Chapter 06. Hampir mati

1.1K 131 4
                                    

Setelah berterbangan dengan manuver dan Mikasa yang memimpin, para pasukan kini mengikuti kami dari belakang.

Rimuru melihat Mikasa yang sangat cepat berada di depannya.

'Tidak, itu benar-benar buruk karena dia membuang gasnya secara berlebihan.'

Ketika Mikasa hendak mendorong dirinya kembali, gasnya habis dan dia terjatuh ke atap dan berguling hingga gang jalan.

"Mikasa!"

Armin berteriak lalu mengubah arah manuvernya ke arah Mikasa terjatuh sebelumnya.

Kalau begitu serahkan saja kepada Armin.

"Armin! Jean, kau yang memimpin pasukan. Aku akan menyusul Armin!" Connie mengikuti jejak Armin.

"Jean, aku akan membuka jalan!"

Rimuru kemudian bergerak cepat kembali ke depan dan menebas beberapa Titan yang tengah menghadangnya.

Setelah cukup lama bermanuver ... Ia bisa melihat markas besar yang sangat jauh di depannya. Tengah di kerumuni oleh para Titan.

Ss.. ss..

"Rimuru!" Jean berteriak khawatir dan diam di atas atap.

Rimuru terjatuh ke jalanan dan berguling, semua perkataannya lepas karena ia berguling terlalu cepat. Darah segar keluar dari kepalanya ketika ia berusaha untuk bangun.

"Ah, sial. Gas ku ternyata habis di sini, padahal sudah sedikit lagi."

Rimuru perlahan terbangun, mendapati Titan yang berada di depannya dengan mulut yang menyeringai. Jaraknya dan Titan itu hanya satu meter, sehingga Rimuru dapat melihat kelas bentuk wajah dari Titan yang ada di depannya itu.

"Y-yo .." Ucap Rimuru tertegun ketika Titan itu tepat berada di hadapannya.

Titan itu dengan cepat maju ke hadapan Rimuru dan membuka mulutnya lebar, Rimuru melompat ke samping dengan terguling dan mengambil kembali ke seimbangannya. Ia berlari lagi ke depan dengan cepat.

"Hieekk!! Ku kira aku akan mati!"

Rimuru berlari menjauh dari sana.

"Rimuru, bodoh! Kenapa kau tidak bilang maksud dari perkataan ku sedikit itu memang sangat sedikit! Sial!"

Jean berlari di atap dan bermanuver kembali. Mencoba mencari kesempatan untuk membawa Rimuru, namun ia berpikir itu mustahil. Karena banyak Titan yang ada di hadapan Rimuru, apalagi dengan Titan yang berada di belakangnya sebelumnya.

Semua orang hanya bisa bersimpati dengan nasib buruk yang terjadi kepada Rimuru.

'Sial ... ' kutuk Rimuru dalam hati.

Ia melihat dua Titan kelas 15 meter tepat berada di depannya, dengan seringai kedua Titan itu berlari cepat ke arahnya, dan di ikuti dengan Titan belakang yang sedang mengejarnya.

'Mungkin aku aku akan merasakan sakit di jantungku yang belum pernah ku alami selama di dunia ini ..., Tapi mau bagaimana lagi ... Aku harus mencobanya ...'

Zen shuuchuu no kokyū

Rimuru menghirup oksigen hingga batas yang bisa di tampung oleh paru-parunya, ia bisa merasakan paru-paru nya yang seolah bisa meledak kapan saja.

Ia bisa merasakan aliran darahnya yang mulai mengalir cepat ..., Jantungnya berdetak tak karuan ketika dirinya. Ototnya mulai mengeras keluar dengan urat yang menjalar di sekitar dahinya.

'Umumnya ..., Manusia bisa berlari 12km perjam ..., Tapi dengan teknik ini ..., Untuk beberapa saat, aku bisa berlari hingga 80km perjam ... Dan juga aku bisa melompat lebih dari 15 meter ... Tapi setelah itu tubuhku akan tidak bisa bergerak dan aku akan merasakan sesak nafas yang berat, aku juga masih belum menguasai teknik ini di karenakan tubuhku yang lemah ...'

Rimuru X Shingeki No Kyojin [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang