Basa-Basi

15 4 5
                                    

Mari mengingat-ingat kapan pertama kali kita jatuh hati dan mencinta? Kepada siapa? Sudah? Jika sudah kau punya pilihan untuk tetap mengingatnya, atau melupakan meski kemungkinannya kecil.

Aku sih lebih memilih untuk menyimpan semua kenangan pahit-manisku dalam folder-folder dengan rapi, jauh di dasar hatiku. Soal membukanya atau tidak, itu urusanku.

Biasanya penulis akan memikirkan judulnya setelah tahu keseluruhan jalan cerita yang akan dia buat, dia juga akan memikirkan judul unik untuk menarik minat pembaca. Aku tidak demikian. Aku menulis judulnya pada langkah awal. Aku tidak peduli jika itu tidak menarik minat pembaca, tapi aku yakin judulnya sudah mewakilkan seluruh isi ceritanya hingga akhir.

Aku pikir ini seperti film Grave of the Fireflies, yang mana tokoh utamanya menceritakan bahwa dirinya akan mati di akhir cerita. Jadi, jika dibandingkan ceritaku yang satu ini, aku sudah memberitahu membaca bahwa tidak akan ada bagian uwu di sepanjang cerita. Jadi jika kalian ingin menambah rasa penarasan, kalian bisa melewati bagian ini.

Ah sial! Betapa bodohnya. Kalian kan sudah membaca paragraf sebelum ini.

Kalian masih minat membaca cerita jomlo ini? Ayolah baca saja. Mungkin kalian akan bisa melihat cinta dari sudut pandang mataku yang sipit ini. Kau tanya berapa umurku sekarang? Oh ini memalukan. Aku 23 tahun. Puas? Jangan melihatku dengan mata yang berlinang-linang seperti itu! Aku tidak sedang mencari simpatisan.

Aku tidak perlu merasa malu untuk menceritakan kisah ini bukan? Walaupun bocah-bocah berumur 16-18 di abad modern ini sudah bergonta-ganti pacar belasan kali. Mungkin di masa mendatang, bocah-bocah ini akan melampaui rekor Elizabeth Taylor, Larry King, bahkan Vicky Prasetyo. Aku tidak mendoakan. Ini hanya asumsi yang didasari oleh motivasi kepada khalayak bocah.

Gue Gak Pernah Pacaran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang