"wih ada Wi-Fi woy disini" ucap Vira kagum dengan fasilitas di Unhas
"Yaiyalah namanya universitas Hasanuddin gitu loh universitas terbaik setimur Indonesia" balas Nindya sambil berjalan melewati lorong lorong kampus
"Iya tuh,beruntung banget kita bisa masuk ke universitas Hasanuddin walaupun kita pengennya ke universitas Indonesia,kita keterima di universitas Hasanuddin aja udah beruntung kan" tambah Humaira
"Iya tuh bener,kalau orang tua kita nggak larang mungkin, kita udah Jakarta tapi nggak apa-apa syukuri apa yang telah diberikan Allah, tapi bagaimanapun ya gue bersyukur bisa ketemu sama bestie ku Ter the best" ucap Vira mengingat orang tuanya tidak mau menerima permintaannya untuk kuliah di Jakarta
"Tumben Lo bijak?" Celetuk Nindya
"Kan gue emang bijak dari dulu baru nyadar" elak Vira
Karena Humaira malas mendengar ocehan para temannya, jadi Humaira duluan saja jalan ke depan tanpa memerhatikan siapa yang akan dia tabrak
Brak
"Aww astaghfirullah,aduh sakit" ucap Humaira meringis kesakitan setelah bertebrukan dengan laki laki
buku milik Humaira berjatuhan dan berserakan di lantai, tetapi malah pinggang Humaira dipegang supaya tidak jatuh sama laki laki tampan."
Aduh author mau juga tuh wkwkwk
Setelah itu Nindya dan Vira baru sadar dari adu mulut mereka yang panjang
"Ehh bentar...., perasaan tadi kita bertiga kok cuma kita berdua?" ucap Vira berpikir
"Humaira mana?" ucap mereka berdua teringat dengan temannya
dan mereka langsung pergi mencari Humaira dan menemukan Humaira dengan seseorang laki laki asing Bahkan pinggangnya di pegang oleh laki laki tersebut
"Ehh sebentar kok kenal ini orang" ucap Vira berpikir seperti tak asing akan laki laki yang memegang pinggang Humaira supaya tidak jatuh
"Dahlah nggak usah basa basi terobos saja lah!!!"
"Humaira Lo nggak apa apa kan?" Tanya Nindya dan Vira bersamaan
"Hah, ehh kok pegang-pegang pinggang saya lepasin!!!" ucap Humaira terbangun dari lamunannya dan sambil melotot tajam ke laki laki tersebut
"Oh ok aku lepasin" ucap laki laki tersebut dengan suara bariton dan serak
BRUKK
"Aduh ya Allah,sakit" ucap Humaira sambil meringis kesakitan
"memangnya AKU ADA SALAH APA SIH SAMA KAMU SAMPAI JATUHIN AKU SEGALA LAGI" tambah Humaira sambil berteriak kencang
"Kan kamu yang suruh aku lepas ya aku lepasin" balas Mirza
"Ck Bukan kayak gitu juga ya Allah" gerutu Humaira
"Maaf" ucap orang tersebut sambil mengulurkan tangannya kepada Humaira
"Bantuin woy!!!"
"Ya,Sini aku bantuin"
"Iya iya makasih" balas Humaira sambil membersihkan roknya yang kotor
"Sama sama" jawab laki laki tersebut
"Nindya,Vira ayo pergi" ucap Humaira mempercepat langkahnya
"Ok Humaira" ucap Nindya dan Vira bersamaan sambil mengikuti temannya tersebut
"Humaira tunggu!!!" teriak sahabatnya melihat humaira mempercepat langkahnya
"Aisyah Rania Humaira tunggu sebentar lagi akan ku taklukkan dirimu" ucap Mirza nama laki laki tersebut sambil tersenyum
-"-"-"-"-"
Dan mereka memasuki kelasnya masing masing nindya jurusan hukum Vira jurusan seni Humaira jurusan psikologi dan Mirza jurusan bisnis
Setelah kelas selesai mereka janjian akan makan bersama di cafetaria psikologi Humaira tetapi mereka harus bertemu dengan mirza yang seperti menunggu mereka padahal jurusan mereka berbeda?
"Humaira Lo tau nggak laki laki yang bertubrukan sama Lo itu siapa?" tanya Vira sambil menyeruput es jeruk yang dia pesan tadi
"Nggak mau tau dan nggak peduli" bagaimanapun Humaira tidak peduli, apalagi dia juga tidak kenal dengan orang itu untuk apa saling kenal, bukan keluarganya juga.
"Lo tau namanya si Mirza!!! Ucap Vira
"Lo nggak penasaran?" tanya Vira sambil menaikkan alisnya
"Untuk apa aku penasaran sedangkan kamu aja udah bilang" jawab humaira menyeruput minumannya
"Iya juga ya?" Balas Vira
"Bukannya si Mirza, jurusan bisnis kok bisa di psikologi?" Ucap Nindya keheranan dengan keberadaan Mirza
"Kan mau ketemu bidadari kampus" ucap Vira Jahil
"Mana ada,mungkin dia mau ketemu temannya" ucap Humaira memutar bola matanya dengan malas
"Mungkin" ucap Nindya dan Vira
"Assalamualaikum primadona kampus" ucap Mirza sambil tersenyum
Orang orang yang mendengar penuturan Mirza langsung tercengang
What primadona kampus?, Masih cantikkan gue juga
Idih kok wanita kayak dia bisa jadi primadona sih
Cocok aja sih kalau Humaira jadi primadona kampus
Banyak sekali orang orang yang membicarakan ku karena penuturan kak mirza
"Selamat Humaira Lo jadi primadona kampus" ucap Nindya dan vira menyalami Humaira
"Bukan menjadi primadona kampus saja akan saya jadikan calon istri juga!!!" Ujar Mirza membuat satu kampus tercengang
"OGAH NGGAK BAKAL, JANGANKAN JADI PACAR JADI ISTRI LO AJA GUE NGGAK MAU" ucap Humaira menunjuk wajah Mirza
"Orang kayak dia memang halal digebuki!!!" Batin humaira
"Iya nggak apa apa kan masih proses" ucap Mirza spontan
Setelah itu Mirza mencium tangan Humaira
'Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh calon istriku" kata Mirza sambil tersenyum dan melambaikan tangan
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" kata Humaira
"ASALKAN LO TAU, GUE NGGAK BAKAL SUKA SAMA LO INGAT ITU!!!"
Alhamdulillah udah part 2 bagus nggak ceritanya kalau nggak aku delete 🙂
Bye bye Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Karena Allah
RomansMemiliki pasangan bukan hanya tentang cinta dan kerinduan, melainkan sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Mungkin mendoakanmu dari jauh adalah cara terbaik agar aku bisa memelukmu dalam rasa rindu ini. Allah selalu memberikan senyum di balik kesedi...