Loro (2)

7 2 0
                                    

"Terkadang kita sendiri yang menggapai kesalahan dengan tak sengaja."

***

"Kak, kakak mau ngapain?" Samuel terkejut ketika Alex mengukungnya di ranjang dengan posisi intim.

"Kita bikin dedek yuk." Ucap sang dominan dengan suara khasnya.

"Gi-gimana kak? Gampang kan? Tapi aku belum mau bikin dedek, lagi ga mood." Sang submissive mempoutkan bibirnya lucu dan langsung dikecup oleh sang dominan.

Sang dominan melumat bibir atas dan bibir bawah Samuel. Samuel hanya diam saja sambil melihat apa yang dilakukan Alex.

"Cantik, buka mulutnya dong." Ucap Alex dan langsung dituruti oleh sang submissive.

"Pinter."

Saling melumat satu sama lain dengan tangan sang dominan yang sudah berada di adik kecil sang submissive.

Desahan apik nan merdu milik sang submissive menggema di ruangan privat sang dominan. Jeritan kesakitan, jeritan keenakan, semua beradu di dalam ruangan itu. Seketika Samuel teringat dengan ayah bundanya yang tak memperbolehkannya untuk berhubungan intim dengan lelaki. Tapi, ini sudah terlanjur. Samuel melanggar aturan yang telah diberikan orang tuanya dan juga kakak kandungnya.

"Ahh.. kakkhh, udahhh. Sam ahh mauhh pulangghh. Sammhh takutthh." Lava putih pun keluar mengenai perut sang dominan dan masuk jauh ke dalam perut sang submissive.

Mereka berdua menetralkan nafas sebentar setelah melakukan kegiatan intim. Fakta dari itu semua, mereka melakukan kegiatan itu dengan umur mereka yang masih anak-anak atau tergolong remaja tapi belum 17 tahun.

"Kak, takut, hiks." Samuel menangis di dada bidang Alex, menguselkan wajahnya di dada bidang itu.

"Takut kenapa hm? Klo nnti Lo hamil, gue bakal tanggung jawab kok. Janji, nanti gue bakal tanggung jawab." Ucap Alex mantap.

"Tapi, aku takut kak, kalau ketahuan sama ayah bunda, kalau kita udah ngelakuin itu, hiks. Gue takut hamil lex, hiks" Samuel menangis di pelukan Alex sambil terisak.

"Tenang, nnti gue tanggung jawab kok. Gue bakal ngmng baik² sama ayah bunda Lo. Tenang ya. Kita tidur dulu, Lo pasti capek." Alex mengelus rambut lebat milik Sam sambil menciumi nya.

Samuel ingin menutup matanya tapi terlambat, suara getaran handphone di atas nakas mengganggu Samuel yg ingin tidur.

Samuel pun mengangkatnya dan menyuruh Alex untuk tetap diam tidak menimbulkan suara.

"Halo, kak.." Ucap Samuel dengan suara yang terdengar serak.

"Dek, pulang. Laksa nyariin kamu. Katanya kamu udh di kafe, tapi kata Laksa kamu ga ada disitu. Kamu kemana sih dek? Kok suara kamu seperti habis kecapek an." Grace, kakak kandung Samuel terlihat khawatir dengan suara Adeknya.

"Adek keluar kak, tadi habis beli cemilan bentar di super market. Abis ini adek pulang kok. Suruh Laksa disitu bentar. Adek otw." Samuel langsung bergegas berdiri dan terduduk kembali karena sakit di bagian pinggang dan juga bagian belakangnya.

Untung telfon yang tersambung dengan kakaknya sudah Samuel tutup. Klo masih nyala mah, mati saja lah dia, karena suara kesakitan dari Samuel dan suara khawatir dari sang dominan yang sedari tadi melihat sang submissive.

PETRICHOR (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang