yang sedang dibacanya lalu melihat kalender yang berada di sebelahnya."Ya Tuhan...hari ini ulang tahun Ibu"
Dengan cepat dia berjalan keluar dari ruang kerjanya lalu menyuruh sekretarisnya untuk menyiapkan mobil. Yang perlu disiapkan olehnya sekarang adalah seikat bunga kesukaan ibunya. Yaitu mawar putih. Ibunya pasti tidak akan meminta apapun juga dihari bahagianya ini selain mawar putih yang selalu membuatnya bahagia.
"Kita mampir ke toko bunga dulu" perintah Xiao Zhan kepada supirnya. Lalu dia pun berkutat kembali kepada handphonenya.
"Tuan...hanya toko bunga ini yang ada menuju jalan pulang"
Xiao Zhan melihat toko bunga dari jendelanya. Toko bunga dengan arsitektur yang modern. Xiao Zhan mengira pasti pemiliknya adalah seseorang yang memiliki selera tinggi.
"Baiklah, mudah2an mawar putih kesukaan ibu ada disini"
Xiao Zhan lalu keluar dari mobilnya menuju toko bunga itu. Ketika masuk ke toko, tercium wangi bunga yang semerbak membuat Xiao Zhan memejamkan matanya sejenak. Pernah muncul pertanyaan dalam benaknya kenapa ibunya sangat menyukai bunga, mungkin hal inilah salahsatunya. Wanginya sangat menenangkan pikiran.
"Tuan..."
Mata Xiao Zhan terbuka ketika mendengar suara seorang pria yang lembut yang membuat hatinya berdegup. Belum pernah ia mendengar suara pria yang sangat halus. Ketika membuka matanya dia tidak melihat orang tersebut dihadapannya.
"Tuan?"
Xiao Zhan pun terkejut mencari arah dari mana suara itu berasal. Pandangannya pun agak menunduk setelah sadar suara itu berasal dari seorang pria cantik yang duduk di kursi rodanya. Wajahnya yang cantik dan kulitnya yang putih mulus membuat Xiao Zhan kembali terpesona. Bibirnya yang merah merona dan hidung mancungnya sejenak membuat dunianya berhenti. Baru kali ini melihat manusia yang begitu indah dan membuat dirinya terpesona. Telah banyak wanita cantik yang ditemuinya bahkan diajaknya berkencan, namun tidak ada satu pun yang membuat hatinya berdegup kencang. Tidak disangka laki-laki cantik inilah yang membuatnya hatinya menjadi berdetak tidak karuan.
"Tuan?" Laki-laki itu menyapa yang ketiga kalinya sambil melambaikan tangannya di hadapan Xiao Zhan. Tentunya tangan itu tidak bisa menggapai wajahnya yang berjarak agak jauh, sedangkan laki-laki itu duduk di kursi rodanya.
"Argh...maaf..." Xiao Zhan terlihat gugup.
"Tuan memerlukan bunga apa?" Tanya laki-laki itu kemudian.
"Hhmm...mawar putih untuk ulang tahun ibuku..." Xiao Zhan mencoba menetralkan degup jantungnya yang masih dalam kecepatan diatas rata-rata.
Laki-laki itu lalu mengayuh kursi rodanya perlahan menuju tempat bunga mawar putih berada. Xiao Zhan pun mengikutinya dibelakangnya. Ditatapnya punggung laki-laki di kursi roda itu. Wangi harum dari tubuhnya tercium. Wangi segar mint membuat matanya menutup sejenak kembali. Menikmati kesegaran wangi itu. Matanya terbuka ketika tanpa sengaja langkahnya menabrak kursiroda didepannya.
"Maaf" Xiao Zhan terlihat kaget dan malu. Laki-laki itu hanya tersenyum kecil.
"Anda datang di waktu yang tepat. Bunga mawar putih ini baru saja datang dan masih segar. Akan kubuatkan buket yang indah untuk ibu tuan"
Xiao Zhan hanya mengangguk kecil dan tersenyum. Dia belum puas memandangi makhluk indah dihadapannya ini. Laki-laki itu mengambil bunga mawar lalu disimpan dipangkuannya. Perlahan dia mengayuh kursi rodanya ke meja untuk merangkai bunga. Mata Xiao Zhan masih saja memperhatikan gerak gerik laki-laki itu. Tangannya begitu terampil merangkai bunga dihadapannya. Sesekali Xiao Zhan tersenyum kecil ketika laki-laki itu tersenyum padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Heart (Zhanyi)
RomanceXiao Zhan seorang CEO yang dingin dan arogan tidak disangka telah mencintai seorang pria cantik yang lumpuh. Cinta yang sempat diragukannya ternyata adalah cinta yang selama ini dicarinya. Banyak rintangan yang menghalangi cinta mereka. Terlebih Xia...