Bagi Sakura, saran Ino sungguh tidak masuk akal. Bagaimana mungkin dia tiba-tiba menghubungi Sasuke tanpa alasan? Bisa-bisa lelaki itu malah terganggu.
Pada akhirnya, ia menganggap pertemuan dengan lelaki bernama Sasuke itu tak lebih dari sekedar keberuntungan. Bahkan mereka tak lagi berkomunikasi.
Ia hanya sesekali mendengarkan musik band Sasuke.dan menurutnya cukup oke. Namun ia hanya sekedar mendengarnya di Youtube, tidak sampai pergi ke konser mereka.
Terlepas bagaimanapun persuasi Ino, ia tak begitu peduli. Toh ia tidak sedang mencari pacar saat ini. Sudah lebih dari setahun sejak kali terakhir ia punya pacar dan ia sedang menikmati masa menyenangkan tanpa laki-laki.
Namun pada akhirnya ia menemukan dirinya sendiri menghabiskan satu jam hanya untuk memilih pakaian dan merias wajah. Ia sedang dalam perjalanan ke lokasi kencan buta. Terpaksa, karena Ino sampai memohon-mohon padanya. Katanya, mereka kurang satu orang.
Plang sebuah restoran terlihat di kejauhan dan Sakura segera menarik napas dalam-dalam. Sebentar lagi ia akan sampai di restoran tempat kencan buta, dan ia bertanya-tanya pria macam apa yang akan hadir kali ini. Kalau sesudah ini masing-masing berpisah secara berpasangan, ia akan frontal bahwa dirinya tidak tertarik menjalin hubungan lebih dari teman.
Begitu mobil taksi online berhenti di depan restoran, Sakura segera turun. Ia melangkahkan kaki menghampiri seorang pelayan yang berada di depan pintu.
"Aku mau bertemu temanku yang sudah reservasi. Namanya Tuan Sabaku," ujar Sakura, menyebutkan nama meja yang diberitahukan Ino di perjalanan.
Salah seorang pelayan segera membukakan pintu, kemudian mengantarnya ke meja. Jantung Sakura sedikit berdebar keras. Ia bahkan tidak tahu seperti apa wujud pria bermarga Sabaku itu. Bahkan nama depannya saja dia tidak tahu.
Tatapan Sakura tertuju pada sekeliling ruangan. Dua tangan yang melambai ke arahnya membuat Sakura berjalan lebih cepat. Ino dan Tenten, teman sekantornya, tersenyum begitu melihatnya. Selain mereka, Hinata, teman sekantor mereka yang agak pendiam bahkan juga ikut.
"In ...." Ucapan Sakura terputus seketika. Sesaat, tubuhnya seolah membeku. Matanya terbelalak lebar ketika melihat wajah salah satu dari keempat lelaki yang berada di sana. Ia menemukan Sasuke lagi dan berpikir kalau ia salah lihat, namun lelaki itu juga terlihat sedikit kaget saat mereka bertemu pandang.
Sayangnya, reaksi Sakura dan Sasuke yang terlihat aneh malah membuat keduanya menjadi pusat perhatian. Naruto dan Kiba mulai meledek Sasuke yang terlihat tidak nyaman, sedangkan Tenten dan Ino juga mulai heboh.
"Oi, Sasuke. Kau kenal cewek ini?" tanya Kiba sambil menyeringai.
Sasuke mengangguk pada akhirya. Ia berkata, "Kebetulan tidak sengaja bertemu."
Sakura melangkah menghampiri meja mereka. Ia berniat duduk di kursi kosong yang berhadapan dengan lelaki berambut merah, namun Ino yang sebelumnya duduk di hadapan Sasuke segera pindah tempat.
"Eh, Sakura. Kau duduk di sini saja, ya. Awas kalau kau sampai pindah," ancam Ino sambil bangkit berdiri dan menarik pundak Sakura.
Sakura tidak menolak. Bagaimanapun juga, tidak ada tempat lagi selain di seberang Sasuke. Namun ia masih terkejut karena tiba-tiba bertemu lagi dengan Sasuke. Ketika kencan buta pula.
"Astaga, aku tidak mengira bakal bertemu denganmu di sini, lho," Sakura memulai pembicaraan pada Sasuke. Ia masih tak mengira kalau Sasuke tipe yang tertarik dengan hal semacam ini.
Tatapan Sakura tertuju pada tiga lelaki lainnya. Wajah mereka terlihat familiar, terutama si pria berambut merah dan pirang itu.
Sakura segera memperlihatkan seulas senyum, lalu berkata, "Ah, aku sampai lupa memperkenalkan diri. Aku Sakura. Kalian semua teman band Sasuke, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life (Sasuke.U x Sakura.H Fanfiction)
Fanfiction[Sekuel dari Irreversible] . . Pertemuan dengan seorang lelaki asing ketika ia menjadi korban pencopetan di dekat stasiun membuatnya berakhir dengan menghabiskan waktu di kantor polisi bersama. Ia yakin ini pertama kali dalam hidupnya bertemu dengan...