05-Tamu?

37 38 16
                                    

Assalamualaikum wr.wb
Jangan lupa vote+comen
Ikuti  terus ceritanya ya
***
Happy reading
***

"Udah dapat kabar dari Ezki, dri?" tanya Nador pada Sabdriana ,namun hanya gelengan kepala dengan wajah datar yang di dapatkan Nador.


Masa sih Dri?"tanya Lana yang baru saja datang dengan membawa segelas boba "kita aja udah dikabarin masa lo belum?"tanyanya lagi. Sandriana menaikan kedua bahunya lalu mengambil ponsel dari dalam saku baju dan membuka aplikasi berwarna hijau, apa lagi kalau bukan aplikasi whatsapp. Rupanya sudah ada chat dari Ezki dan 5 panggilan tak terjawab sejak satu jam yang lalu, ia tidak tahu kalau ternyata Ezki menelfonya karena nada dering ponselnya disenyapkan.

Badboy
Gue udah sampe dri😌

Sandriana tersenyum simpul setelah membaca pesan dari Ezki

Sandriana
Iya

Hanya jawaban seperti itu yang dikirimkan sandriana. Ia mematikan ponselnya lalu ditaruh diatas meja.

"Tuh senyum-senyum kek orang gila, berarti udah dapat kabar dong" cicit Jordan langsung mendapat lirikan tajam.

"Udah dari tadi dia kabarin gue cuma gue nggk tau"ujar Sandriana "udah gue mau pulang" mengambil ponselnya kemudian beranjak dari tempat duduknya berjalan menuju pintu utama markas EZORD.

"ayo dri gue antar"kata Nador sembari mensejajarkan derap langkah gadis itu.

"Kasihan gue sama dia"ujar Gumilang sembari menatap kepergian sandriana.

🍀 🍀 🍀

Sepulang dari markas EZORD, Sandriana langsung masuk kamar dan merebahkan tubuhnya diatas ranjang empuk miliknya. Perlahan matanya mulai terlelap. Ia tertidur dengan keadaan baju sekolah yang masih melekat di tubuhnya. Hari mulai petang,ia belum saja bangun dari tidurnya.

Tok..tok..tok...

"Ana.."panggil seseorang dari balik pintu kamar namun tak ada jawaban. Terpaksa Resti membuka pintu kamar putrinya."ana,,, bangun"Resti menggoyang tubuh putrinya.

"Emmm" Sandriana menggeliat, matanya berkedip berkali-kali "kenapa bunda? "tanyanya.

"Udah malam belum ganti baju. Mandi dulu gih habis itu kebawah, ada yang nunggu diluar" beritahu Resti.

"Kok diluar sih bun?kenapa nggak disuruh masuk?"

"Tadi udah bunda suruh masuk tapi nggak mau"

"Tamu siapa sih bund?"

"Bunda juga nggak tau"Resti menggeleng"udah ih buruan mandi sanah"

"Iya-iya"memanyunkan bibirnya lalu dengan malas masuk kedalam kamar mandi.

🍀 🍀 🍀

Kurang lebih 15 menit sandriana selesai membersihkan badannya. Kini ia berada di hadapan cermin yang memantulkan pesona wajah cantiknya."Subhanallah cantik banget sih gue" dengan PD-nya ia berkata seperti itu di depan cermin tapi memang kenyataannya seperti itu.

Sandiana mengikat rambutnya yang panjang.'siapa yah tamunya?' gumam sandriana lalu berjalan keluar kamar. Sesampainya dibawah Resti sudah menunggu di ruang tamu.

"Tuh dah nunggu diluar tamunya" Resti mmenunjuk dengan dagunya ketawa luar. Sandriana mengangguk lalu berjalan keluar. Saat berdiri diambang pintu ia menghentikan langkahnya. Sandriana terpaku menatap sosok yang jaraknya tak jauh darinya.

Sandriana kenal betul sosok yang saat ini masih membelakanginya itu. Pria itu berbalik badan dan langsung mendapati Sandriana yangvmasih terpaku menatap.

Dengan singgap pria itu melangkah dan memegang pergelangan tangan sandriana aga tidak masuk kedalam rumah." tunggu bentar dri" tutur pria itu.

"Lo ngapain kesini?"tanya sandriana ketus seraya menepis tangannya.

"Emang salah kalau gue kesini?"pria itu malah balik nanya.

"Salah banget" jawabnya" pergi lo dari sini" sandriana mendorong pria itu lalu menutup pintu rumahnya. Tubuhnya menahan pintu.

"Dri buka dri gue mau ngomong"pria itu mengetuk-ngetuk pintu rumah.

"Nggak"sandriana mengunci pintu rumahnya lalu berlari masuk kedalam kamar.ia benar-benar tidak sanggup menatap wajah pria tadi. Ia benar-benar sangat benci.pokonya benci sekali.

🌿 🌿 🌿

Terimakasih
Lanjut part berikutnya ya

SandrianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang