Ini chapter terakhir!
Ayok Spam komen!
Jangan lupa Vote juga, makasih 😍
.
.
.Killian tiba di rumah Jovan, membuat Jovan terlihat malas untuk menemuinya.
"Apa?" Tanya Jovan yang berdiri di depan pagar rumahnya, ini terlalu pagi untuk Killian datang ke rumahnya.
"Killua bilang, lo punya belati kayu buat bunuh Gam."
"Terus? Gimana caranya lo bunuh dia? Dia udah gak ada di sini."
"Gue cuma mau pinjem belati kayu lo, sekarang."
"Kill, ini taruhannya nyawa. Lo bisa cari cewek lain-."
"Gue pinjem bang! Lo gak berhak ngatur hidup gue, ini pilihan gue!" Killian menyela ucapan Jovan, membuat Jovan terdiam sejenak.
"Gue tau cara bunuh Gam, Killua yang kasih tau gue, kalau jantung Arkan jantung Gam juga, walau Gam udah gak di sana, Gam bisa mati kalau jantung Arkan gue ancurin!" Ujar Killian.
"Gimana kalau Killua cuma manfaatin lo? Dia gak mungkin ngasih tau caranya secara gamblang ke lo, sementara dia ada di pihak bokapnya," ucap Jovan yang membuat Killian terdiam sejenak.
"Jangan gegabah Kill, Killua itu Jin yang licik, dia sengaja deketin lo, karena dia pikir dia bisa tinggal di dalam raga lo, dia butuh wadah buat jadi manusia," ucap Jovan lagi.
"Gak ada jin yang bisa berubah jadi manusia, bang! Gue gak butuh pendapat lo, Shian gak boleh didiemin terlalu lama, gue harus jemput dia."
Jovan terdiam dengan tatapan dinginnya, membuat Killian terlihat begitu frustasi.
"Tolong bang, gue janji gak akan ngerugiin siapapun! Gue cuma pengen Shian kembali, kalau gue mati gue gak apa-apa Seengaknya gue berjuang buat bantuin Shian!" Ucap Killian, Jovan pun menghela nafasnya, tanpa mengatakan apa-apa lagi Jovan memasuki rumahnya.
Tak lama Jovan kembali dan memberikan satu kotak panjang, Killian menerimanya dan membukanya, isinya belati kayu.
"Dosa gak? Takutnya musyrik percaya beginian."
"Gak," sahut Jovan dengan singkat, kemudian ia pergi memasuki rumahnya dan menutup pintunya dengan keras.
**
Pemuda RT 09 / RW 03
Haikal: Mendung.
Julian: Ya terus kenapa?
Haikal: Butuh pawang ujan, mau geserin awan hitamnya ke atas rumah lo doang, seru kayaknya.
Julian: Tar gue geserin balik ke rumah lo, kan remote ujannya ada di gue.
Haikal: Otw colong.
Julian: Sorry, remote ini cuma gue yang bisa kontrol, ada temen-temen gue di langit yang cuma bisa nurut sama gue.
Ayang: Jangan lupa kasih petir bang Jul.
Yorka: Sinting.
Killian: Kenalin, gue pawang Setan.
Dion: Masa pawang setan takut sama kuntilanak merah.
Killian: 🙃
Nando: Killian kalau dikerubungi semua jenis setan ketar ketir gak ya?
Killian: Gak lah, udah bestie.
Haikal: Banyak bestie tapi nusuk dari belakang.
Julian: Iya tusbol, nanti si Killian ditusbol si Jamal.
KAMU SEDANG MEMBACA
KILLIAN || Who Are You? + Jeno ✔️
Horreur[17+] [SELESAI] Entah kelebihan atau kekurangan, Killian bisa melihat hal-hal yang tak bisa orang lain lihat. Setiap hari ia merasa diperhatikan oleh banyak orang, ketika ia menatap salah satu diantara mereka, mahluk yang ia tatap akan mengikutinya...