Chapter 8

39 19 3
                                    

...
HAPPY READING ( ◜‿◝ )♡







mereka pun kaget dan panik akan terjadi sesuatu, namun mencoba untuk tenang lalu mereka pun menuju ruang kepala sekolah.

setibanya di ruang kepala sekolah jeje pun langsung duduk begitu saja, tanpa suruhan dari kepala sekolah.

"hey siapa yang suruh kamu duduk di situ? bangun!" ucap kepala sekolah dengan tegas.

"aish ngeselin banget, ngga liat apa kaki gue lagi luka" batin jeje yang sangat kesal.

"apa benar kamu yang menyuruh orang untuk menculik shara, dan tolong jawab dengan jujur!" tanya pak kepala sekolah.

"aduh mampus gue, pasti gue juga bakal kena nih" batin difah, metha pun kaget dan mulai panik.

jeje yang mendengar itu langsung panas dingin, kini dia benar benar sangat bingung ingin menjawab apa.

"JAWAB JEJE" bentak kepala sekolah kepada jeje.

jeje pun kini sangat takut dia bingung ingin menjawab apa, tubuhnya bergetar hebat
"i-iya pak" jawab jeje dengan nada pelas sambil nunduk, terpaksa dia harus jujur karena kalo dia berbohong akan lebih parah lagi nanti.

metha dan difah pun kaget karena jeje menjawab dengan jujur, mereka pun semakin panik dan ketakutan.

"MAKSUD KAMU APA HAH. KAMU INGIN MENJELEKKAN NAMA SEKOLAH INI IYA!! ETIKA KAMU DIMANA JEJE!" bentak nya dengan sangat emosi

"kalian berdua juga, kenapa mau mengikuti apa kata jeje!? dibayar berapa kalian sama jeje! sampai mau mengikuti hal yang buruk!" ucap kepala sekolah dengan tegas kepada metha dan difah.

"maaf pak .." ujar metha dengan sangat gugup.

"MAAF MAAF. MULAI BESOK KALIAN BERTIGA SAYA SKORS 3 MINGGU DARI SEKOLAH DAN ORANG TUA KALIAN SAYA PANGGIL UNTUK BERHADAPAN DENGAN SAYA!" ucap kepala sekolah kepada mereka dengan wajah yang sangat emosi.

"sekarang kalian keluar dari ruangan saya!" ucap kepala sekolah sambil menunjuk ke arah pintu.

mereka bertiga pun keluar dari ruangan tersebut.

"aduh mampus gue, pasti
nanti gue bakal di omelin nih sama mami papi gue, arrgghhh sialan. Awas aja lo ya shara!" ucap jeje dengan sangat kesal.

"sama pasti gue juga bakal diomelin" ujar difah.

"aduh gimana dong, arghh gara gara shara jadi kacau semua" ucap metha.

mereka bertiga pun sangat kesal, lalu kembali ke kelas nya.

tiba-tiba bel pun berbunyi pertanda bahwa jam pelajaran akan segera di mulai, para siswa pun memasuki kelas nya masing-masing.

arlan sedari tadi berada di dalam kelas, arlan melihat dika memasuki kelas dengan tatapan tajam, kini arlan sangat kesal dan ingin sekali menghabisi dika.

kira bingung kenapa shara tidak masuk hari ini, kini ia kesepian karena tidak ada yang bisa di ajak ngobrol selain shara.

tidak lama setelah itu guru pun memasuki kelas nya lalu memulai pelajaran.

arlan pun kini sangat kesepian karena tidak ada shara, lalu ia melirik bangku shara dan membayangkan bahwa gadis cantik dan lucu itu sedang berada disitu tetapi itu hanya halu, arlan tidak sabar akan pulang sekolah karena dia ingin sekali menemui shara.

begitu pun dengan echa yang berada di kelas nya dan dia pun memikirkan shara
"tumben, biasanya shara selalu nungguin gue di depan gerbang tapi kenapa tadi engga ya, di chat juga ngga di bales, atau dia ngga masuk, apa sakit" batin echa yang mulai khawatir dengan shara.

ARSHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang