Mengenal

38 3 0
                                    

Meskipun mengenal bukan berarti tidak dipisahkan, tapi aku sungguh bersyukur bisa mengenal dia.

~~~~~

"Drian, ayo cepat turun sarapannya sudah siap" Mama memanggil ku untuk segera turun dan menyantap sarapanku.

"Okai ma" Aku segera turun untuk menyantap sarapanku

"Ohwuiyay ma, nawnti awkwwu pwulang"

"Ehhh, kalau makan jangan sambil ngomong selesaikan dulu makannya baru ngomong"

~~~~~

Glekk..... Glek......

Aku menyelesaikan makanku dan melanjutkan percakapan ku dengan mama

"Ma, nanti aku pulang agak sore soalnya nanti ada ekstra band boleh kan?"

"Ohhh jelas boleh dong kan itu juga hobby kamu sayang banget kalau ga diasah" Dengan ekspresi yang antusias mama mengijinkan aku untuk mengikuti ekstra band.

"Makasihhh mama aku berangkat dulu yaa"

"Eh eh, itu gitarmu ga kamu bawa?"

"Oh iyaa" Aku kembali melepas sepatu ku dan kembali masuk rumah untuk mengambil gitarku.

Sambil mencium tangan Mama aku berpamitan. "Aku berangkat dulu ma"

"Iya hati-hati"

Aku berangkat menuju sekolah dengan menenteng tas besar berisi gitar kesayanganku, untung saja sekolah ku tidak terlalu jauh dari rumah.

"Bukk... Hey Dri" Lucky yang entah datang darimana tiba-tiba menepuk pundak ku.

"Anjir kaget aku Ky"

"Haha maaf-maaf, eh itu kenapa bawa gitar ada ekstra kah hari ini"

"Iya, nanti sore ini ekstranya, kamu sendiri kapan mau ikut basket"

"Waduh aku ga sanggup lagi deh aku kemarin sore ikut latihannya capek banget ini kaki aku sakit banget" Lucky mengeluh sambil memegangi kedua kakinya.

"Halah kamu mah katanya mau diet baru latihan sehari udah ngeluh coba lagi dong ga boleh nyerah kayak gitu" Aku berusaha meyakinkan lucky untuk jangan patah semangat.

"Hmm iya juga, yaudah aku Senin latian lagi deh. SEMANGAT DIETTT!!!" Lucky tiba-tiba berteriak dan membuat kami menjadi pusat perhatian.

"Eh ngapain pakai teriak segala, kita malah jadi pusat perhatian" Aku segera menarik badan Lucky yang besar itu untuk segera meninggalkan lapangan

~~~~~

Sambil berjalan menyusuri lorong aku bertanya pada Lucky. "Eh sebenernya tadi kamu kenapa woi?"

Lucky dengan ekspresi tidak bersalahnya menjawab. "Cuma iseng aja hehe"

Aku yang mendengar jawaban itu dari Lucky langsung memukul punggungnya dan berkata. "Iseng palamu ga malu apa kamu dasar gendut" Kemudian aku menggelitik perutnya dan berlari meninggalkannya

KameelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang