Part 3 (Rindu)

24 5 0
                                    

Mereka berdua sekarang sudah sampai di rumah, keduanya pun turun dari mobil dan masuk ke rumah

"Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh"

"Wa'alaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh" ujar bunda membuka pintu rumah

Mereka berdua langsung duduk di sofa ruang tamu

"Bunda ayah mana?" tanya mereka berdua tidak melihat ayahnya

"Ayah ada di kamar lagi istirahat, Kalian juga ke kamar, mandi wudhu baru kita shalat ya". ujar Khadijah

"Iya bunda, Aqil sama Amira kemana bunda?" tanya mereka lagi

"Di kamar lagi capek" jawab Khadijah

"Bunda kami ke kamar dulu assalamualaikum" humaira dan rashil langsung menaiki tangga dan masuk ke kamar masing masing

"Wa'alaikumusalam nak"

------Pov Humaira------

Humaira melempar tasnya di kasur dan langsung saja dia mandi dan selagi Belum adzan Maghrib dia membaringkan tubuhnya di kasur

Ingatannya tentang perkataan Mirza tadi terus berputar di otaknya, tidak bisa berhenti

"Humaira calon istriku"

"Kamu tau kan kalau Kairo itu ibu kota dunia"

"Hmm....,"

"Kalau Kairo ibu kota dunia"

"Kalau Kamu ibu dari anak anakku"

Rasanya humaira tidak bisa menyembunyikan senyumannya karena gombalan maut dari Mirza tidak terasa adzan Maghrib berkumandang dan langsung saja aku mengambil wudhu dan mengambil peralatan sholat ku dan aku langsung mensegerakan turun ke bawah untuk mengerjakan shalat Maghrib berjamaah.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap Humaira

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" balas Keluargaku menjawab salamku

"Ayo nak kita shalat" ujar Khadijah dan hamim

"Iya bunda, ayah". Balas Humaira

Skip setelah shalat

"Kita doa dulu jadi jangan ada yang berdiri!!"

Untung aku nggak berdiri gumam hamim

"Yah, padahal tadi baru mau berdiri pengen makan" ucap Amira

"Doa dulu nak,baru makan ya" ucap bunda

"Emm iya bunda" ucap Amira

Mau tau doanya Humaira

"Allahuma sholli ala sayyidina Muhammad 3X Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang kabulkanlah doa hambamu ini ya Allah semoga setelah ini hamba bisa menjauh dari Muhammad Mirza Haidar Ali dan tidak menyebut hamba calon istri lagi jujur hamba capek dari cafetaria sampai pulang di bilangin calon istri tolong ya Allah kabulkanlah doa hambamu ini ya Allah allahuma sholli ala sayyidina Muhammad 3 X Aamiin ya rabbal alamin".

Semoga doaku terkabul Aamiin

"Kak Humaira doanya apa? khusyuk banget?" Ucap bunda Khadijah

"Emm rahasia bunda" ucap Humaira sambil tersenyum kikuk

Suara Azan shubuh berkumandang di telinga ku setelah menyelesaikan shalat tahajjud dan mengaji sesegera mungkin aku mengambil wudhu dan aku turun ke bawah untuk mengerjakan shalat shubuh bersama keluarga ku

Setelah shalat shubuh,kami berdoa kepada Allah semua cita cita kami terkabul dan dikuatkan iman dalam menjalankan perintah Allah

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh bunda,ayah,Abang,Adek" ucapku sambil menuruni tangga

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh nak" ucap keluargaku sambil tersenyum kepadaku yang sudah duduk di kursinya masing masing

Setelah itu kami makan tanpa ada pembicaraan apapun

Dan seperti biasa,aku pergi ke kampus bersama Abang, ibu mengelola usaha bakery, ayah mengurus perusahaan, Amira dan Aqil belajar di sekolah

Sesampainya aku di kampus,suasana kampus terlihat sepi?

Bagaikan ada yang hilang?

biasanya ada si Mirza yang mengejutkan ku, memberikan aku gombalan maut tapi sekarang tidak ada aku menengok ke kanan ke kiri tapi sepi?

"Kenapa dek,kamu cari siapa?"

"Nggak apa apa kok bang" elak Humaira

Untuk apa juga aku cari,bukan urusan ku juga dan aku seharusnya senang karena nggak ada kak Mirza hidupku bisa lebih tenang batin humaira berjalan melewati lorong lorong kampus

Setelah itu aku bertemu Nindya dan Vira kami berbincang bincang dan kami harus terpisah karena harus masuk kelas

Setelah itu kami janjian di cafetaria fakultas Vira untuk makan bersama, jadi kami berdua bertemu Vira yang sudah duduk menunggu kami

"Woy Humaira Nindya sini" ucap Vira melambaikan tangannya kepada kami

"Sabar woy!!!"

dan kami tidak sengaja bertemu temannya Mirza namanya ikhsan dan Faridz, dan mereka menemui Ku

"kamu Humaira kan?" Ucap ikhsan ragu

"iya kenapa ya?" Ucap Humaira bingung,kok dia bisa tau namaku?

"kamu tau nggak kenapa Mirza nggak masuk kampus?"

"Aku nggak peduli!!!" tapi di dalam hatiku aku penasaran kemana dia pergi

"Ck yaudah Mirza nya kemana?" Ucapku pasrah mau disebut suka atau nggak, aku nggak peduli kata orang

"Aku dengar dari ibunya, mirzanya sakit".

aku menjawab oh dan menitip pesan semoga  cepat sembuh singkat padat dan jelas

Ikhsan dan Faridz pergi ke rumah Mirza untuk memberitahu bahwa pujaan hatinya mendoakan supaya dia sembuh

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh MIRZA....

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

"ehh ada nak ikhsan sama nak Faridz pasti cari Mirza ya?" Ucap bunda syaqila

"silahkan masuk nak".

"Iya Tante".

"Terima kasih Tante syaqila"

"Iya sama sama nak"

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Mirza ad nggak Lo di kamar"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

"ada" ucap Mirza dari dalam kamar

Tok tok

Cklek

"Mirza Lo tau nggak"

"Nggak"

"Ishh Lo ni, kalau Lo tau bisa bisa Lo jantungan"

"Nyatanya jantung gue Alhamdulillah baik baik aja" ucap Mirza memegang dadanya

"Memangnya kenapa?"

"si Humaira nitip pesan supaya Lo cepat sembuh"

Oh

"Beneran Lo nggak bohong kan Riz san?" tanya Mirza lagi bahkan senyumannya tercetak di bibirnya

"yaiyalah,nggak mungkin gue bohong za"

"Ok gue usahain supaya gue sembuh total, mungkin gue nggak ke kampus selama 3 hari huh"

Yah kasian Mirza jauh jauh dari Humaira mengsadboy sekali hehehe hari ini 3 kali up hehehe seneng aja ada yang baca makanya up lagi makasih ya 🥺 udah mau baca cerita aku yang gaje ini

Mencintaimu Karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang