Pertemuan Chiba dan Sehun yang secara tidak sengaja itu sangatlah mengesankan bagi Chiba.
Sepanjang perjalanan menuju kota Seoul Chiba selalu memandangi idolanya itu,namun itu tidak membuat Sehun merasa tidak nyaman karena Sehun sendiri sangat senang mendapat perhatian yang sangat menggemaskan dari Chiba.
Tatapan Chiba benar-benar membuat Sehun salah tingkah dibuatnya.Bagaimana tidak Chiba memandang Sehun dengan tatapan seperti anak kecil yang melihat es krim dan sangat ingin memakannya.ditambah lagi dengan tingkah Chiba yang sangat menggemaskan sesekali Chiba menyentuh nyentuh Sehun dengan jari telunjuknya yang tentunya membuat Sehun tersenyum miring.
_ _ _ _
2 jam berlalu hingga tibalah kereta disuatu tempat dimana seluruh penumpang turun untuk makan,minum dan lainnya.
Ya! Kereta telah tiba di stasiun kota sebelum kota Seoul.
Hampir Seluruh penumpang turun hingga membuat isi kereta yang tadinya penuh menjadi sepi hampir tak berpenghuni.
"OMG!..jadi makanan tidak disediakan dalam kereta?Omo..aku benar-benar tidak tahu apa-apa,pantas saja oeumma(ibu) selalu meminta mengantarkan ku namun aku menolaknya karena aku merasa bukan anak kecil lagi"Chiba mengumpat dalam hati dengan beribu kepolosan.
"Sepertinya Sehun Oppa enggan untuk turun, bagaimana pun dia adalah idol apalagi akhir-akhir ini banyak orang berbincang mengenainya,dan pastinya dia harus sangat berhati-hati jika diluar tanpa manajer.Ya Sehun Oppa!,hari ini aku adalah wanita paling bahagia dikereta ini berkat mu"gumam Chiba dalam hati tersenyum tipis.
Lain dengan Sehun dan Chiba,
Chiba tentunya sangat ingin turun mengingat ia yang sedari tadi menahan lapar,namun melihat ekspresi Sehun yang seolah khawatir jika ia turun dan nantinya akan ada yang mengenalinya membuat Chiba ragu untuk menuruti keinginannya."Sehun Oppa,Apa kau ingin aku membelikan mu makanan dan minuman?,sepertinya kau sangat enggan untuk turun"ucap Chiba menawarkan.
"Bolehkah?,sebenarnya aku tidak mau merepotkan mu.Namun jika itu memungkinkan kau anggap saja aku berhutang padamu,dan aku akan membayarnya dengan apa yang kau mau, bagaimana?"Jawab Sehun menyarankan.
Chiba berusaha untuk mengerti apa maksud Sehun, yang ia pikirkan jika ia membelikan pria itu makanan ia akan mendapatkan apapun yang ia mau.
Ya! Tentu saja Chiba akan menyetujui kesepakatan yang Sehun buat,sembari memikirkan apa yang akan ia minta dari Sehun sebagai bayaranya, apakah sebuah ciuman?,nomor telepon?uang yang banyak?
Atau Sehun-Ssi Merry me?Omo!.
Mungkinkah?.memikirkan banyak hal hingga Chiba tak sadar pikiranya yang kemana mana itu membuat nya tersenyum senyum gila sembari menggigit gigit bibir bawahnya didepan idolanya.
Sehun yang sepertinya sudah sedikit memahami sifat aneh Chiba hanya tersenyum miring menganggap senyum gila Chiba yang menggelikan sebagai persetujuan.
"Haruskah aku batalkan?"seru Sehun yang frustasi dengan tingkah Chiba hingga seruan itu menyadarkannya dari hayalan gilanya.
"Aaah tidak!,Tidak maksud ku jangan batalkan!, ngomong-ngomong Oppa mau aku belikan apa?,Pizza?,hamburger?lalu minumanya?,americano?,Juz?,apa?katakan saja apapun yang Oppa inginkan."seru Chiba antusias kegirangan,Sehun tertawa kecil terheran-heran dengan tingkah Chiba yang sepertinya sangat mengidolakan dirinya.
"Aku mau americano dan sandwich"jawab Sehun terkekeh melihat Chiba yang seketika menatapnya dengan membesarkan kedua bola matanya tentu saja itu sangat menggemaskan.
Tanpa pikir panjang Chiba tancap gas poll berlari turun.
"Aish!apa tingkahnya memang seaneh itu?tapi tadi itu sangat menggemaskan!,Dia tidak akan membuat siapapun bosan jika berada terus didekatnya"Gumam Sehun terkekeh.
"Omo..Aku bahkan belum sempat menanyakan namanya."tambahnya_ _ _ _
"Permisi"
"Aku pesan 2 sandwich dan 2 americano"seru Chiba kepada ahjussi(pria tua/pria yang sudah menikah) yang menjual beberapa menu makanan.
"Baik,tunggu sebentar"jawab ahjussi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seoul City [ON GOING]
FanfictionPRONOLOG: Kereta yang Chiba naiki sudah berangkat sejak 10 menit lalu.Chiba yang sedang menikmati hayalanya terbangun karena kepalanya terbentur jendela saat ia berhayal hingga membuatnya tak terkendali. "TUKK" "Aishhh...