01

617 100 14
                                    

"hari ini jadwal kemoterapi Ge" ucap Sang Mamah bernama Felly mengingatkan Gracia yang sedang duduk di samping sang mamah.

"Iya Mah" ucap Gracia mengangguk sembari memakan roti yang di siapkan sang mamah untuk sarapan pagi ini.

Omong-omong keluarga Wijaya sedang sarapan pagi, semua keluarga ada disana kecuali Anin. Kakak kedua Gracia itu sedang ada kerjaan di luar kota.

"Hari ini aku yang anter ya Ge" beritahu  Shani si kakak pertama tersenyum kepada Gracia yang ada di sebrang meja makan.

Gracia mengangguk "iya Ci, Kak Feni ikut gak?" Tanya Gracia kepada kakak ketiganya.

Feni menggeleng "hari ini Kakak ada kuliah siang, maaf ya Dek gak bisa nemenin kamu" ucap Feni dengan nada sedih.

"Gpp Kak, semangat kuliahnya"

"Siap Dek"

"Dek kamu gimana ikut nemenin aku gak?" Tanya Gracia kepada Zee yang sedari tadi sibuk menatap selai strawberry dan juga selai coklat dengan bingung. Mungkin ingin memilih salah satu dari rasa tersebut untuk di oleskan kepada roti yang ada di genggamannya.

"Yang strawberry aja dek, kalo yang coklat nanti kemanisan kayak senyum kamu" ucap Feni menggoda Zee.

Sedangkan semua yang mendengar ucapan Feni yang menggoda sang adik hanya tertawa kecil.

Zee mendongak menatap Feni "bukannya yang manis itu Kakak ya" ucap Zee membuat Feni tersenyum malu "eh tapi boong" lanjutnya jahil.

"Dih baru juga mau bilang makasih, dasar jahil" cemberut Feni.

"Zee Ditanya tuh sama Gracia" beritahu Papah yang sedari tadi memperhatikan keluarganya yang sedang bercanda dan tertawa karena kelakuan Zee yang jahil. Hampir setiap hari selalu diisi dengan gelak tawa, Semoga selamanya akan tetap seperti ini.

"Kenapa Ci Ge?" Tanya Zee menatap sang Kakak dengan mulut yang mengunyah roti dengan isian Selai Strawberry.

"Kamu ikut anter aku gak?"

Zee tampak menampilkan wajah menyesal dengan mengatakan "maaf ya Ci hari Minggu ini aku ada kerja kelompok di rumah temen. Tadinya aku udah ijin buat gak ikut, tapi temen-temen gak ngijinin. Katanya masa setiap ada kerja kelompok selalu gak ada. Giliran nilainya aja mau. Gitu katanya, nyebelin kan mereka" ucap Zee dengan sedikit bete.

Gracia mengangguk mengerti "gpp dek. Gimana sekolah seru gak?" Tanya Gracia.

Tanpa sadar Zee mengangguk antusias kemudian berkata "seru banget Ci, apalagi kalo kumpul sama temen-temen seru banget" ucapnya menggebu, masih belum menyadari bahwa suasana ruang makan menjadi sedikit akward karena ucapan Zee.

Gracia tersenyum sendu karena mendengar perkataan sang adik, Shani yang sudah mengerti dengan suasana tersebut buru-buru memecahkan suasana dengan berkata.

"Ayo Ge sekarang aja kita berangkat. Kalo kesiangan takut macet. Kamu udah kan sarapannya?" Tanya Shani berdiri dari duduknya.

"Udah ci" jawab Gracia.

Shani berjalan kearah Gracia kemudian mendorong kursi roda yang Gracia duduki. Soal kursi roda sebenarnya Gracia tidak menggunakannya setiap hari, tentu saja dia masih bisa berjalan. Namun karena kemarin jatuh dan baru sembuh dari demam dia terpaksa harus menggunakannya.

"Kita pergi dulu ya Mah" ucap Shani.

"Hati-hati Ci" ucap Zee berdiri dari duduknya untuk menghampiri Gracia, kemudian memeluk sang Kakak dengan sayang.

"Semangat Ci Ge, cepet sehat ya. Aku sayang Ci Ge" ucapnya semakin memeluk erat sang Kakak.

"Makasih De, kamu juga sehat selalu ya, semangat sekolahnya" Gracia melepaskan pelukannya dengan senyum yang tidak pernah luntur di wajahnya.

SHANIA GRACIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang