Ini kembali pada bulan Maret 2011. Dimana waktu tegang-tegangnya para murid sebelum menerima raport tengah semester genap. Begitupun dengan seorang gadis kecil yang sedang takut. Bukan takut tidak dapat nilai baik, tapi dia takut tidak naik panggung untuk foto bersama.Dan dibacakanlah nama anak yang mendapat juara. Pertama Annisa Tria, kedua Raffi fahrendi, dan ketiga vanesya Nena.
Kecewa menyelimuti hati gadis kecil bernama Belvanda ini. Dia murung sambil meminum ice pop nya yang berasa choco cookis itu. Batinnya menggerutu tidak diikutkan naik panggung.
#####
Lelaki kecil datang menghampirinya dengan membawa sebuah piagam dan bingkisan hadiah dari peringkatnya. Dia duduk disamping Belvanda, hendak bertanya.
"Kok cemberut?" Tanya Raffi hati-hati karena gadis satu ini pemarah. Dia galak, diganggu sedikit saja pasti sudah mencubit hingga gosong kebiruan.
"Vanda kesel tau, masa Vanda ga dipanggil buat maju ke panggung. Kan vanda juga mau foto bersama." Jelas gadis mungil ini dengan pipi yang menggembung kesal.
Raffi hanya tersenyum dan mengatakan, "kesel cuman ga foto bareng? Mau foto bareng aku aja ga?" Tawar Raffi dengan senyum tulus dan mata yang menatap indah, seperti menatap masa depan yang cerah.
"Boleh nih?" Tanya Belvanda ragu. Dia merasa tak pantas. Satu sisi dari gadis ini sejak kecil adalah tak percaya diri, suka minder dan kalo dibilang insecure lah, padahal menurut orang lain, dia udah memotivasi banget. Apa motivasinya? Liat perubahan sikapnya nanti.
"Boleh dong, nanti minta Bunda fotoin kita berdua Yaa. Tapi gabolehh sedih lagi, matanya kasian kalo harus dibuat nangis." Ya, lelaki satu ini penuh kasih sayang dari kecil. Dia menghibur hari-hari Belvanda, cuman ini yang dia buat senyum, lainnya ga tertarik.
#####
1 2 3, cekrikk..
Mereka berpose sangat lucuu. Siapa pun yang melihat pasti merasa gemas. Yang satu putih cantik dengan pipi chubby dan mata indahnya yang lebar, tak lupa senyumnya secerah warna bajunya yang merah. Hari ini dia didandani seperti pengantin Jawa yang Ayu. Dan pasangannya si lelaki tampan, tinggi menawan dengan kulit kuning Langsat dan rambut yang tersisir rapi, tak lupa memakai setelan jas yang kiyowoo."Lihat deh, Vanda cantikk bangett loh" kata Bunda Rita dengan menunjukkan hasil foto ke mereka berdua.
"Cige selalu cantik, Bun." Sahut Raffi dengan senyum lega yang telah membuat gadis kecil ini tersenyum senang.
"Maakasii apii-ku..Eh lupa, apinya Bunda." Gadis kecil itu tersenyum kikuk dengan peace bibir yang menggemaskan.
"Emang apinya Bunda, tapi cuma punya Vanda." Terang Raffi, lelaki 7½ tahun ini selalu menggombal, entah siapa yang ngajarin.
"Sama aja gasih, Bunda?" Tanya Vanda ke Bunda. Maklum, dia memang sedikit Lola. Rita hanya tersenyum menanggapi mereka berdua, yang berakhir debat dan Raffi yang mengalah.
Memang sosok Raffi selalu mengalah di depan Vanda. Dia mencerminkan sosok Abang baik hati yang siap siaga buat adeknya bahagia. Raffi juga paling gasuka jika Vanda dijahili, apalagi sampai nangis.