Avira, sang calon ketua sosis

11 2 0
                                    

"SEKIAN DARIKU.. SANG BINTANG, IDOLA, SELEBRITI, ARTIS, PRIMADONA YANG AKAN KALIAN CINTAI YAITU..."Perempuan berseragam rapi, raut wajah bahagia dan senyumnya yang indah itu berteriak kencang didepan mic.

Speaker yang terpasang di setiap sudut ruangan menjadi lengang saat perempuan itu menghentikan kalimatnya untuk menjumput nafas.

"AVIRA!!"Lanjut perempuan itu.

Beberapa menit berlalu sejak Avira berteriak diatas panggung tadi.

"Hei pidatomu tadi bagus banget loh, pasti banyak yang milih"Ersi menepuk pundak Avira yang keluar dari ruangan.

Avira terkekeh pelan, "aku berteriak sampai tenggorokan ku sakit nih. Yakin dehh, aku pasti jadi ketua OSIS yang baru"

Hari Selasa, SMA Bojonegoro Sidoarjo mengadakan sebuah acara pemilihan ketos baru. Dikarenakan ketos yang dulu diam diam mencuri celana dalam sang kepala sekolah sehingga membuatnya masuk penjara. Jadi sekolah terpaksa menggantikan ketos tersebut.

Avira, siswi kelas 11 IPA  ingin sekali menjadi ketua OSIS. Saat ditanya mengapa demikian, ia menegakkan postur tubuhnya,  tersenyum dan menjawab dengan jawaban yang sama, "aku ingin menjadi terkenal heheh"

Avira berjuang keras demi mendapatkan gelar Ketua OSIS. Dan sampai hari ini, ia berjuang dengan keras saat menyampaikan pidato. Ia sangat yakin akan menang dengan pidatonya yang telah ia siapkan sejak kelas 10. Lagipula, ia membawa pidatonya dengan sangat baik.

"Dih pede bat ih. Aku tu cuman sarkas elah"Cerocos Ersi.

"Apa maksud mu? Kan bisa saja aku jadi Ketua sosis"

"Kamu kok pengen banget sih jadi ketua sosis? Dari kelas 10 ngomel Mulu tentang aku mau jadi sosis lah, aku mau jadi terkenal lah, aku mau gini gini... Jadi ketua sosis itu berat loh- eh.. KOK-"Tatapan meremehkannya seketika membulat seketika menyadari kesalahannya.

Avira tersenyum, "Cie ciee ternyata typo bisa menular yaa"

"Berisik, typo matamu. Maksud ku, ketua OSIS"jawabnya ketus.

Avira dan temannya Ersi berencana untuk pergi ke kantin dulu sebelum kembali ke tempat Calon Ketos lainnya yang akan memberi pidato.

"Aku si lebih milih kamu daripada cewek gatel itu. Mending kamu deh yang jadi ketos"ucapnya dengan nada geram.

"Si Ayu itu? Ngapain mikirin dia. Hepi hepi aja dong.. aku pasti jadi ketos lahh, santai aja"

"Berisik ah. Dia itu mentang mentang anak kepsek, gudluking, banyak mantan, de el el.. bisa seenaknya sendiri. Ah tau dah kesel pokoknya elah.. buru ke kekantin yuk. Laper nih aku"

"Yang bahas duluan siapa, yang kesel siapa haha"

Kantin lumayan sepi saat ini. Karena murid murid berada di aula untuk wajib menyaksikan pidato. Pertanyaannya, bagaimana cara Avira dan Ersi bisa ke kantin? Mereka kabur.

"Gak papa nih kita pesen bakso?"Tanya Avira

"Maksud mu paan sih? Siapa yang ngelarang coba?"

"Maksudnya, kita seharusnya di aula kan? Calon ketos kek aku harusnya menyambut fans ku di aula hehehe"

"Berisik elah. Aku laper. Kamu juga kan?"

Avira menutup mulutnya dan mengangguk. Setelah menerima pesanan bakso, mereka langsung menuju tempat duduk terdekat. Saat berjalan, Avira tidak sengaja disenggol oleh seseorang sampai kuah baksonya tumpah setengah dan mengenai rok nya. Untung pentolnya tidak jatuh.

"E-Eh.. Weh hati hati dong"Katanya

Laki laki bertubuh tinggi dan berotot itu menatap Avira sinis.

Avira sadar siapa yang ada dihadapannya tapi ia tak peduli, "sampai pentol kesayangan ku tumpah, kamu harus nebus-"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lembaran BajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang