indonesia im coming

12 3 2
                                    

Raffa melangkah gontai, lelah itu yang ia rasakan. "Ya allah.. Papa di mana sihh katanya mau jemput."
Raffa merogoh saku celananya, mengambil sesuatu,
Tutttttt....
Tutttttt....

Raffa menelfon papanya. "Pa! Papa di mana katanya udah ada di bandara."  Kesal raffa.
Ronald papanya raffa terkekeh mendengar keluh anak semata wayang nya itu. "Makanya mata itu di pake sayang... Coba kamu liat di belakang!"

Rafa menoleh dan menemukan Ronald. *ya ini juga di pake matanya papa. Kalo udah liat anaknya cobalah panggil, jangan diem aja. Ajg..... Ya allah, raffa harus sabar ya?* ucap raffa dalam hati.

Raffa berlari kecil kearah papanya.
"Yaudah.. Yuk kita pulanggg!" Tawar ronald.

Raffa hanya pasrah.

***

"Raffa sayang, banggun! Ini udah sampe." Suara ronald lembut.
Nyawanya belum penuh 100%, ia berjalan sambil membuka matanya setenggah.
"Pa, kamar Raffa di mana?" Tanya Raffa.
"Di lantai dua!" Jawab ronald.

Raffa menurut, karna lelah ia menghempaskan tubuhnya ke kasur empuk miliknya.

Sedetik

Dua detik.

Dan matanya terbuka. *indo panas bangget sih ihhhhhh.* gerutu raffa.
Raffa duduk di tepian kasur, ia beralih membuka baju miliknya, tubuh tinggi, dada bidang, perut yang berbentuk, idaman para cewe. Plusss kulit putihhhh.

ARGHhhhhhhh.....😂

Klekkkk...

Pintu terbuka, lalu seorang cewek masuk. Usianya sekitar 17 tahun.

"Wiss... Anak NYC baru dateng. Gimana kabar lo?" Tanya cewek itu.

"Lo siapa?" Binggung raffa.

"Lo lupa sama gue?, yaelah gue ini sepupu lo yang paling cantik, cetar membahana. Ini Shimer raffa!"
Jelas Shimer.

"Owh.. Gue lupa sama lo, siapa nama lo sunset? Oke sunset." Pungkas raffa.

"Ihhh nama gue itu shimer bukan sunset, lo kira gue matahari yang tengelam di ufuk barat apa." Kesal shimer.

*bukanya shimer itu nama karekter di filem my littele pony ya...* opimi raffa.

"Ya kan itu panggilan dari gue ke elo.. Kenapa gak boleh?" Raffa mengangkat sebelah alisnya.

"Serah lo aja deh raff.... Owh ya om ronald suruh lo turun ngajak makan katanya!" Pungkas shimer sambil melipat tanggan nya di dada.

Raffa tersenyum manis Dan mengganguk.

20 menit berlalu kini raffa sudah siap dengan bandel baju kaos oversize  dan celana pendek.

"Lama bangget lo!" Sewot shimer.

"Bacot lu sunset.. Fuck you." Ejek raffa.

"Shimer raffa, shimer.. Nama gue itu shimer, bukan sunset." Kesal shimer.

"Ehhhh Raffa gak boleh ngomong kaya gitu!" Peringgat ronald.
Raffa hanya tersenym.

"Ini apa pa???" Raffa menunjuk nasi liwet yang ada di depanya.

"Yaelah itu doang gak tau lu!" Ejek shimer.

"Itu kan makanan kesukaan papa sayang!" Sela ronald.

"Ngak ada roti, atau gandum, atau sereal gitu pa?" Tanya raffa.

"Gak ada raffa." Singgkat shimer.
"Lagian lo mo makan malem atau mau sarapan sih, makek nanya roti, gandum, sereal segala lagi?"

"Ya makan malem lah bego." Ketus raffa.

"Udah udah dari tadi kalian ini ribut muluk, ini di meja makan lo." Peringgat ronald. "Makan apa yang papa sediakakan ya raffa, ini indo bukan New york."

"Ya.. Ya.. Ya.. Yaudah deh." Pasrah raffa.

***

RaffaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang