0

1K 74 2
                                    

🍑🍑🍑

📍 Happy Reading 📍

~~


Sang mentari kembali memanjakan bumi dengan sinar cahayanya yang terang menyilaukan. Udara tercium sejuk seakan ikut melengkapi suasana indah yang tercipta pagi itu.

Cuaca terlihat sangat bersahabat untuk dinikmati dengan santai. Terlihat langit cerah terbentang di kota Z pada hari itu.

Jalanan kota Z terlihat sangat padat mengingat hari ini bertepatan dengan hari libur. Banyak kendaraan berlalu lalang ingin sampai ke tujuan masing-masing. Selain pengendara— banyak juga orang-orang yang lebih memilih berjalan kaki, mereka seperti ingin menikmati cuaca atau-pun udara segar yang tengah menyelimuti kota tersebut.

Kota Z terkenal dengan udara sejuknya karena berada di dataran tinggi dan di sekelilingi oleh pegunungan, serta kebersihannya yang tak perlu di ragukan lagi— maka tak heran jika banyak sekali orang-orang yang memilih berwisata ke kota Z hanya untuk menghirup udara segar ataupun untuk menenangkan diri.

Di saat semua orang tengah sibuk menikmati masa libur dengan menikmati udara sejuk— hal berbeda terjadi pada sosok perempuan berusia sekitar dua puluh tiga tahun dengan rambut yang di ikat asal tengah bertarung dengan orang-orang berbaju hitam di sebuah gedung kosong di sudut kota.

Ada sekitar belasan orang yang tengah mengepung perempuan tersebut— tak sampai disana, ada beberapa penembak jitu yang tengah bersembunyi di setiap sudut gedung siap membidik target di depannya yang tak lain perempuan yang masih sibuk bergerak melawan orang-orang berpakaian hitam yang tengah mengepungnya— dan itu membuat para penembak jitu kesal karena kesulitan untuk membidiknya.

Satu tembakan tak sabar terdengar di telinga perempuan itu, ia segera menempatkan salah satu orang berpakaian hitam untuk di jadikan tameng. Tak sampai di sana telinga sensitifnya kembali mendengar suara peluru yang baru saja meluncur kearahnya— sekali lagi ia melakukan hal yang sama, memanfaatkan kehidupan seseorang yang ingin mengambil nyawanya.

Wajah perempuan itu tergolong manis namun dingin di saat bersamaan. Rambutnya terayun berantakan seiring gerakannya— membuat beberapa helai menempel di dahi dan pipinya karena bertemu dengan keringat yang hampir ada di seluruh wajah perempuan itu.

Tidak ada yang mulus di kulit coklatnya karena banyaknya luka baru maupun luka lama yang terlukis hampir di di seluruh tubuhnya. Kaki yang terbungkus oleh celana hot pants mengakibatkannya mudah mendapatkan luka baru— belum lagi badan rampingnya yang memakai tank top ketat mempermudah lawan untuk menargetkan luka dari benda tajam.

Niat ingin menikmati liburan dengan pikiran damai, tapi siapa sangka ia akan di temukan oleh orang-orang ini.

Menjadi seorang buronan panas yang sedang dicari di negara Venezia membuatnya tak bisa lagi menikmati hidup. Hal ini terjadi empat bulan lalu, karena kesialan dan kecerobohannya— ia tak sengaja membunuh orang yang memiliki pengaruh tinggi karena ketahuan menyelinap di sebuah kamar hotel dimana tempat pejabat itu sedang beristirahat. Niat ingin bersembunyi dari musuh yang tengah mengejarnya— tapi siapa sangka ia berakhir ketahuan oleh sang penyewa hotel tersebut. Karena refleknya yang tajam akibat didikannya menjadi mantan agen organisasi bawah berakhirlah membuat pria paruh baya yang ternyata seorang pejabat penting itu meninggal.

"Farossia Cassandra, sebaiknya kau menyerah." Sebuah suara dari speaker terdengar dari atasnya, lebih tepatnya di atas langit, sebuah helikopter tampak tengah mencari tempat pendaratan.

Farossia Cassandra, atau orang memanggilnya Faro terkekeh kecil tampak meremehkan kalimat yang terlontar dari bibir pria paruh baya tersebut, ia mendongak menatap orang yang masih berada di dalam helikopter.

Destined with, YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang