Prolog

5 0 0
                                    

   Edhiva tak kunjung berhenti mengeluh, pasalnya Mawar -Maminya Edhiva- sempat memarahinya karena ia enggan merapikan kamarnya yang 1 pekan telah ia biarkan berantakan begitu saja. Jika ditanya mengapa, Edhiva pasti akan mengeluarkan alasan yang sama, "Aku sibuk Miiii nanti kalau semua seminarku udah kelar beru aku rapiin yaa"

   Keluhannya terhenti saat ia melihat kotak yang dengan samar ia kenali. Kotak abu-abu polos penuh debu.

'Kaya kenal ih debuan banget' 

Tak banyak barang yang ia temukan di dalam kotak tersebut, namun ada satu barang yang membuatnya terdiam sejenak saat melihatnya. Iphone 7+ miliknya 4 tahun yang lalu. Dengan cepat ia mencari charger handphonenya dan buru-buru mengisi daya iphone tersebut, barangkali ada hal yang menarik, pikirnya.

   Bukannya melanjutkan acara bersih-bersihnya, Edhiva malah terlena dengan handphone lamanya setelah berhasil ia nyalakan kembali. Ia membuka satu-persatu aplikasi yang ada di handphonenya, mengulang kembali memori yang ia ingat tentangnya. Bertemulah dia dengan salah satu aplikasi chat yang dulu ia sering gunakan, dia membaca setiap kolom chat dan mulai mengingat kembali memori tiap kalimatnya. Perlahan, keping-kepig ingatannya mulai kembali, saat-saat dimana ia merasakan hidup yang paling normal, saat dimana bahagianya masih ada, saat dimana hal yang paling ia takuti belum terjadi padanya. 


...



SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang